Mengapa Mendengarkan Presentasi Kelas Terasa Membosankan?
Oleh
Nur Hidayat
Sebagian dari kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan presentasi, sebuah kegiatan penyampaian pesan atau materi pembahasan yang biasanya terjadi di kelas. Sayangnya mendengarkan presentasi di kelas terkadang terasa membosankan bagi sebagian orang, padahal presentasi merupakan suatu hal yang penting karena merupakan salah satu cara kita mendapatkan ilmu di bangku perkuliahan.
Untuk mengatasi kebosanan dalam mendengarkan presentasi di kelas, penting untuk pembicara mempertimbangkan cara berkomunikasi untuk meningkatkan kualitas presentasi, sehingga membuatnya lebih interaktif, menarik, dan cocok bagi audiens mereka.
Kurangnya kemampuan pembicara dalam berkomunikasi menjadi penyebab utama audiens merasa bosan ketika mendengarkan presentasi, seringkali seorang presentator menganggap bahwa pesan yang ia sampaikan kepada audiens itu sudah dapat dipahami dengan baik. Padahal pesan yang tersampaikan belum tentu dapat dipahami, dan pesan yang dipahami belum tentu dipahami dengan benar.
Kurangnya kemampuan dalam berkomunikasi biasanya terjadi karena beberapa faktor:
1. Kurangnya Persiapan
Persiapan yang kurang matang sering menjadi penyebab utama kurangnya kemampuan berkomunikasi seseorang. Ketika seseorang tidak mempersiapkan materi presentasi dengan baik, mereka akan kesulitan atau bahkan tidak mampu untuk menyampaikan informasi secara jelas.
2. Kurangnya Pengalaman
Kurangnya pengalaman dalam berbicara di depan kelas atau melakukan presentasi sebenarnya adalah hal yang lumrah, terlebih bagi orang-orang yang baru melakukan presentasi. Hal ini biasanya dapat membuat seseorang merasa canggung atau gugup. Kurangnya pengalaman juga dapat menghambat kemampuan seseorang untuk mengelola fokus saat berbicara di depan audiens.
3. Kurangnya Keterampilan Berbicara atau Bahasa Tubuh
Bagi orang-orang yang baru melakukan presentasi, keterampilan dalam mengontrol intonasi suara, kecepatan berbicara, atau penggunaan bahasa tubuh bisa menjadi hal yang sangat rumit dan terkadang dapat mengurangi efektivitas komunikasi dalam presentasi. Akan tetapi hal tersebut biasanya akan menjadi lebih baik seiring kita berulang kali melakukan presentasi.
Selanjutnya, kurangnya interaksi atau keterlibatan dengan audiens juga menjadi faktor mengapa kita menjadi bosan dalam mendengarkan presentasi. Presentasi yang hanya bersifat satu arah tanpa adanya interaksi, pertanyaan, atau diskusi tentu saja akan terasa membosankan bagi sebagian orang.
Selain kurangnya kemampuan pembicara dalam berkomunikasi dan kurangnya interaksi atau keterlibatan dengan audiens, ada juga beberapa faktor lain seperti: materi tidak relevan dengan minat audiens, gaya presentasi yang monoton atau tidak menarik, durasi presentasi yang terlalu lama, kurangnya visualisasi atau materi pendukung yang menarik, atau penyampaian yang kurang jelas.
Jadi untuk mengatasi rasa bosan saat mendengarkan presentasi, penting untuk pembicara mencoba memperhatikan faktor-faktor di atas dan berusaha untuk membuat presentasi lebih menarik dan sesuai bagi audiens.