Artikel

Dampak Buruk FOMO Bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Oleh

Roba Masula

Apasih FoMO? Mungkin istilah FoMO asing ditelinga orang awam. Istilah FoMO atau Fear of Missing Out sering digunakan kaum muda. Sindrom ini menyebabkan kecemasan atau ketakutan jika tertinggal trend. Kemajuan teknologi menjadikan salah satu penyebab FoMO ini menyebar, karena penggunaan gadget dan media sosial yang merebak ke kalangan muda seiring perkembangan zaman.  Meskipun kemajuan dalam teknologi memudahkan dalam memperoleh informasi, ternyata hal ini mengkibatkan obsesi untuk memperoleh informasi yang sedang trend saat ini. Fear of Missing Out memiliki efek samping yang berbahaya pada Kesehatan fisik dan psikologis.

Saat ini smartphone atau yang biasa disebut dengan handphone (HP) merupakan benda yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari apalagi kaum muda. Dari benda tersebut seseorang bisa mengakses internet dan informasi dari seluruh dunia hanya dengan sekali klik. Gejala yang muncul dari sindrom FoMO adalah sering melihat handphone karena takut ketinggalan berita yang sedang tend. Gejala kedua ialah penasaran yang berlebihan pada kehidupan orang lain, seperti penasaran pada kehidupan pribadi dari public figure maupun teman-teman yang difollow di media sosial dari hal yang paling kecil pun tak ada yang terlewatkan. Menghabiskan banyak sekali uang hanya untuk mengikuti trend yang ada di media sosial, hanya untuk pamer di media sosial karena ingin mengikuti orang dengan gaya hidup mewah. Padahal hal tersebut mengakibatkan rusak pada dirinya. 

Dampak buruk pada psikologis yang terjadi ialah kecemasan dikarenakan takut akan tertinggal berita atau yang sering disebut kudet (Kurang Update), dampak buruk yang terjadi pada fisik bisa terjadi karena rasa ingin tahu pada berita terkini maka orang yang terkena FoMO tersebut akan selalu merasa perlu terus-terusan melihat layer gadget sehingga tidak bisa mengistirahatkan matanya, sehingga berdampak buruk bagi kesehatan mata. Untuk menghilangkan perasaan FoMO itu butuh waktu, setidaknya bisa gejala dari FoMO bisa dikurangi. 

 Dilansir dari website yankes.kemkes.go.id perasaan FoMO bisa dikurangi dengan beberapa tips, yaitu:

1. Fokus pada diri sendiri

Kita perlu menyaring mana yang baik dan mana yang buruk untuk diri kita karena setiap orang tidak sama dalam menjalani kehidupannya.

2. Mengurangi penggunaan media sosial dan gadget

Seperti yang telah dipaparkan diatas, bahwa salah satu penyebab FoMO yaitu penggunaan media sosial dan gadget yang berlebihan. Oleh karena itu, dengan cara mengurangi penggunaan media sosial dan gadget dapat meminimalisir FoMO.

3. Mencari koneksi nyata 

Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, perasaan FoMO akan hilang dengan sendirinya Ketika kita mengutamakan koneksi nyata, seperti melakukan interaksi sosial alih-alih hanya melakukan lewat media sosial.

4. Hargai diri sendiri

Cobalah fokus pada apa yang sedang dikerjakan saat ini alih-alih mencari pembuktian orang lain. Jadi, jangan sia-siakan hidup hanya dengan ketidak puasan. Nikmatilah momen yang menunggu di depan nanti dan berhentilah membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain karena semua punya porsi dan jalannya masing-masing.

Referensi:

https://tirto.id/mengenal-sindrom-fomo-fear-of-missing-out-dan-cara-mengatasinya-fZoc

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2538/waspada-sindrom-fomo-dapat-berpengaruh-terhadap-kesehatan-mental

https://www.ciputramediacalcenter.com/apa-itu-sindrom-fomo/https://www.verywellmind.com/how-to-cope-with-fomo-4174664

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.