PMII Pekalongan Akan Gelar Aksi Demo Jilid II
Pekalongan– jurnalphona.com PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) menggelar aksi Demo Tuntutan Penurunan Harga BBM (bahan Bakar Minyak) di depan Kantor Bupati Pekalongan. Kamis (8/9)
Aksi Demonstrasi diawali dengan berjalan dari 0 Kilometer Kajen hingga Kantor Bupati Pekalongan. Hal ini bertujuan untuk mencerminkan perjuangan dan kesengsaraan masyarakat.
“Kita ingin juga berkeringat, kita juga ingin berjalan agar merasakan susah payahnya menjadi rakyat,” ujar Rifki Maulana.
Para Mahasiswa yang tergabung dalam pergerakan PMII ini menuntut serta mendesak pemerintah daerah untuk memberikan solusi konkrit tentang permasalahan ekonomi serta melonjaknya kenaikan BBM. sasaran utama mereka adalah Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq.
Ketua koorlap (Koordinator Lapangan) Rifki, mengatakan tujuan aksi demo ini yaitu memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia yaitu keadilan sosial. Dalam hal ini adalah dampak kenaikan BBM bagi ekonomi masyarakat.
“Tujuan kami disini yaitu kita tetep sesuai tujuan organisasi kita yaitu berusaha untuk memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia salah satunya di UUD 1945 yaitu mensejahterakan keadilan sosial karena adanya subsidi BBM ini, BBM naik saya kira berdampak pada kesejahteraan sosial masyarakat,” ujarnya saat ditemui tim.
Menanggapi tuntutan para demonstran, Hindun, selaku Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan mengucapkan rasa terima kasihnya pada mahasiswa atas antusiasme dalam menyampaikan aspirasi masyarakat. Ia juga mengatakan bahwa pemerintah daerah akan terus mengawal kebijakan ini hingga pemerintah pusat.
“Saya terima kasih sekali pada adik-adik PMII Kabupaten Pekalongan. Kami DPRD kabupaten Pekalongan tentu mengerti apa yang disampaikan hari ini. Oleh karena itu saya tentu akan merespon, menerima, menanggapi dengan apa yang menjadi kebijakan pemerintah daerah. Kami mendorong bupati beserta seluruh jajaran untuk menindaklanjuti hingga level pusat,” ujarnya.
Meski telah mendapat tanggapan dari Ketua DPRD, PMII meminta agar Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq bisa menanggapi langsung aksi mereka, yang akan berlanjut di aksi jilid 2, dengan harapan bupati dapat angkat suara dan tidak di wakili oleh pihak yang lainnya.***
Penulis: Muhammad Fauzan
Reporter: Nastain, Gareisya Azizulfa Aroha