Essay

Mahasiswa KPI, Sering Telat Skripsi? Kok Bisa Sih?

Oleh: Gareisya Azizulfa Aroha

Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Universitas Islam Negeri (UIN) K.H Abdurrahman Wahid Pekalonngan berdiri pada 15 September 2013. Hinggga saat ini telah memiliki lebih dari 500 mahasiswa. Namun ada satu problematika yang belum terpecahkan yaitu banyak mahasiswa yang belum bisa lulus dengan tepat waktu.

Secara akademik mahasiswa KPI UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan memiliki potensi, hanya saja perlu sedikit support system dari orang-orang terdekat. Hal ini dituturkan langsung oleh vyki mazaya selaku Ketua Jurusan KPI UIN Gus Dur. Menurut pandangannya sebagai dosen sekaligus Kajur, mahasiswa KPI adalah mahasiswa pegiat di bidang praktisi, bahkan tak diragukan lagi prestasinya sudah luar biasa sekali. Hal tersebut menjadi modal awal yang dimiliki mahasiswa untuk menyebarluaskan pengetahuan akademik mereka dalam bentuk komunikasi pesan-pesan yang di sampaikan melalui media. Maka dapat dikatakan prospek mahasiswa KPI dalam bidang non akademik bagus.

Yang jadi pertanyaan, kalau udah bagus kok ada judul di atas, kenapa kira-kira?

Menurut Vyki, mahasiswa KPI dari awal berdiri sampai sekarang memiliki budaya yang tidak boleh di tiru oleh mahasiswa KPI angkatan baru yaitu, mahasiswa yang masuk lebih banyak daripada keluar. Artinya, ada hambatan yang menyebabkan mahasiswa menjadi lulus tidak tepat waktu. Menurut pengamatannya dan penuturan dari para mahasiswa, problematika yang menyebabkan mereka tidak lulus tepat waktu yaitu; cuti terkendala biaya, cuti karena bekerja. Selain itu kebanyakan mahasiswa KPI telah bergelut di dunia pekerjaan, seperti fotografer, videografer dan lain sebagainya. Ini tentu menjadi hambatan dalam hal management waktu. Masa kuliah yang harusnya selesai dalam jangka waktu delapan semester jadi membengkak bahkan ada yang mencapai dua belas semester.

Menanggapi hal tersebut, pihak jurusan telah memberikan informasi kepada mahasiswa semester akhir, berkaitan dengan keterlambatan pengambilan mata kuliah dan sebagainya. Hal tersebut di informasikan jurusan melalui grub whatsapp KPI dan juga website. Informasi tersebut disampaikan tiga kali dalam satu tahun. Hal ini memiliki tujuan supaya mahasiswa mendata mata kuliah yang belum di ambil dan tentu tidak tertinggal informasi.

Selain itu, pihak Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) juga mempunyai kebijakan dan memberlakukan program (SP) semester pendek. Dimana mahasiswa semester akhir bisa mengikuti guna mengejar ketertinggalan mata kuliah.

Pihak dari jurusan saat ini juga melakukan kebijakan kepada mahasiswa KPI supaya lulus tepat waktu, kebijakan tersebut yaitu, pihak jurusan melakukan pemantauan terhadap mahasiswa semester tujuh dan memberikan suport penuh agar lulus tepat waktu di semester delapan, melakukan percepatan bimbingan skripsi untuk mahasiswa yang tidak lulus tepat waktu dan melakukan pemantauan secara berkala untuk mengetahui progres perkembangannya. Tidak hanya melakukan percepatan, pihak jurusan juga bekerja sama dengan dosen KPI terutama dosen Metodologi Penelitian untuk memberikan perhatian, motivasi dan juga memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang judul proposal dan apa yang akan mereka tulis nantinya.

Pihak jurusan berharap mahasiswa KPI dalam proses penulisan skripsi dapat mengikuti aturan yang ada di tata tulis pada buku pedoman penulisan skripsi, rajin dalam bimbingan skripsi, perbanyak baca referensi, memahami apa yang akan di tulis, perbanyak baca teori, perbanyak baca informasi dari manapun untuk memperkaya yang ada dalam skripsi.

Selain upaya dari pihak jurusan sebagai pihak eksternal. Tentu faktor terbesar adalah diri sendiri. Justifikasi bahwa mahasiswa KPI selalu lulus “keri” dalam bahasa jawa artinya terakhir. Harus segera ditinggalkan, management waktu dan perencanaan jangka panjang perlu ditingkatkan. Tak ada salahnya bekerja, namun kewajiban kuliah tak boleh dilupa.

2 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.