Pasca Lebaran, Tradisi Terbangkan Balon Ramai di Pekalongan
Pekalongan–Jurnalphona.com Pada Kamis pagi, sejumlah balon udara terlihat terbang di langit Kota Pekalongan. (Kamis, 20/05).
Masyarakat Pekalongan memiliki tradisi khas untuk merayakan bulan Syawal yakni menerbangkan balon udara. Meski telah ada imbauan dari pemerintah setempat terkait larangan menerbangkan balon karena dapat mengganggu aktivitas penerbangan, masyarakat Desa Kuripan tetap antusias untuk melaksanakan tradisi syawalan ini.
Menurut warga Kuripan, Kota Pekalongan, acara ini sudah rutin digelar sejak puluhan tahun silam. Bagi mereka, ini adalah sebagai salah satu upaya menjaga kelestariaan budaya yang ada. Faktor yang melatarbelakangi warga Kuripan, Kota Pekalongan, melaksanakan tradisi terbangkan balon udara yaitu tradisi atau kebiasaan, kebersamaan, keselamatan dan tanggung jawab. “Tradisi ini melatih kebersamaan, persatuan untuk membuat serta kekompakan, apalagi tanggung jawab jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti balon itu nyangkut, jatuh dirumah warga dan sebagainya”, jelas Ami (25) selaku pemuda warga Kuripan, Kota Pekalongan.
Selain itu, aspek kehati-hatian yang diterapkan warga dalam pembuatan balon maupun petasan yang mengandung bahan peledak juga menjadi faktor yang menyebabkan mereka yakin untuk tetap melaksanakan tradisi ini. Yang terpenting adalah warga bertanggung jawab atas segala kemungkinan buruk dan konsekuensi dari kegiatan tersebut.
Warga berharap tradisi syawalan tetap dilaksanakan sebagai upaya menjaga kearifan lokal sampai anak cucu.
“Karena ini sudah tradisi jadi harus tetap dilaksanakan, yang terpenting adalah menjaga keamanan,” tukas Hanifah (58) selaku warga. (CB/BF)