Dewan Kesenian Daerah Kabupaten Pemalang Adakan Kemah Budaya di Desa Clekatakan
Pemalang–jurnalphona.com Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Pemalang adakan Kemah Budaya dengan tujuan untuk mengenalkan serta melestarikan budaya lokal kepada para pelajar di seluruh Kabupaten Pemalang dan juga sebagai bentuk sosialisasi pengenalan DKD Kabupaten Pemalang. Jumat, (26/11).
Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Pemalang turut mengundang Bupati Pemalang, Wakil Bupati Pemalang, Duta Wisata Kabupaten Pemalang, Ketua Dewan Kesenian Daerah Pemalang, dan beberapa perangkat Desa Clekatakan, untuk menghadiri kegiatan tersebut. Karang Taruna Desa Clekatakan dan juga Kelompok 23 KKN IAIN Pekalongan turut membantu dalam acara Kemah Budaya ini.
Kemah Budaya merupakan acara pertama yang diadakan oleh DKD Kabupaten Pemalang. Rencananya, kegiatan ini akan menjadi kegiatan rutin yang diadakan setiap tahunya dan dilaksanakan di kecamatan yang berbeda-beda.
Satgas Covid-19 memberi sebuah peringatan kepada para panitia agar tidak terjadi banyak kerumunan dan juga para peserta agar selalu menaati protokol kesehatan. Panitia menanggapi hal tersebut dengan membagi jenis lomba di berbagai tempat yang ada serta pesertanya pun terbatas. Awalnya, para peserta Kemah Budaya ini akan kemah di Objek Wisata Igir Kandang. Namun, karena peringatan dari Satgas Covid-19 akhirnya, para peserta tidak melakukan kemah namun, digantikan dengan homestay.
Pemecahan Kendil oleh Bupati Pemalang sebagai simbol dibukanya kegiatan kemah budaya ini. Dilanjutkan dengan penampilan dari Ebeg Silakupang khas Pemalang yang memiliki empat unsur sekaligus yakni gabungan dari pertunjukan gamelan, tembang-tembang jawa dan juga tari sintren khas Pemalang, yang mana Ebeg Silakupang ini sudah dikenal di dalam negeri maupun luar negeri.
Acara ini diadakan sebagai wujud nyata pelestarian budaya dan kesenian di Indonesia khususnya di Kabupaten Pemalang, mengingat budaya Indonesia sendiri telah tergeser oleh budaya asing yang masuk ke negeri kita sehingga berisiko terhadap budaya lokal.
Kemah Budaya ini merupakan acara yang tepat untuk memfilter budaya asing serta bentuk pengenalan dan juga pelestarian budaya dengan cara mengadakan berbagai macam perlombaan, seperti ebeg, monolog, tari, sinematografi, musik, sastra, dan seni lukis.
Bupati Kabupaten Pemalang sangat bangga dan senang dengan di adakannya acara kemah budaya ini sebagai bentuk pelestarian serta pengenalan budaya dan kesenian kepada generasi sekarang agar dapat diwariskan kepada generasi berikutnya karena Pemalang ini memiliki kebudayaan dan kesenian yang sangat banyak yang harus dikenalkan keseluruh dunia.
Acara ini diselenggarakan karena Bupati berharap agar bukan hanya kesenian saja yang di tampilkan melainkan juga dapat menghasilkan karya yang bisa dipamerkan sebagai peluang pemasaran masyarakat sekitar, khususnya peluang untuk menjual berbagai hasil karya yang dibuat oleh masyarakat itu sendiri.
“Harapan saya, bukan hanya kesenian saja yang ditampilkan tapi juga nanti banyak hasil karya seni dalam bentuk benda juga ditampilkan dan dipamerkan dalam kegiatan kemah budaya ini bahkan bisa dipasarkan sehingga ini bisa menjadi ajang luar biasa untuk marketing dan pemasaran produk seni baik itu seni budaya maupun karya seni,” ujar Mukti Agung Wibowo, selaku Bupati Pemalang.
Para peserta merasa senang dengan adanya kegiatan Kemah Budaya ini. Selain mendapat pengalaman dan pengetahuan, mereka juga mendapatkan relasi baru dengan teman SMA/SMK sederajat di Kabupaten Pemalang.
“Saya senang dan tidak menyesal mengikuti kegiatan ini karena di sini, saya mendapatkan pengalaman, pengetahuan, serta saya jadi punya banyak teman dari berbagai SMA/SMK Sederajat yang ada di Kabupaten Pemalang,” ucap Rara (17), selaku salah satu peserta perwakilan dari SMA N 1 Randudongkal.
Ketua panitia berharap agar kegiatan ini dapat dilaksanakan setiap tahun dan dilaksanakan di berbagai tempat yang ada di Kabupaten Pemalang tanpa ada batasan untuk peserta yang mengikuti acara ini.
“Semoga acara ini terus dilaksanakan ditahun-tahun berikutnya dan juga semoga pandemi segera berakhir agar kita dapat melaksanakan Kemah Budaya kembali yang mencakup lebih banyak orang atau sekolah agar dapat mengikuti Kemah Budaya ini,” ujar Nizar Zulmi, selaku ketua panitia. (SN/RA)