Artikel

Misteri Sebuah Bakat

Ada beberapa perbedaan persepsi mengenai bakat. Persepsi pertama,bakat adalah anugerah terindah dari Tuhan yang diberikan oleh seseorang sejak lahir. Ini dibuktikan dari beberapa orang yang menilai bahwa Lionel Messi terlahir untuk menjadi pemain sepak bola. Skillnya diatas rata-rata sehingga ia layak meraih trofi Ballon d’Or lima kali berturut-turut. Hal yang mengejutkan lagi ketika ia hanya memiliki tinggi badan …. jauh diatas rata-rata pemain sepak bola Eropa yaitu …

Tak hanya Messi, Kevin Sanjaya Sukamuljo pun dinilai terlahir untuk menjadi atlet bulutangkis. Sang juara All England dua kali berturut-turut tersebut juga dinilai memiliki keahlian unik yang jarak dimiliki pebulutangkis lain. Lompat sana, lompat sini untuk menciptakan penempatan bola yang tak terduga hingga ia dijuluki para fans “The Flying Kevin”. Ia bersama pasangannya, Marcus Fernaldi Gideon juga dijuluki “The Minions” karena memiliki tinggi badan dibawah rata-rata pemain ganda putra namun lincah.

Persepsi kedua,bahwa sebenarnya bakat adalah hasil dari kerja keras. Sebuah iklan rokok mengatakan bahwa bakat adalah lima huruf omong yang dapat melemahkan seseorang yang merasa tak memiliki bakat. Pernyataan lain ada juga yang mengatakan bahwa jika bakat adalah mitos. Bahkan, ada juga yang mengatakan bahwa bakat yang sesungguhnya adalah pantang menyerah.
Contoh saja Nozomi Okuhara, atlet bulutangkis asal Jepang. Juara All England 2016 dinilai tak memiliki keistimewaan skill,namun ia memiliki keuletan dan semangat diatas rata-rata hingga ia dapat membuat lawan bertekuk lutut kepadanya. Hal lain yang mengejutkan adalah ketika Okuhara yang memiliki tinggi badan 156 cm dapat mengalahkan atlet asal Tiongkok, Wang Shixian yang memiliki tinggi badan …..

Selain Okuhara, pemain asal Portugal Cristiano Ronaldo juga dinilai menjadi sehebat sekarang karena dibentuk di gym atau karena kerja kerasnya. Karena hal tersebut, pemain Real Madrid CF tersebut berhasil meraih trofi Liga Champion dan trofi Ballon d’Or sebanyak tiga kali. Hal ini berbeda dengan rivalnya, Messi yang dinilai hebat  karena skillnya sudah dibekali Tuhan sejak lahir.
Lalu, manakah yang benar? Apakah bakat memang sudah ada sejak lahir atau memang harus melalui proses kerja keras terlebih dahulu? Dua persepsi tersebut tak bisa disalahkan satu sama lain. Seseorang berhak memandang sesuatu dengan sudut pandangnya masing-masing. Namun yang perlu digaris bawahi mengenai hal ini adalah tanpa ada kerja keras dan semangat yang menggebu dari Lionel Messi, Kevin Sanjaya, Nozomi Okuhara, C. Ronaldo, atau bahkan Albert Einstein dan Chairul Tanjung mereka tak akan mencapai titik yang mereka dambakan.

Namun ada satu pertanyaan yang ada dibenak penulis, jika memang ada seseorang yang sudah diberi skill sejak lahir oleh Tuhan apakah hal tersebut merupakan sebuah ketidakadilan kepada seseorang yang ingin serius di bidang tersebut yang tanpa diberi skill oleh Tuhan dari sejak lahir?

                                                                      Oleh ~ Azizah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.