Feature

Kisah Tono, Kakek Tua Gigih Pedagang Es Cendol

Pekalonganjurnalphona.com Tono, kakek berusia 70 tahun ini masih berjuang mencari nafkah dengan berjualan es cendol di sekitar wilayah Kajen. Dari rumahnya yang beralamat di Nyamok, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, ia mendorong gerobak cendolnya demi mengais rezeki.

Setiap pagi ia menyiapkan dagangannya, berbekal niat menafkahi keluarga. Meskipun di usianya yang tak lagi muda, Tono tetap gigih dan bersemangat dalam mencari nafkah untuk keluarganya.

Tono berjualan sejak 2 tahun silam, dengan harga es cendol yang di jualnya yakni Rp. 5000 Per porsinya. Setiap harinya, ia berpenghasilan Rp 200.000 per harinya. Sebelum berjualan es cendol, dahulu kala ia sempat bekerja menjadi seorang petani.
“Harga per porsinya Rp 5.000, dengan pendapatan Rp 200.000 perharinya.”

Setiap harinya, Tono berjualan mulai pukul 10.00-17.00 WIB, di depan alun-alun Kajen. Namun apabila hujan turun ia harus pulang karena dagangannya kurang laku. Selain itu apabila dagangannya masih ada, maka akan di bawa pulang olehnya untuk dijual esok harinya, akan tetapi untuk bahan berdasar santan terpaksa harus di buang karena rasanya yang sudah asam.


“Kalo hujan es cendolnya terpaksa saya bawa pulang, untuk di jual lagi besok harinya, tapi untuk santennya tidak bisa dipake lagi karena kalau santen cepat asem.”

Walaupun hanya sekadar  berjualan es cendol, namun Tono berkeinginan dapat menunaikan ibadah haji, meskipun penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama keluarganya. Ia berharap agar dagangannya bisa laku terjual.


“Saya hanya berharap semoga dagangan saya bisa terus laris, agar bisa menghidupi untuk kebutuhan sehari-hari.”***

Penulis: Risqi Nurrohmah

Reporter: Nastain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.