STAIN Pekalongan luncurkan KPI Perdana
STAIN Pekalongan resmi meluncurkan Program Studi baru yaitu KPI (Komunikasi Penyiaran Islam) dengan mahasiswa perdananya berjumlah 17 orang. Orientasi jurusan ini adalah penyiaran yang berbasis islam. Banyak mahasiswa baru KPI yang awalnya merasa kurang bersemangat setelah melihat jumlah mahasiswa prodinya yang hanya 17 orang. Namun mereka menjadi bersemangat kembali setelah mereka mendapat motifasi dari Bapak H. Muhandis Azzuhri, Lc., M.A. selaku ketua program studi KPI dan Bapak Amat Zuhri, M.Ag. selaku ketua jurusan Ushuluddin dan Dakwah.
“Secara kuantitas KPI memang sedikit, namun secara kualitas KPI mampu bersaing dengan Program Studi lain.” tutur ketua jurusan Ushuluddin dan Dakwah tersebut dalam pertemuan bersama mahasiswa baru KPI di gedung MA STAIN Pekalongan Rabu kemarin. Beliau juga menuturkan bahwa prodi KPI memiliki Visi & Misi yang dapat menunjang prodi KPI dapat bersaing dengan prodi yang lainnya. Visi & Misi tersebut antara lain adalah
Visi
Menjadikan Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam sebagai pusat keunggulan dalam bidang keilmuan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Misi
(1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang ilmu komunikasi dan penyiaran Islam.
(2) Melakukan penelitian di bidang Ilmu komunikasi dan penyiaran Islam. Melaksanakan pengabdian kepada Masyarakat dalam rangka mengamalkan ilmu komunikasi dan penyiaran Islam.
(3) Melaksanakan kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait dengan komunikasi penyiaran Islam.
(1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang ilmu komunikasi dan penyiaran Islam.
(2) Melakukan penelitian di bidang Ilmu komunikasi dan penyiaran Islam. Melaksanakan pengabdian kepada Masyarakat dalam rangka mengamalkan ilmu komunikasi dan penyiaran Islam.
(3) Melaksanakan kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait dengan komunikasi penyiaran Islam.
Tujuan
(1) Mendidik tenaga ahli yang mampu memahami dan mendalami ilmu di bidang komunikasi baik melalui bahasa lisan maupun melalui pemakaian alat-alat komunikasi.
(2) Mendidik tenaga ahli yang mampu memahami dan mendalami ilmu dibidang penyiaran Islam, baik secara tatap muka maupun melalui media.
(3) Mendidik tenaga ahli yang mampu memahami dan mendalami ilmu dibidang jurnalistik yang berwawasan keislaman.
(1) Mendidik tenaga ahli yang mampu memahami dan mendalami ilmu di bidang komunikasi baik melalui bahasa lisan maupun melalui pemakaian alat-alat komunikasi.
(2) Mendidik tenaga ahli yang mampu memahami dan mendalami ilmu dibidang penyiaran Islam, baik secara tatap muka maupun melalui media.
(3) Mendidik tenaga ahli yang mampu memahami dan mendalami ilmu dibidang jurnalistik yang berwawasan keislaman.