Feature

Pria Ini Rela Turun Gunung untuk Jualan Kambing ke Pekalongan

Pekalongan- jurnalphona.com Frendy, pria asal Dieng, Banjarnegara ini memiliki keseharian sebagai pedagang buah. Namun, momen Idul Adha seperti sekarang ini menjadi ladang emas baginya untuk rangkap profesi sebagai pedagang kambing. Tidak tanggung-tanggung, ia rela turun gunung demi menjajakan ratusan kambingnya ke Kota Batik, alias Pekalongan. 

Lokasi penjualan kambing kurban Frendy

Frendy sudah melalukan rutinitas ini dari tahun 2018. Setiap tahunnya selalu menjual kambing ke Pekalongan karena memang target pasarannya di sini. Berbeda dengan pedagang lainnya yang mayoritas berjualan di daerahnya sendiri, semangat Frendy yang berdagang lintas kota patut diacungi jempol. 

Dengan adanya momen kurban seperti ini, Frendy mendapatkan omset hingga 40 juta. Tidak ada kenaikan harga dari tahun sebelumnya, harga kambing berkisar antara 2,5 juta-3 juta, tergantung ukuran dan jenis kelamin kambing. Hal ini sangat menambah pemasukan Frendy disela-sela berjualan buah. 

Kandang kambing di lokasi penjualan

Dari tahun ke tahun lokasi jualan Frendy di Kota Batik ini tidak berubah, sehingga memudahkan pelanggan Frendy tiap tahunnya untuk membeli kambing. Lokasinya terletak di Jalan Seruni, Kecamatan Pekalongan Selatan. Tempatnya di desain secara terbuka dan mudah untuk diakses, sehingga memudahkan para pembeli untuk memilah-milah kambing yang baik untuk berkurban. 

Frendy juga membagikan tips untuk merawat kambing, diantaranya dengan menjaga kebersihan kandang, memberikan makan dan minum setiap hari, jika ada yang sakit segera diobati. 

Frendy

“Merawat kambing itu mudah. Kita bisa melakukannya dengan rutin membersihkan kandang, memberikan makan dan minum setiap hari, kalau ada yang sakit kita panggilkan dokter hewan agar segera diobati,” ujar Frendy.

Reporter: Chusma Fitriana

Penulis: Marchella Dika Aristawidya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.