Kita Memang Biasa, Namun Kita Berubah Menjadi Tak Biasa
Oleh: Nazira Laela Nasta
Identitas Buku
Judul Buku : Orang-Orang Biasa
Penulis Buku : Andrea Hirata
Penerbit Buku : PT Bentang Pustaka
Tebal Buku : 300 Halaman
Tahun Terbit : 2019
Novel Orang-Orang Biasa merupakan sebuah novel yang menceritakan tentang kehidupan orang- orang biasa, namun pada akhirnya dengan seiring berjalannya waktu mereka menjadi orang-orang yang tidak biasa. Novel ini menceritakan tentang misi perampokan yang dilakukan oleh sekelompok orang, yang pada saat masa kecilnya selalu dianggap meresahkan, selalu dipandang sebelah mata oleh sebagian orang karena mereka dianggap bodoh, aneh dan selalu gagal. Mereka adalah sekelompok teman yang selalu duduk di barisan paling terakhir. Yakni diantaranya 3 anak perempuan, Mardinah yang selalu punya hobi sakit perut saat mau mulai pelajaran matematika, Nihe dan Junilah 2 sepasang anak yang mempunyai kegemaran sama yakni hanya bisa berdandan. Sedangkan 7 anak laki-laki yang lainnya yakni ada Salud yang mempunyai rupa sulit dan aneh, Honorun dan Sobri yang memiliki pola berpikir lamban dan tak mempunyai cita-cita, Handai yang hobinya hanya berandai-andai, Tohirin yang sudah 2 kali tidak naik kelas, Rusip yang sangat jorok, dan Debut Awaludin yang selalu idealis. Mereka adalah sekelompok orang-orang biasa yang pada saat masa kecilnya seringkali ditindas akan ketidakadilan yang dilakukan oleh 3 sekawan yakni ada Bastardin, Jamin, dan Tarib kemudian juga ada dua sekawan lagi yakni ada Boron dan Bandar.
Perjalanan hidup mereka bersepuluh dari kecil hingga dewasa selalu mengenaskan, terlebih sosok Salud yang dengan muka anehnya, tidak sedap dipandang itu menjadikan dirinya harus terus membujang hingga ia berumur karena tidak ada gadis manapun yang mau dengannya. Kehidupan Handai yang berusaha keras menjadi motivator tapi tidak pernah ada yang memanggilnya, kehidupan Debut Awaludin yang hanya berjualan buku, Junilah dan Nihe yang bekerja menjadi karyawan di CV Klino perusahaan cleaning service milik Rusip. Sobri yang bekerja sebagai Sopir mobil tangki septik, Honorun yang menjadi guru honorer dan Tohirin yang bekerja sebagai kuli bangunan. Di sisi lain kehidupan Mardinah juga jauh lebih mengenaskan karena dirinya seringkali dikejar-kejar satpol PP saat berjualan mainan di pinggir jalan. Suaminya telah meninggal dunia karena terkena gejala penyakit yang cukup aneh. Sehingga ia harus bekerja keras menghidupi anaknya.
Aini merupakan anak dari Mardinah gadis yang sangat lugu dan sangat polos ini ternyata juga memiliki kebiasaan yang sama dengan ibunya, dia sama-sama bodoh dalam pelajaran matematika. Namun hebatnya Aini adalah dia selalu bekerja keras untuk menjadi pandai, setiap hari Aini selalu membaca buku-buku tebal, saat ia sedang membantu ibunya berjualan pun ia selalu menyempatkan waktunya untuk belajar dengan membaca buku, meskipun ia bodoh namun ia sangatlah gigih dalam belajar. Hal ini terbukti pada halaman 42 saat setiap hari Aini harus terus menerus mendatangi Ibu Desi hanya untuk meminta belajar matematika sampai ia paham, meski bu Desi seringkali dibuat geram oleh Aini karena tidak paham-paham saat dijelaskan. ia sering dimaki-maki karena otaknya yang sangat tidak bisa mencerna bahasa matematika, akan tetapi karena perjuangan belajarnya yang tak kenal putus asa Aini akhirnya bisa memecahkan soal matematika yang sangat sulit, bahkan nilai ujian Ijazah yang didapatkan Aini pun sangat sempurna yakni ia mendapat nilai100 untuk mata pelajaran matematika.
Dari sinilah semua perkara itu dimulai, sekelompok orang biasa yang akhirnya menjelma menjadi tidak biasa. Mardinah yang sudah susah payah mencari pinjaman uang kesana-kemari namun tidak berhasil mendapatkan apapun hanya karena alasan mereka adalah orang miskin yang tidak mempunyai jaminan apapun. Mardinah sangat kebingungan bagaimana caranya ia mendapatkan uang ratusan juta untuk sekolah anaknya Aini yang berhasil diterima di Universitas Ternama Fakultas Kedokteran. Menjadi dokter adalah Cita-cita Aini karena ia ingin mengetahui sebenarnya penyakit aneh apa yang menyebabkan ayahnya meninggal dunia. Di sisi lain Sembilan sekawan yang mendengar kabar anak Mardinah masuk kedokteran pun sangat tak percaya dan sangat bangga hingga akhirnya mereka bersepuluh merencanakan hal yang tak seharusnya dilakukan oleh orang Biasa, mereka merencanakan sebuah perampokan yang sangat spektakuler dengan berbagai macam rencana, yakni rencana merampok bank yang ternyata hanya dijadikan sebagai batu lompatan, mengirimkan topeng monyet pada seorang guru seni, agar pada saat hari itu ada karnaval besar di belantik sehingga pada saat mereka kabur dan berlari mereka juga bisa menyamar menjadi peserta kanaval. Mereka memulai aksinya dengan membuat keributan terlebih dahulu di sebuah bank dengan tujuan untuk menarik perhatian kepolisian agar datang ke tempat tersebut, dan sesaat mereka sudah kabur dari bank mereka baru memulai aksi selanjutnya yakni mencuri milyaran uang di Toko Batu Mulia yang dimiliki oleh Bastardin. Didalam toko bastardin tersebut tersembunyi sebuah tempat dibalik dinding yakni tempat persembunyian uang hasil operasi gelap yang dilakukan ketiga sekawan tersebut. Uang itu adalah hasil Moni Londri atau Cuci Uang, Yang terdapat dalam novel pada halaman ke 53. mereka berhasil membobol toko Bastardin dengan gerakan yang sangat gesit dan matang. Seusai setelah saat mereka sudah kabur dari dalam toko dengan membawa uang banyak, Bastardin buru-buru membersihkan tokonya yang berantakan bekas rampokan, karena takut polisi akan datang, hingga saat ketika ditanya kepolisian mengenai perampokan, mereka hanya bungkam dan membohongi kepolisian dengan mengatakan hanya anak-anak remaja yang berbuat iseng bukan perampokan. Mereka sengaja melakukan hal tersebut dengan alasan agar tempat mereka tak digeledah polisi, dan kejahatan yang telah mereka lakukakan bertahun-tahun itu pun tidak tercium oleh polisi.
Kelebihan : Saya merasa terbawa hanyut dalam kisah novel ini, dimana cerita orang-orang biasa yang dikisahkan dengan latar belakang dari masing-masing tokoh begitu sangat jelas dan detail, ditambah lagi dengan sajian konflik yang tak biasa ini terbilang cukup mengejutkan dengan adanya berbagai macam rencana yang dipersiapkan membuat saya semakin penasaran dengan kisah yang akan dilakukan oleh orang-orang biasa ini.
Kekurangan : Di dalam Novel ini banyak menggunakan bahasa asing seperti Supply, Demand, Moni Londri, Go Big Or Go Home sehingga bagi pembaca yang awam akan bahasa asing mungkin akan sedikit kesulitan dalam memahaminya.
Orang-Orang Biasa berubah menjadi tak biasa, mereka melakukan hal yang seharusnya tak dilakukan oleh orang biasa dengan cara yang sangat sempurna, detail, dan terencana, hingga kejahatan yang mereka lakukan pun tidak bisa diungkap oleh kepolisian. Namun disisi lain orang biasa ini pada dasarnya hanya ingin membantu seorang anak miskin yang pandai untuk terus melanjutkan pendidikannya. Apakah hal ini juga masih disebut kejahatan? Orang-Orang Biasa merubah cara pola pikir kita bagaimanapun caranya kita harus tetap bertahan dan berusaha keras untuk melanjutkan perjuangan hidup yang sulit ini.