2.293 Gus Dur Muda Ikuti PBAK UIN Pekalongan 2022, Ketua Dema: Ajang Pencarian Jati Diri Mahasiswa
Pekalongan-jurnalphona.com Universitas Islam Negeri (UIN) K.H Abdurahman Wahid Pekalongan mengelar sidang senat dalam rangka pengukuhan mahasiswa baru serta Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Tahun 2022/2023. Sebanyak 2.293 mahasiswa yang tersebar di empat fakultas resmi dikukuhkan oleh rektor pada acara tersebut. Rabu, (17/08).
Acara PBAK dan pengukuhan mahasiswa baru tahun ini digelar secara full offline di Halaman Gedung Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) Kampus II UIN Pekalongan. Serangkaian acara akan dilaksanakan dari tanggal 17 hingga 19 Agustus mendatang. Pengambilan hari pertama di tanggal 17 Agustus ini juga bukan tanpa alasan, Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama, Muhlisin, mengungkapkan alasan dalam sambutannya.
“Kita mengambil tanggal 17 ini sebagai pembukaan PBAK bertujuan agar para mahasiswa baru turut menjiwai hari ini sebagai bentuk penghargaan kepada seluruh pahlawan yang menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelasnya.
Alasan tersebut tercermin dari pelaksanaan upacara bendera oleh mahasiswa baru beserta seluruh elemen yang terlibat sebelum pembukaan sidang senat dilaksanakan.
PBAK kali ini mengangkat tema “Tranformasi Kelembagaan Sebagai Model Mewujudkan Budaya Kampus yang Unggul Moderat Berekonomi dan Humanis”. Rohmi Fuadi selaku ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN mengungkapkan makna tersirat dari tema tersebut.
“Tema tersebut diangkat sebagai momen transformasi dari IAIN ke UIN, dan kenapa humanis itu juga mengambil dari nilai-nilai dari Gus Dur itu sendiri. Jadi kita juga harus menjadi generasi penerus Gus Dur,” terangnya.
Selain tema, PBAK kali ini juga memiliki jargon khas yaitu GARUDA (Generasi Gus Dur Muda). Garuda atau burung garuda merupakan simbol semangat. Selain itu juga sebagai simbol mahasiswa angkatan pertama setelah resmi beralih menjadi UIN.
Di PBAK ini, Rohmi Fuadi menekankan bahwa tujuan dari acara ini adalah pengenalan lingkungan kampus serta proses pencarian jati diri dari mahasiswa itu sendiri.
“Mahasiswa baru itu harus bisa mencari bakat yang sebenarnya itu dimana, tidak boleh terpaku dengan kurikulum yang sudah di sediakan di kampus, mereka bisa mencari jati diri diluar perkuliahan,” ujar Rohmi Fuadi kepada tim.
Senada dengan hal tersebut, rektor UIN Pekalongan, Zaenal Mustakim juga menyampaikan bahwa esensi dari pengenalan adalah mendekatkan berbagai hal yang terkait dengan kampus kepada mahasiswa, baik akademik maupun non akademik begitu juga sarana prasarana.
Ungkapan kebahagiaan juga tercermin dari Syafika Safanah, mahasiswa baru jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) saat mengikuti PBAK perdana ini. Ia mempersiapkan diri semaksimal mungkin untuk berkontribusi dalam acara ini. Ia berharap bahwa kedepannya dapat menjadi mahasiswa yang aktif baik di bangku kuliah maupun di organisasi.***
Penulis : Gareisya Azizulfa Aroha
Reporter : Choerul Bariyah