Berita Daerah

Pemda Kabupaten Purbalingga Gelar Dua Kali Sholat Id Di Alun-alun

Purbalinggajurnalphona.com Pemerintah daerah beserta Panitia Hari Besar Islam (PHBI) dan Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Purbalingga menyelenggarakan dua kali pelaksanaan sholat Idul Adha 1443H, Sabtu 9 dan Minggu 10 Juli 2022, di Alun-alun. Dua kali pelaksanaan tersebut difasilitasi penuh oleh Pemerintah Daerah. Minggu, (10/07).

Pelaksanaan Salat Idul Adha sebanyak dua kali ini, didasari adanya perbedaan penentuan Hari Raya Idul Adha 1443 H antara Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Pemerintah. PP Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Adha pada Sabtu 9 Juli. Sedangkan, Pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Adha pada Minggu 10 Juli 2022.

Namun demikian, ribuan jamaah kaum muslimin di Kabupaten Purbalingga dan sekitarnya terpantau tetap padat untuk mengikuti sholat Idul Adha 1443 H, pada Minggu 10 Juli 2022 di Alun-alun Purbalingga. Jamaah bahkan meluber hingga luar area alun-alun, meski telah terpisah menjadi dua kali pelaksanaan.

Sholat Idul Adha juga dihadiri langsung oleh Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi beserta jajaran Forkompinda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah). Pelaksanaan sholat Id berlangsung khidmat. Dalam kesempatan tersebut, Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh masyarakat.

“Saya atas nama pribadi dan pemerintah daerah mengucapkan selamat hari raya Idul Adha 1443 H, semoga momentum Idul Adha tahun ini mampu meningkatkan iman dan ketakwaan pada Allah SWT,” ucapnya.

Dyah juga mengungkapkan rasa syukurnya bahwa setelah dua tahun terhenti karena pandemi, jamaah haji dapat kembali diberangkatkan ke tanah suci. Dari seratus ribu jamaah asal Indonesia, sekitar 240 jamaah haji berasal dari Purbalingga.

Meski pandemi telah berakhir, panitia dan pemerintah daerah terus menghimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan terlebih di momentum sholat Id ini. Seperti diungkapkan Jumanto, selaku panitia saat wawancara dengan tim.

“Walaupun sudah tidak pandemi, protokol kesehatan tetap diterapkan. Sepanjang masa kesehatan sangatlah penting, meski pandemi sudah hampir berakhir,” tuturnya.

Ditinjau dari segi persiapan pelaksanaan, Jumanto mengungkapkan hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Ia dan tim melakukan rapat internal, menentukan imam, khotib, pengatur barisan shaf, serta segala hal yang berkaitan.

Jumanto berharap perbedaan ini tidak lantas menimbulkan perpecahan. Masyarakat diharapkan dapat saling bertoleransi dan menciptakan sikap dewasa untuk mewujudkan ukhuwah islamiyah yang sejahtera. Selain itu ia juga menyampaikan bahwa perbedaan ini menggunakan dasar yang dapat dipertanggung jawabkan.***

Penulis: Choerul Bariyah
Reporter: Choerul Bariyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.