Berita Daerah

Buka Puasa Bersama Pemkab Pekalongan, TNI, Polri, dan Masyarakat Merekatkan Silaturahmi

KAJEN – kpipekalongan.com – Dalam rangka memperkuat ikatan atau hubungan silaturahmi antara jajan pemerintah dengan TNI dan Polri bersama masyarakat, maka dalam suasan berpuasa di bulan Ramadhan 1439 Hijriyah digelar kegiatan Buka Puasa Bersama Pemerintah Kabupaten Pekalongan, TNI, Polri dan masyarakat Kabupaten Pekalongan, pada Kamis 31/5/18 di rumah makan Tirta Alam Karanggondang Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan.
Kegiatan dihadiri pihak Pemerintah antara lain Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, beserta istri, Wakil Bupati Pekalongan Ir. Hj. Arini Harimurti, Ketua DPRD Dra. Hj. Hindun, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Drs. Ali Riza, para Camat dan beberapa perwakilan Kepala Desa/Kelurahan. Dari pihak TNI, Danrem 071/Wk Kolonel Kav Dani Wardhana, M.Tr (Han), Dandim 0710 Pekalongan Letkol Inf Muhammad Ridha, beserta para Danramil dan BABINSA (Bintara Pembina Desa). Dari pihak Polri hadir Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan, beserta para Kapolsek dan Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat). Hadir pula para habib dan kyai, antara lain Maulana Habib Luthfy bin Ali bin Hasyim bin Yahya, KH. Syaeful Bahri dan KH. Chamim.
 Dalam sambutannya Bupati menyampaikan harapannya atas kehadiran Danrem 071 Wijayakusuma di Kabupaten Pekalongan. “Saya berharap kehadiran Bapak Danrem 071/Wk di wilayah Kabupaten Pekalongan ini akan menjadikan spirit kita untuk terus-menerus memupuk rasa persaudaraan dan rasa persatuan utamanya antara masyarakat dan TNI karena bagian penting dan menjadi energi pembangunan. Yang paling utama adalah ketika masyarakat, TNI, Polri dan para habaib, para ulama bersatu padu untuk membangun Kabupaten Pekalongan,” ungkap Bupati.
Lebih lanjutnya, Bupati menyampaikan kondisi terakhir tentang Kabupaten Pekalongan kepada Danrem 071/Wk. Menurut Bupati bahwa, dari 19 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pekalongan, keadaanya semua aman kecuali Kecamatan tang berada di pantai utara Kecamatan Tirto dan Kecamatan Wonokerto.
“Saudara-saudara kita yang ada di wilayah Kecamatan Wonokerto dan Tirto pada hari ini masih mendapat nikmat dari Allah SWT. Nikmat apa? Biasanya mereka kalau mencari ikan pergi melaut, alhamdulillah sekarang ikannya sudah datang sendiri dan sudah masuk sampai kamar masing-masing,” canda Bupati.
Bupati mengajak kita semua untuk menjadikan musibah air rob itu menjadi sesuatu untuk introspeksi diri kita. “Itu bukan sesuatu bala, namun hanya cobaan kecil dari Allah SWT. Kita sebagai umat muslim tentu harus bersabar, apalagi kita yakin insya Allah proyek tanggul melintang penanggulangan rob yang sudah mulai dibangun oleh Pemerintah Pusat dengan dana Rp 517 milyar ini progressnya cukup lumayan,” terang Bupati.
Dikatakann Bupati, pembangunan tanggul melintang seksi I di wilayah Panjang Kota Pekalongan saat ini sudah hampir 600-800 meter. Dan segera akan disusul Seksi II dan Seksi III yang akan dimulai dari Sungai Sragi Baru di wilayah Kecamatan Siwalan. “Insya Allah dan mudah-mudahan upaya ini akan dapat menanggulangi banjir rob yang sudah terjadi sejak tahun 2008 silam dan puncaknya kemarin yang menurut dari dari BMKG dengan ketinggian rob hampir mencapai 1,7 meter, dengan 23.000 warga Kota Pekalongan yang terendam rob dan hampir 2.000 warga Kabupaten Pekalongan yang terendam rob,” tuturnya.
“Kondisi sekarang alhamdulillah air pelan-pelan sudah mulai surut. Dan insya Allah saya mohon doa restu khususnya dari Maulana Habib Muhammad Luthfy bin Ali bin Hasyim bin Yahya, semoga upaya dan ikhtiar Pemerintah dalam rangka penanggulangan rob akan segera terwujud hasilnya,” harap Bupati.
Kondisi secara umum Kabupaten Pekalongan dalam keadaan aman, terkendali. Kemarin hanya ada salah satu warga Kabupaten Pekalongan dari Kesesi yang kebetulan itstihadnya berbeda dalam memandang Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga harus berakhir di tangan aparat penegak hukum. Dan ini adalah pelajaran bagi kita semua terutama bagi orang tua, para pemangku kepentingan baik Camat, Lurah/Kades, agar lebih waspada lagi agar kejadian yang menimpa anak kita, saudara kita yang dari Kesesi itu tidak terulang kembali, khususnya menjadi inspirasi dari generasi muda khususnya di Kabupaten Pekalongan. Jangan sampai hal itu terjadi.
Oleh karena itu sinergitas antara ulama, umaro, khususnya TNI-Polri sangat dibutuhkan dalam rangka merefresh kembali, menyegarkan kembali pemahaman kita terhadap kesadaran berbangsa dan bernegara agar ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan negara kita ini tidak lagi masuk ke Kabupaten Pekalongan.
Atas nama seluruh warga masyarakat Kabupaten Pekalongan, Bupati mengucapkan terima kasih atas kehadiran Danrem 071 Wk dan istri serta rombongan di Kabupaten Pekalongan. Mudah-mudahan kehadiran beliau akan semakin mendinamisir pembangunan di segala bidang khususnya di Kabupaten Pekalongan.
Maulana Habib Luthfy yang tidak henti-hentinya melakukan proses pendidikan “Mendidik” masyarakat Kabupaten Pekalongan agar terus-menerus cinta tanah air, cinta NKRI Harga Mati. Dan alhamudlillah kalimat sakti itu sudah menjadi idiom dan menjadi pegangan serta sekaligus menjadi sesuatu terideologisasi.
Menurut survey dari PBB, sebanyak 4% populasi  bangsa Indonesia sudah terpapar oleh faham yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan keyakinan kita serta kecintaan kita terhadap NKRI. “Untuk itu saya akan merevisi kembali sistem pendidikan di sekolah sesuai dengan kewenangan Pemerintah Kabupaten Pekalongan utamanya adalah pengenalan wilayah, pemahaman terhadap Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan sejarah perjuangan baik perjuangan nasional, perjuangan teritorial tingkat wilayah maupun lokal. Karena negara ini berdiri tidak lepas dari jasa para pahlawan,” kata Bupati. (min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.