Berulang Kali Mundur, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan Gelar Wisuda Magister Ke-16 dan Sarjana Ke-44
Pekalongan–Jurnalphona.com Universitas Islam Negeri (UIN) K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan kembali menggelar Sidang Senat terbuka dalam rangka wisuda Magister ke-16 dan Sarjana ke-44. Dilakukan di halaman kampus II UIN Gusdur, Kajen, Kabupaten Pekalongan. Wisuda kali ini tetap dilaksanakan secara formal dan hikmat meski tidak sesuai jadwal awal. Rabu, (21/22).
Rektor UIN Gusdur, Zaenal Mustakim mengatakan wisuda seharusnya dilakukan pada November lalu. Ia sekaligus meminta maaf kepada para wisudawan maupun orang tua, karena mundurnya jadwal wisuda. Disampaikan alasan mundurnya jadwal karena proses pergantian nama IAIN Pekalongan menjadi UIN membuat beberapa persyaratan tanda tangan ijazah menunggu Wakil Rektor dan Dekan Fakultas dilantik agar Legalitas Ijazah tidak menjadi masalah. Namun karena beberapa usulan dari wali wisudawan serta melihat banyak hal, akhirnya wisuda dilakukan pada rabu, 21 November 2022.
Dalam sambutannya, Maghfur selaku Wakil Rektor mengatakan bahwa total ada 1007 wisudawan. Dengan perincian; Fakultas Syariah 111 wisudawan, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 394 wisudawan, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah 171 wisudawan, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 266 wisudawan, serta Pasca Sarjana sebanyak 67 wisudawan. Sekaligus menjadikan rekor jumlah wisudawan terbanyak dari tahun-tahun sebelumnya. Total keseluruhan sampai wisuda ke-44 ini ada 16.343 orang.
Wisuda kali ini merupakan wisuda pertama sejak berganti nama menjadi UIN Pekalongan. Namun untuk konsep yang diterapkan tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Selaku ketua pelaksana, Ferimeldi menyampaikan bahwasanya wisudawan membawa nama UIN KH Abdurrahman Wahid (sosok Gus Dur). Untuk itu harus membawa nilai-nilai yang dibawa oleh Gus Dur.
“KH Abdurrahman Wahid itu bukan hanya sekedar nama, namun ada nilai-nilai didalam nama tersebut. Oleh karena itu kalian harus membawa nilai-nilai itu kedalam karir anda,” terangnya.
Selain itu, Kuat Kurniasih selaku Wisudawan terbaik jurusan Tasawuf Psikoterapi memberikan tanggapannya. Ia mengatakan bahwa tidak menyangka bisa menjadi wisudawan terbaik dan semua itu berkat doa orang tua dan usaha yang Ia lakukan. Ningsih juga berharap kepada para adik tingkatnya bisa cepat menyusul dan semangat saat mengerjakan skripsi.
Wisudawan terbaik Universitas sekaligus perwakilan wisudawan, Akmilatul Khadziqah memberikan tanggapannya sekaligus pesan kepada semua wisudawan yang hadir. Bahwasanya proses wisuda bukanlah akhir dari perjuangan mereka melainkan awal dari semuanya.
“Hari ini adalah titik awal perjuangan yang sesungguhnya. Kita telah disiapkan bekal untuk menghadapi tantangan zaman,” ucapnya.***
Reporter: Zidni Mubarok
Penulis: Zidni Mubarok