Essay

Sukses dengan Dark Triad: Orang Licik yang Sukses?

Oleh: Rismawati

Setiap orang pasti menginginkan sebuah kesuksesan dalam hidupnya. Mereka bahkan rela melakukan apa saja demi mendapatkan sebuah kesuksesan. Namun, pernahkah kalian berpikir apakah semua orang yang terlihat sukses benar-benar sukses dengan cara yang baik? Sebab beberapa orang rela melakukan cara yang licik untuk mendapatkan kesuksesan atau setidaknya terlihat sukses. Seperti kasus penipuan yang ramai dibicarakan baru-baru ini. Beberapa orang rela melakukan hal licik tersebut demi mendapatkan apa yang mereka inginkan, yakni kesuksesan.

Orang-orang yang melakukan hal licik umumnya akan mendapatkan hasil yang kurang baik, tetapi kenapa beberapa orang tersebut justru bisa mendapatkan sebuah kesuksesan? Nah, hal itu dapat terjadi karena adanya salah satu kepribadian manusia yang negatif atau biasa disebut Dark Triad.

Teori kepribadian Dark Triad atau The Dark Triad Personality pertama kali disebarluaskan oleh Paulhus dan Williams pada tahun 2002. Teori ini merupakan penjabaran lebih luas mengenai teori sebelumnya yang mengatakan bahwa seseorang mempunyai bayangan yang mereka sendiri tidak menyadarinya atau saat mereka sadar mereka akan menyembunyikannya dari diri sendiri maupun orang lain dikutip dari Afidah halaman 34 tahun 2019. Dark Triad sendiri mempunyai tiga macam ciri, tetapi hanya salah satu yang menonjol. Artinya, tidak semua sifat tersebut dimiliki oleh orang dengan kepribadian Dark Triad. Tiga sifat tersebut yakni narcissism, machiavellianism, dan psychopathy.

Seseorang yang menonjolkan sifat Narcissism mempunyai sifat yang besar kepala, sombong, egois yang tinggi, dan tidak memiliki rasa kasihan atau empati, seperti pernyataan Kohut. Mereka akan selalu menyombongkan hal-hal yang mereka miliki atau bahkan hal-hal yang sebenarnya tidak mereka miliki. Itu dilakukan demi menutupi rasa kurang percaya diri yang ada pada diri mereka. Orang-orang yang Narcissism sengaja memperlihatkan ‘kemewahan’ untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain.

Machiavellianisme merupakan orang yang gemar memanipulasi dan memperdaya orang lain, tidak bermoral, dan senang mendahului kepentingan pribadi daripada bersama. Machiavellianism sendiri berasal dari kata Machiavelli yang menjabat sebagai kepala penasihat politik keluarga Medici yang berkuasa di Firenze, Italia. Kemudian karena kalimatnya yang berbunyi “The end justifies the means” sering digunakan dalam perpolitikan yang artinya “Jika tujuan kita baik, cara kita mencapai tujuan tersebut (baik atau buruk) seharusnya tidak menjadi masalah.” Hal itu menjadi pemicu seseorang dalam melakukan cara licik. Mereka seperti berprinsip pada kalimat ‘apapun caranya, asal baik tujuan tidak masalah.’ Sebenarnya orang-orang yang memiliki Machiavellianism sangat banyak ditemui di kalangan kita. Banyak siswa yang menyontek demi mendapatkan nilai yang baik. Banyak orang yang menipu demi bisa menghidupi keluarganya. Banyak pemimpin menerima suap demi bisa menaikkan reputasinya. Semua yang disebutkan memiliki tujuan yang baik, tetapi cara yang dilakukan tentu salah karena melakukan kecurangan, memanipulasi, dan mendahulukan kepentingan pribadinya.

Terakhir sifat psychopathy. Psycopathy bukanlah hanya seseorang yang gemar menyayat manusia atau haus darah. Namun, mereka yakni seseorang dengan egoisme tinggi, cepat dalam mengambil tindakan tanpa peduli akibat, selalu melanggar aturan, tanpa rasa bersalah (Giammarco & Vernon, 2015), labil, dan senang dengan keadaan yang menegangkan. Orang-orang seperti ini merupakan seseorang yang memiliki kuasa yang tinggi. Mereka tidak suka melakukan kekerasan sehingga membuat orang lain sulit menyadari sifat mereka.

Dari beberapa hal yang dipaparkan, dapat dilihat bahwa orang dengan Dark Triad atau bisa disebut orang yang licik dapat sukses karena mereka ‘pandai’ dalam merebut perhatian lawan atau pemimpin mereka tanpa mengotori tangan mereka. Mereka memanipulasi, membohongi, memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuannya dengan mengambil hati orang lain sehingga orang lain tidak curiga terhadap cara liciknya. Mereka juga tak sungkan melontarkan kata-kata manis, tidak baperan/sensitif sehingga membuat orang lain senang bergaul dengannya. Mereka dengan narcissism akan haus pujian, senang menjadi pusat perhatian, dan selalu menuntut orang lain mengistimewakan mereka.

Kita harus waspada apabila bertemu dengan orang yang memiliki ciri-ciri Dark Triad karena akan menjatuhkan kita ke jurang lingkungan yang toxic. Sebab meskipun mereka telah mencapai tujuan suksesnya, tak dapat dipungkiri bisa saja mereka melakukan tindak kejahatan seperti memfitnah dan menjadikan dirinya sebagai korban kejahatan, penggelapan uang, insider trading, penipuan laporan, dan tindakan jahat lainnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.