Bahaya Sampah Plastik: Bikin Lingkungan Tercekik, Salah Siapa?
Oleh: Rismawati
Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang terbuat dari bahan sintetis. Sampah plastik mencakup berbagai jenis produk, seperti botol plastik, kemasan makanan, kantong plastik, wadah plastik, dan masih banyak lagi. Semua jenis sampah plastik sangat sulit dalam penguraiannya. Bakteri-bakteri pengurai dapat menghabiskan waktu selama 50 sampai 200 tahun untuk menguraikannya. Itulah sebabnya sampah plastik menjadi masalah serius di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia.
Lamanya waktu penguraian itu membuat sampah plastik menjadi menumpuk dan dapat menimbulkan banyak hal negatif bagi lingkungan. Sampah plastik dapat merusak alam dengan mencemari tanah, air, dan udara, serta membahayakan kehidupan laut dan hewan-hewan lainnya. Sebegitu besar pengaruh sampah plastik dalam lingkungan. Lalu siapa yang harus bertanggungjawab dalam hal ini?
Beberapa pihak akan saling menyalahkan, ada yang menyalahkan masyarakat sebagai konsumen, ada yang menyalahkan pemerintah, bahkan ada juga yang menyalahkan petugas kebersihan. Pendapat mereka tentang siapa yang salah dan bertanggungjawab dalam sampah plastik pun beranekaragam. Masyarakat disalahkan karena karena kurangnya kesadaran akan bahaya sampah plastik dan menggunakannya dengan cara berlebihan. Pemerintah disalahkan karena kurangnya regulasi yang memadai terhadap plastik sekali pakai dan tidak ada kebijakan yang kuat dan penegakan hukum yang ketat mengakibatkan berkembangnya permasalahan sampah plastik. Petugas kebersihan menjadi salah karena dianggap tidak bertanggungjawab dengan pekerjaannya dan tidak benar dalam membersihkan lingkungan.
Sebenarnya permasalahan ini mennjadi tanggungjawab semua pihak, mereka mempunyai peranan masing-masing dalam menjaga lingkungan. Sesuai dengan Undang-undang NO.32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup maka masyarakat, pengusaha, dan industri berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan, dan mengurangi pencemaran lingkungan. Artinya, semua kalangan baik masyarakat, pekerja, maupun pemerintah mempunyai tanggung jawab bersama untuk melepaskan cekikan sampah plastik dari lingkungan.
Tidak benar dan tidak adil jika saling menyalahkan antar pihak satu sama lain. Masalah sampah plastik adalah hasil dari kegagalan bersama. Masyarakat harus lebih sadar dan dapat mengurangi penggunaan sampah plastik. Pemerintah memiliki peran penting dalam mengatur dan memastikan kepatuhan warga terhadap kebijakan pengurangan plastik sekali pakai. Pemerintah juga harus meningkatkan investasi dalam infrastruktur daur ulang dan memberikan pendidikan serta kesadaran kepada masyarakat. Kemudian, para pekerja kebersihan pun harus lebih cermat dalam membersihkan lingkungan sekitar.
Jadi, siapa yang salah dalam masalah sampah plastik? Tidak ada yang perlu disalahkan, tetapi kita semua memiliki tanggung jawab yang sama besarnya dalam menjaga lingkungan, baik dari sampah plastik maupun sampah yang lainnya. Bukan hanya membuang sampah di tempatnya yang kita butuhkan sekarang, tetapi pengolahan sampah yang seperti apa yang dibutuhkan untuk menjaga lingkungan serta kerjasama antar semua pihak, bukan hanya saling menyalahkan.***