Oriental Silhuet Kembali Eksis di Tangan Generasi ke Lima
Setelah sempat mengalami stagnan produksi selama dua tahun, pabrik limun oriental Nyonya Silhuet kembali dengan pamornya lewat generasi ke lima. Tahun 2017 silam, limun oriental Nyonya Silhuet sempat mengalami penurunan jumlah produksi, yang semula dalam seminggu bisa memproduksi setiap hari, saat itu hanya bisa memproduksi dua hari dalam seminggu karena penurunan permintaan konsumen.
Melihat kenyataan pahit di depannya, Bernard yang merupakan generasi ke lima memutuskan untuk menjemput konsumen melalui promosi langsung ke agen, toko, dan cafe sekitar Pekalongan. Hasilnya masih banyak di antara masyarakat modern saat ini yang masih menyukai limun oriental tersebut. Dengan usahanya tersebut, saat ini sudah ada sebanyak 350 agen, toko, dan cafe yang menjadi langganan.
“Iya saat ini sudah ada 350 toko, cafe, warmindo yang berlangganan. Ada yang pesan lima crack ada yang dua ada yang lima belas karton seminggu sekali order,” ujarnya.
Hingga saat ini, dalam satu bulan limun Oriental Nyonya Silhuet bisa menjual sebanyak dua puluh ribu botol. Saat ini dalam seminggu mampu memproduksi limun setiap hari. Cita rasa otentik dan klasik menjadi salah satu alasan limun oriental masih di gemari masyarakat. Penggunaan gula jagung menjadi ciri khas tersendiri pada limun Nyonya Silhuet ini.
“Kita menggunakan gula cair dengan adonan utamanya itu tepung jagung, sehingga masa tahan lebih lama bisa sampai enam bulan dengan kualitas yang masih tetap baik,” imbuhnya.
Bernard mengambil banyak siasat untuk kembali mengangkat eksistensi bisnis keluarganya yang sudah ada sejak tahun 1920. Melalui cafe limun yang bergaya klasik, cita rasa otentik dengan penggunaan gas karbondioksida (Co²) sebagai pengganti soda, serta segmentasi konsumen yang tepat. Dirinya mengaku bahwa tantangan paling nyata adalah banyaknya jenis minuman kemasan yang lebih murah dan praktis saat ini. Sementara limun sendiri memiliki kemasan botol kaca dengan harga sepuluh ribu rupiah.
Untuk tetap mempertahankan konsumen, Bernard melakukan distribusi dengan cara keliling menggunakan mobil box dan memanfaatkan marketplace digital seperti Shopee dan Tokopedia. Hasilnya, penjualan limun Oriental Nyonya Silhuet bisa sampai ke luar pulau yaitu Batam, Padang, dan Balikpapan.
Meski begitu, Bernard mengaku pernah mengalami kegagalan saat mencoba mengolah sendiri gula tebu sebagai pemanis limun. Hasilnya justru mudah basi dan rusak. Hingga saat ini limun Oriental Nyonya Silhuet sudah memiliki pelanggan tetap dan ramai dikunjungi beberapa konten kreator media sosial
Reporter: Nanda A’bidatur Rosyidah
Penulis: Lia Afiana