Artikel,  Essay

Cuaca Tak Menentu : Tantangan dan Dampak Ekonomi bagi Tukang Batu dan Pasir di Dusun Sengkarang

Oleh:

Wiji Indah Prasetya

Saat ini cuaca tak menentu menjadi tantangan yang tidak dapat dihindari bagi semua orang. Cuaca tak menentu sangatlah berdampak bagi masyarakat di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Salah satu desa yang terkena dampak dari cuaca tak menentu ini yaitu di Desa Karanggondang desa yang terletak di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Cuaca tak menentu memengaruhi faktor perekonoian warga Dukuh Sengkarang yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai tukang batu dan pasir.

Cuaca yang tak menentu menjadi tantangan bagi para pekerja batu dan pasir. Selain itu akibat cuaca tak menentu juga berdampak pada perekonomian masyarakat di Dusun Sengkarang. Perubahan iklim global membuat sulitnya memprediksi cuaca. Fenomena hujan yang terjadi secara tiba-tiba pada musim panas di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Perubahan cuaca ini dapat memengaruhi kegiatan para pekerja, khususnya tukang batu dan pasir yang bergantung pada kondisi cuaca dalam melakukan pekerjaan. Karena cuaca yang tak menentu mereka mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaan lantaran cuaca yang tiba-tiba hujan saat sedang musim kemarau ataupun sebaliknya.

Perubahan iklim merupakan perubahan kondisi fisik yang ada di atmosfer bumi, misalnya suhu udara dan curah hujan, yang berdampak besar pada berbagai aktivitas kehidupan manusia (Nani Sunarmi, 2022). Perubahan iklim biasannya disebabkan oleh curah hujan tinggi, musim kemarau yang berkepanjangan, Peningkatan volume air akibat mencairnya es di kutub, Terjadinya bencana alam angin puting beliung, berkurangnya sumber air. perubahan iklim bukan hanya sekadar mengubah pola cuaca namun juga mengubah kondisi ekonomi dan kesejahteraan para tukang batu dan pasir.

Penyebab dari munculnya curah hujan ekstrem dipicu pada pertumbuhan awan cumulonimbus yang masif dan mencapai atsmofer yang tinggi. Kondisi ini menyebabkan curah hujan yang meningkat disertai dengan angin yang kencang dan menyebabkan angin puting beliung(Muhammad Natsir abduh, 2023). Akibat cuaca yang tidak menentu para pekerja terpaksa harus menghentikan pekerjaan mereka, seperti pada saat hujan deras atau saat musim kemarau yang mengakibatkan aliran air surut. Cuaca yang tidak menentu menjadikan turunya pendapatan dan tingginya risiko kesehatan, dan kecelakaan kerja pada pekerja tukang batu dan pasir di Dusun Sengkarang.

Kesulitan yang dialami para tukang batu dan pasir ketika datangnya musim hujan adalah aliran arus sungai yang terlalu deras sehingga mengakibatkan sulit untuk bekerja. Warga Dusun Sengkarang biasanya mencari batu dan pasir dengan menggunakan ban sebagai alat menghanyutkan batu dan pasir sebelum diangkut ke dalam mobil bak terbuka. Karena aliran arus sungai yang terlalu deras saat musim penghujan mengakibatkan ban yang digunakan hanyut terbawa arus, sedangkan tantangan yang dialami ketika datang musim kemarau yaitu aliran arus sungai yang terlalu kecil sehingga ban yang digunakan sulit bergerak. Selain itu karena musim panas sehingga tidak ada hujan stok pasir di sungai juga mulai menurun karena tidak ada banjir. Akibat dari faktor tersebut pada perekonomian para tukang batu dan pasir yaitumenurunya pendapatan. Dari pendapatan yang biasanya Rp.100.000 per hari akibat cuaca yang tidak menentu bisa menurun menjadi Rp.50.000 per harinya. Selain itu ketika musim penghujan biasanya lebih sedikit proyek pembangunan, yang juga berakibat pada penurunan kondisi ekonomi tukang batu dan pasir lantaran menurunnya jumlah pesanan batu maupun pasir.

Untuk mensiasati perubahan cuaca ekstrem, tukang batu dan pasir di Dukuh Sengkarang beradaptasi dengan cara mencari pekerjaan sampingan, menjadi buruh tani, tukang bangunan dan bekerja serabutan. Dari sini dapat dilihat bahwa perbahan cuaca membawa dampak yang sangat besar pada berbagai sektor perekonomian pekerja tukang batu dan pasir di Dukuh Sengkarang. Risiko yang dihadapi ketika datangnya musim penghujan menyulitkan mereka dalam bekerja lantaran derasnya aliran air, kemudian sulitnya ketika musim kemarau berkepanjangan karena pasir dan batu semakin sedikit bahkan bisa mengakibatkan kecelakaan kerja.

Referensi:

Muhammad Natsirabduh,D.(2023). Makasar: Tohar Media.

NaniSunarmi,E.N.(2022). Analisis Faktor Unsur Cuaca terhadap Perubahan Iklim di Kabupaten Pasuruan pada Tahun 2021 dengan Metode Principal Component Analysis. ,62.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.