Kenali Eco Enzyme: Olah Sampah Rumah Tangga jadi Cairan Serbaguna
Pekalongan-Jurnalphona.com Botol-botol plastik berjejer rapi di sudut rumah Ahmad Bejo (46) yang berada di Desa Pacar, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Botol-botol tersebut berisi cairan eco enzyme yang siap digunakan, eco enzyme terbuat dari sampah organik rumah tangga. Minggu (12/06)
Sampah yang menumpuk masih terlihat di sejumlah tempat. Namun hal tersebut kini mulai dapat direduksi dengan pengelolaan sampah yang baik. Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah mengolah sampah menjadi eco enzyme.
Eco enzyme adalah cairan fermentasi yang terbuat dari sampah organik rumah tangga seperti kulit buah dan sayuran yang dicampur dengan air dan gula. Membutuhkan waktu tiga bulan untuk menghasilkan fermentasi eco enzyme.
Ahmad Bejo (46) selaku pegiat lingkungan hidup, telah membuat sekitar 150 liter cairan eco enzyme sejak November 2021.
“Awalnya ikut pelatihan yang diadakan oleh Dinas Perkim dan LH Kabupaten Pekalongan bulan November 2021, setelah ikut pelatihan saya mempraktekkan membuat eco enzyme di rumah dan berhasil, sampai sekarang masih saya tekuni”, ujarnya.
Ahmad Bejo mengatakan, manfaat dari eco enzyme ini dapat digunakan sebagai pembersih piring, pembersih kamar mandi, pembasmi hama, pembersih udara, pupuk organik, hingga melestarikan lingkungan sekitar dan biasa disebut cairan serbaguna.
Menurut dia, eco enzyme pertama kali dikenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong yang merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand.
Eco enzyme terbuat dari kulit buah dan sisa sayur yang tidak keras seperti kulit semangka, pepaya, dan jeruk kemudian dicampur dengan gula merah dan air bersih. Setelah semua bahan dicampur, diendapkan selama tiga bulan. Airnya diambil dengan cara disaring, sisa kulit buah-buahannya bisa dipakai untuk pupuk organik.
Kepeduliannya terhadap lingkungan memotivasi dirinya untuk telaten membuat eco enzyme.
“Dengan membuat eco enzyme seperti ini bisa mengurangi sampah organik jadi lebih bermanfaat. Eco enzyme ini saya pakai untuk keperluan di rumah seperti untuk mencuci piring dan menjadi pupuk organik. Banyak juga teman-teman pegiat lingkungan dari luar kota yang meminta cairan serbaguna ini”, tutur Ahmad Bejo.
Ia berharap lebih banyak masyarakat yang mengikuti kegiatannya untuk mengolah sampah organik menjadi eco enzyme agar pencemaran lingkungan dapat berkurang.***
Reporter: Kharisma Shafrani
Penulis: Kharisma Shafrani