Majelis Asy-Syarifiyah: Mengadakan Upacara dalam Rangka Memperingati Hari Santri
Pekalongan, Jurnalphona.com peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober, Krapyak Lor gang 4 oleh Majelis Asy-Syarifiyah diselenggarakan dengan mengusung tema “Bersama Santri Berbagai Inspirasi” acara santri fest kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena diselenggarakan di tengah pandemi.
22 Oktober merupakan hari yang istimewah bagi para santri, dimana Presiden Joko Widodo mengesahkan tanggal 22 Oktober sebagai hari santri nasional. Hari santri nasiaonal tahun ini jatuh pada hari Kamis, 22 Oktober 2020.
Majelis Asy-Syarifiyah merayakan hari santri nasional secara independet. Acara ini berlangsung di pondok majelis asy-syrifiyah yang terletak di desa krapyak lor gang 4 kota pekalongan. Acara ini berlangsung selama dua hari dengan berbagai macam rangkaian acara. Pada hari santri tahun ini, majelis asy-syrifiyah mengangkat tema “Bersama Santri Berbagi Inspirasi” hari pertama di buka dengan upacara dan tasyakuran yang di ikuti oleh alumni pondok kurang lebih sekitar enam puluh peserta. Setelah itu dilanjut dengan acara dai muda, yaitu para dai muda dari kalangan pelajar, dan pada malam hari nya diadakan ngaji manisan yang akan di hadiri oleh dua calon walikota, Kemudian pada hari kedua majelis akan melakukan jalan sehat bersama masyarakat sekitar, dilanjut setelah dzuhur acara khitanan masal anak duafa dan yatim dan pada malam puncak dari acara santri fest yaitu ada malam apresiasi santri, yang mana pada malam ini santri akan mengeluarkan bakat yang mereka punya.
“Konsep busana pada acara santri fest tahun ini menggunakan pakaian putih dan sarung batik, yang mana sarung adalah simbol dari santri dan batik merupakan lambang dari kota pekalongan ini sendiri. Untuk tujuan tema kali ini yaitu kami ingin menunjukan bahwa santri bisa seperti orang pada umumnya, santri bisa berekspresi entah itu dengan seni ataupun karya lainya dan tentunya agar santri tidak dipandang sebelah mata.
“Harapan saya dalam acara ini dan untuk kedepan nya adalah, mengajak masyarakat untuk berpikir lebih luas dalam tentang santri, dalam artian jangan takut memondokan anak nya karena mereka sama seperti yang lainya, bahkan dengan mondok anak akan mendapat nilai lebih entah berupa agama ataupun hal lainya,” ujar Wahyu Nugroho selaku ketua panitia.
Menurut peserta yang ikut, acara santri fest kali ini sangat lah berbeda “karena pada hari santri biasanya majelis bergabung dengan pimpinan pusat, dan tentunya acara ini bisa sebagai ajang silaturahmi dan reuni alumni,” ujar Aisya Salsabila salah satu santri yang mnegikuti upacara hari santri di majelis asy-syarifiyah. (LS/DM)