Resensi Buku

Mengejar Cinta: Dalam Sunyi Aku mencarimu

Peresensi: Evi Srirahayu

IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Cinta Dalam Goresan Pena
Penulis : R.G Dhay
ISBN :979-2495-07-x
Penerbit : Cupid
Desain Sampul : Sketsa Jatisari
Tata Letak : –
Penyuting : El Team
Cetakan : 1
Tebal : –
Tahun Terbit : 2013
Jumlah Halaman : 184

Kisah ini menceritakan seorang remaja yang bernama Aufa atau biasa dipanggil dengan Opa, dimulai ketika teman Opa yang bernama Fajria ini suka membaca sebuah novel, dan di suatu hari secara tiba- tiba Fajria mengulurkan novel yang bersampulkan warna biru muda, yang berjudul Manuskrip Jiwa. Opa pun menyanggupi permintaan Fajria untuk membaca novel tersebut. Karena Fajria telah menjanjikan akan mentraktir makan bakso di perempatan sekitar sekolah.

Ketika Opa mulai membaca ternyata ia memiliki karakter yang melanklonis, ia dengan perlahan membaca “Sun…nyi.. A..ris..tia..” dan dengan tiba-tiba ia sangat mengagumi penulis itu. Penulis itu menjadi orang kedua setelah ibunya yang mampu membuatnya menangis. Setelah selesai membaca Opa pun menceritakan kembali novel yang dibacanya kepada fajria dan setelah selesai semua akhirnya Opa berhasil mendapatkan traktiran Dari fajria. keesokan harinya Opa terus menerus mencari novel karya Sunyi yang lain dan ia pun hobi membacanya, seakan-akan ia telah jatuh cinta pada pandangan pertama.

Di suatu hari ada acara bedah novel Sunyi dan Opa pun menghadiri acara dengan mengajak Fajria, mulai dari situlah Opa akan membuat sebuah karya karena dirinya telah berjanji kepada Sunyi akan memberikan karyanya. Hari terus berganti Opa sibuk dengan karya tulisnya dan Fajria sibuk berpikiran negatif tentang Opa.

Banyak cobaan yang dihadapi Opa dalam menulis karya pertamanya itu, namun ia masih tetap gigih untuk menyelesaikannya. Mulai dari awal Opa menulis karyanya, hingga sampailah genap satu bulan ia sudah sampai di halaman seratus.

Singkat cerita Opa ditemani Tono kini tengah mencari alamat Sunyi Aristia, ia rela
bersusah payah dalam perjalanannya mulai dari diterpa ketilang polisi, dan tergelincir saat hujan lebat karena ada oli dijalanan. Namun hal itu tidak membuat dirinya pantang menyerah. Dan tidak lama kemudian akhirnya sampailah mereka dikediaman Sunyi. Dia telah mencari Sunyi di dalam kesunyian.

Cinta itu bersemi di dalam sebuah goresan pena, ketika mereka berada di kediaman sunyi, Opa pun hanya bisa berdiam diri sambil bertatapan dengan Sunyi tanpa satu katapun yang keluar.

Indah pada waktunya kata ini bisa di sematkan untuk cerita ini, cerita yang mengejar cinta dalam goresan pena.

Setahun kemudian, Opa pun tak percaya dengan semua pencapaian yang ia dapatkan. Sudah satu jam saat acara berlangsung, Ketika itu pandangan Opa tertuju kepada sosok yang sedang duduk diujung sana, pandangan itupun bersambut. Mereka saling menatap dengan penuh cinta yang tersirat, seakan-akan keduanya sedang saling jatuh cinta. Dan merekapun tersenyum tipis sambil membiaskan doa yang melantun dalam hatinya. Tentang bagaimana dan seperti apa cinta itu akan tumbuh dalam dirinya. Cinta yang tak terduga dan akhirnya cinta bertemu karena sebuah takdir dari sang pencipta.

Kelebihan: Novel ini memberikan motivasi untuk selalu semangat, berusaha, optimis, ditambah lagi ada berberapa konflik dan sebuah komedi didalam ceritanya sehingga membuat saya ikut hanyut kedalam cerita tersebut.

Kekurangan: Didalam novel ini covernya kurang menarik, dan penggunaan alurnya yang campuran sehingga ceritanya sedikit rumit untuk dipahami.

Cerita ini memberikan pelajaran untuk kita, sesulit apapun rintangan dalam meraih sesuatu, tetap lah berpikir optimis, kerjarlah apa yang ingin kamu kejar dan kamu dapatkan. Entah itu soal percintaan atau pun soal impian atau cita-cita. dan cobalah belajar hal yang baru siapa tau hal tersebut justru yang akan membawa kamu kedalam sebuah kesuksesan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.