Perayaan Imlek di Tengah Pandemi Covid-19
Pekalongan–Jurnalphona.com Perayaan Imlek 2572 di Kota Pekalongan dilaksanakan secara sederhana tanpa perayaaan seperti pada tahun-tahun sebelumnya dikarenakan pandemi Covid-19. Jumat, (12/2).
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, bahwa perayaan tahun baru Imlek di Kota Pekalongan dilaksanakan dengan adanya acara Cap Go Meh, atau iring-iringan musik dan juga ada tarian Barongsai. Perayaan tahun baru Imlek pada kali ini dilakukan secara sederhana. Khususnya di Klenteng Po An Thian Kota Pekalongan, yang meniadakan perayaan dikarenakan pandemi yang masih belum berakhir. Serta adanya himbauan dari Pemerintah untuk meniadakan kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan massa. Hal ini menyebabkan beberapa rangkaian acara yang biasa dilakukan guna menyambut dan memperingati tahun baru Imlek terpaksa ditiadakan. Kegiatan-kegiatan khusus di klenteng maupun lingkungan sekitarnya juga dilarang.
Menurut pengurus klenteng, jemaah yang hadirpun tidak seperti sebelum adanya pandemi. Jika pada tahun lalu jemaah mencapai ribuan, maka pada tahun ini jemaah yang hadir dapat dihitung jari. Selain itu, jemaah yang hadirpun hanya melakukan prosesi sembahyang saja, tidak ada kegiatan khusus lainnya.
“Kalau tahun sebelum adanya Covid, malam Imlek di sini sudah ramai, tahun-tahun kemarin ratusan bahkan ribuan jemaah banyak yang datang, di tahun ini hanya beberapa orang saja bahkan bisa dihitung jari,” ujar Lim (52) pengurus Klenteng Po An Thian.
Pihak klenteng sendiri juga mengatakan bahwa peniadaan acara perayaan Imlek juga diawasi ketat oleh Polda Jawa Tengah sejak malam Jumat di Klenteng Po An Thian Pekalongan. Selain dilakukan pengecekan pada malam hari, pihak kepolisian juga melakukan pengecekan pada siang hari. Hal ini dilakukan untuk melaksanakan sambang ke klenteng dan memastikan tidak ada kegiatan apapun di klenteng.
“Karena anjuran Pemerintah agar tidak melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan, maka kami berkoordinasi dengan anggota kami dan anggota yang lain untuk melakukan sambang guna memastikan tidak ada kegiatan apapun yang dilakukan di sini,” ucap Sumadi selaku Kasat Binmas Kota Pekalongan.
Sesuai dengan peraturan, pihak klenteng telah melakukan protokol kesehatan bagi jemaah yang hadir untuk sembahyang, meskipun pada dasarnya pihak klenteng tidak membatasi jumlah jemaah yang akan melakukan sembahyang. Jemaah yang melakukan ibadah di klenteng mengaku datang ke klenteng karena sudah terbiasa, meskipun perayaan tahun baru Imlek ini dilaksanakan di tengah pandemi. Jemaah juga cukup merasa sedih karena tahun baru Imlek kali ini berbeda rasanya dengan tahun baru Imlek sebelumnya.
“Saya merasa sedih dengan keadaan tahun baru imlek kali ini yang berbeda, karena saya tidak bisa berkumpul dengan keluarga. Dan meskipun pandemi, saya tetap melaksanakan sembahyang di klenteng karena sudah terbiasa,” kesan Imlek ditengah pandemi yang dirasakan oleh Ester (71). (NK/RN)