Opini

Kampus Merdeka: Kuliah Jenjang S1 Hanya 5 Semester?

Oleh: Nazira Laela Nasta

Kebijakan peraturan pendidikan di Indonesia terus berubah dan akan terus diperbaiki. Setelah penghapusan Ujian Nasional yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan Indonesia Nadiem Makarim juga memunculkan kebijakan mengenai Merdeka Belajar atau Kampus Merdeka. Hal yang menarik adalah di dalam kebijakan tersebut Nadiem Makarim memberikan kebijakan baru bahwa kuliah hanya dilaksanakan selama 5 semester saja di dalam kampus, sedangkan untuk semester 6, 7, dan 8 mahasiswa bisa belajar di luar program studi atau di luar kampus, dan juga bisa menjalani program magang baik di dunia industri maupun organisasi nirlaba atau juga bisa mengabdikan dirinya untuk membuat program-program perkembangan bagi masyarakat luas. Menurut Nadiem Makarim juga menyampaikan bahwa selama ini pembelajaran di dalam kampus cenderung lebih banyak SKS nya, sedangkan untuk pembelajaran di luar kampus justru sangat sedikit.

Apabila kita lihat dalam perkembangannya di ranah mahasiswa selama ini memang benar adanya bahwa Jenjang perkuliahan S1 hanya lebih banyak menggunakan pembelajaran mengenai teori. Sedangkan apabila kita lihat perkembangan zaman sekarang yang semakin maju, tentu hal yang dibutuhkan oleh Negara kita bukan hanya cerdas secara akademik dalam bentuk nilai semata, akan tetapi pengalaman dan kemampuan yang didapatkan oleh mahasiswa menjadi hal yang sangat penting untuk terus digali dan diasah oleh mahasiswa. Bahkan menurut Nadiem Makarim juga menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi sekarang adalah bagaimana caranya perguruan tinggi mampu dan dapat menjawab kebutuhan industri dan juga kebutuhan negara.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Nurul Fatehah dari jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam menyampaikan bahwasannya program belajar 5 semester di dalam kelas dan selebihnya di luar kampus ini merupakan suatu hal yang cukup efektif. “Menurut saya lebih efektif dan efisen jika memang cara belajar kita yang lebih fokus langsung di lapangan. Semisal kalau terlalu banyak Teori maka mahasiswa cenderung akan mencari cara agar nilai IP nya tinggi padahal mahasiswa tersebut belum tentu menguasai, sedangkan apabila kita belajar secara langsung di lapangan dengan cara praktik itu akan jauh lebih efektif. Karena hal ini bisa dilihat apakah mahasiswa tersebut paham atau tidak dengan materinya,” tuturnya pada saat saya tanyakan.

Di sisi lain menurut Naila Nadlifa salah satu mahasiswa di IAIN Pekalongan dari jurusan Tasawuf Psikoterapi juga menyampaikan bahwasannya ia sangat setuju dengan program yang di buat oleh Nadiem Makarim ini karena hal ini akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa. “Kalau dari saya pribadi melihat ini, saya sangat setuju dengan program ini, di samping mahasiswa belajar, mahasiswa juga bisa lebih bereksplorasi di luar kampus, jadi yang didapatkan mahasiswa tidak melulu hanya teori saja, akan tetapi juga pengalaman yang lebih banyak dan akan sangat bermanfaat bagi kita sebagai mahasiswa,” ujar Naila antusias.

Selain itu menurut Farrel Az Zaidan juga mengutarakan pendapatnya bahwa ia sangat mendukung program kuliah yang hanya 5 semester di dalam kampus ini. “Apabila kita lihat dari kebijakan ini, saya sangat sependapat dengan Pak Nadiem ini, menurut saya pendidikan di Indonesia memang terlalu monoton, karena kuliah pada dasarnya tidak hanya duduk di kelas saja dan menyimak dosen, akan tetapi kita juga bisa belajar dari hal lain, dari luar kampus juga yang tidak hanya di bangku kuliah saja,” ujar selaku mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam ini.

Gebrakan yang dibuat oleh Nadiem Makarim terkait pembelajaran selama 5 semester di dalam kampus dan selama 3 semester di luar kampus untuk jenjang pendidikan S1 ini memang sangat relevan untuk dilaksanakan oleh seluruh perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Negara Indonesia. Karena dengan adanya hal ini tentu akan sangat menguntungkan dan juga akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa itu sendiri. Karena pada dasarnya yang dibutuhkan secara langsung tidak hanya sebuah nilai yang memuaskan saja akan tetapi keahlian dan kemampuan merupakan sebuah dasar yang paling penting untuk dimiliki oleh seorang mahasiswa. Oleh karenanya perguruan tinggi sudah seharusnya berkontribusi besar dalam pelaksanaan hal ini. Agar kedepannya pada saat mahasiswa lulus dari dalam kampus, maka diharapkan agar mahasiswa ini sudah siap terjun secara langsung dan sudah terlatih untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.