Memakai Topeng Untuk Disenangi Banyak Orang, Seperti Apakah Good Girl Syndrome?
Oleh: Salma Aulia
Pernahkah kamu bertanya pada diri mu sendiri mengenai, apakah kamu seorang perempuan yang baik? Apakah kamu sering merasa kecewa dengan orang-orang di sekitarmu, yang tidak memperlakukan kamu sebaik yang kamu lakukan? Apakah kamu terlalu banyak memberikan kesempatan untuk orang di sekitarmu? Tiga pertanyaan tersebut sering melintas pada pikiran mayoritas perempuan. Setiap individu memiliki aturan dan hak dalam dirinya sendiri baik secara emosional maupun dalam kinerja fisik, untuk membentuk karakteristik dirinya. Semakin bertumbuhnya seseorang dalam lingkungan sosial, tentunya tidak bisa jauh dari kata interaksi. Dimana dalam berinteraksi dengan makhluk sosial, akan menambah relasi pertemanan yang dapat membantu diri kita berkembang dan justru bisa sebaliknya yaitu merusak diri kita. Dalam suatu kelompok pertemanan pasti memiliki berbagai macam karakter, ada yang cenderung memimpin, ada yang penurut, ada juga yang menjadi penengah. Namun tahukah kalian, bahwa akhir-akhir ini ramai menjadi perbincangan di media sosial terkait “good girl syndrome” dalam suatu circle pertemanan, yang cenderung berperilaku baik dihadapan teman-temannya dan memaksakan diri untuk bersifat sempurna agar diterima dan dipuji banyak orang.
Sesuai dengan namanya “good girl syndrome” sering terjadi pada kalangan perempuan. Menjadi seorang perempuan tidaklah mudah, mereka dituntut untuk selalu menjadi sempurna baik dari penampilan, intelektual, maupun tingkah laku. Dalam lingkungan sosial terkecil pun seperti keluarga banyak yang menuntut untuk menjadi seorang anak wanita yang baik, cantik, dan lemah lembut. Tanpa disangka tuntutan tersebut terbawa hingga masa dewasa, dimana cantik secara fisik dan baik secara perilaku adalah patokan perempuan yang sempurna dan pasti diterima oleh banyak orang. Seperti yang kita ketahui bahwa semua yang berlebihan tentu tidak baik, terutama dalam menyembunyikan perasaan kita demi penilaian orang lain. Hampir semua orang apabila bertemu dengan orang baru pasti akan menunjukan sisi baiknya terlebih dahulu, dengan begitu orang yang bertemu dengan kita memiliki penilaian yang baik pula. Padahal tidak ada salahnya apabila kita menunjukan sifat asli kita kepada orang lain, loh. Dengan menunjukannya, kita mampu mengetahui seberapa besar orang lain mampu memahami diri kita. Jadi, apa itu good girl syndrome?
Good Girl Syndrome merupakan seorang perempuan yang memiliki sifat baik namun sering mengutamakan kebutuhan orang lain dari pada kebutuhannya sendiri dengan menutupi segala kekurangan dirinya agar dapat diterima oleh orang di sekitarnya. Dari sifat tersebut akan menimbulkan kebiasaan negatif yang direspon oleh diri sendiri, seperti berusaha untuk selalu menghindari konflik, jarang mau menerima kritik, tidak bisa menolak ajakan orang, dan kurang menerima diri sendiri. Kebiasaan menyenangkan orang lain demi mendapatkan penilaian yang baik dari orang sekitar akan menyiksa diri sendiri dengan berjalannya waktu. Menurut informasi dari HeinOnline, Good girl syndrome cenderung menekan kebahagian sendiri demi membuat orang sekitar nyaman didekatnya, dan bersedia menjadi orang yang bisa dimanfaatkan. Pujian dari orang lain tentunya akan menambah gairah semangat pada diri sendiri, namun jika memakai topeng agar selalu terlihat baik-baik saja demi pujian orang lain itu yang menjadi masalah. Seorang good girl syndrome belum tentu mendapat perlakuan yang sama pada dirinya, tidak semua hal baik yang sudah dilakukan akan dilakukan orang lain apabila kita membutuhkannya, karena pada dasarnya setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda. Lalu, bagaimana ciri-ciri orang yang memiliki sifat good girl sydrome?
Seorang good girl syndrome berusaha untuk melakukan apa pun agar tidak mengecewakan orang lain. Mereka juga cenderung patuh dan lebih banyak diam karena khawatir ucapannya akan menyakiti orang lain. Adapun ciri-ciri good girl syndrome, antara lain :
- Selalu berusaha tersenyum walupun sebenarnya perasaannya sedang tidak nyaman
- Sulit untuk berkata “tidak” pada permintaan orang lain
- Selalu ingin menjadi sosok yang baik dan menyenangkan bagi orang lain
- Mudah cemas atau down ketika mendapatkan kritikan dari orang lain
- Sulit untuk menyampaikan pendapatnya karena takut menyinggung orang lain
Anak perempuan cenderung lebih cepat dewasa secara emosional sehingga lebih serius menanamkan nasihat orang tua untuk menjadi anak baik, hal tersebut bisa juga terjadi karena pola asuh dari keluarga semasa kecil. Menanamkan nilai yang sudah dimulai sejak kecil ini kadang membuat beberapa wanita merasa harus sempurna dan sebisa mungkin tidak mendapat respons negatif dari orang lain. Padahal, sebenarnya apa pun yang kamu lakukan harus berdasarkan keputusanmu dan untuk kebaikanmu pula, bukan orang lain. Good girl syndrome memang kondisi yang biasanya sudah berakar. Namun, tidak ada kata terlambat untuk membebaskan diri dari sikap ini. Dari ciri-ciri tersebut, tentunya kita akan bertanya pada diri kita, adakah sifat yang kita rasakan dari poin-poin diatas? Jika iya, tentunya kita akan mencari tau cara untuk mengatasi hal tersebut. Menurut informasi dari AloDokter, cara mengatasi good girl syndrome, antara lain :
- Bangun rasa percaya diri
Membahagiakan orang lain akan mengakibatkan rasa capek pada diri sendiri dan bisa membuang waktu begitu saja, lebih baik belajar untuk mengasah rasa percaya dalam diri. Dengan memiliki rasa percaya diri, kita mampu mengetahui apa yang bisa kita lakukan dan yang bukan ranah kita. Dan kita akan mampu menerima diri sendiri, serta mampu mengutarakan pendapat sesuai dengan yang kita rasakan. - Cintai diri sendiri
Dengan mencintai diri sendiri, kita akan lebih mengenal dan menerima diri kita sendiri. Kita dapat melakukan apa yang kita suka dan bisa menjadi peluang kita untuk mengasah skill dalam diri kita. Tidak hanya itu, mencintai diri sendiri akan menimbulkan rasa berani untuk memperlihatkan kekurangan diri kita, dan mau menerima keadaan yang ada. - Hindari bersikap merasa salah
Jangan merasa bersalah ketika harus menolak permintaan dari orang lain. Hidupmu bukan hanya untuk menyenangkan orang lain. Jadi, selagi kamu memiliki alasan yang jujur dan masuk akal, tidak perlu merasa bersalah. - Bersifat Asertif
Menanamkan sifat asertif sangat penting untuk mengatasi dari sikap good girl syndrome, Sikap ini merupakan kemampuan berkomunikasi dengan cara yang tegas dan jujur, tapi tetap menjaga perasaan orang lain. Dengan sikap ini, kamu akan lebih dihargai dan tidak terus dimanfaatkan oleh orang lain. Cobalah untuk berani menyampaikan pendapatmu. Katakan “tidak” jika kamu diminta untuk melakukan hal yang bisa merugikan dirimu. Berikan pula alasan yang bijak mengapa kamu tidak mau melakukannya.
Menurut Mahasiswa Universitas Duta Bangsa, “Sudah banyak orang yang memiliki sikap good girls syndrome, terutama dalam dunia perkuliahan. Banyak mahasiswa yang memaksakan diri nya untuk terlihat baik-baik saja, padahal orang tersebut tahu bahwa memakai topeng terus menerus sangat melelahkan. Tapi, bagaimana lagi, kebahagiaan orang lain sudah menjadi prioritas dan siap 24/7 untuk orang lain. Saya pernah merasakan diawal masuk kuliah, yang namanya adaptasi pasti mengutamakan kenalan terlebih dahulu, ada satu circle yang bisa dibilang terkenal di jurusan saya. Saya nekat untuk bergabung dan mencoba berteman, namun diawal pertemanan mereka tidak menganggap saya ada, hingga akhirnya apapun yang mereka butuhkan saya sediakan, demi dilihat oleh mereka. Contohnya, bersedia mengerjakan tugas kuliah mereka, tidak pernah menolak ketika diajak nongkrong, membelikan makanan atau minuman ketika mereka pingin. Kegiatan itu saya lakukan hampir setiap hari, hingga saya merasa capek dan jenuh. Namun disaat saya butuh bantuan mereka, mereka tutup mata dan tutup telinga. Ya, saya dipertemukan dengan rasa kecewa, kemudian saya mencoba menjauh dari circle tersebut. Dan saya menemukan kenyamanan diri saya sendiri. Intinya, jangan ikuti kata orang lain, kebahagiaan dirimu itu yang utama, karena kalo diri kita sudah bahagia, lingkungan sekitar kita akan berdampak positif.“
Jika kamu merasa mengalami good girl syndrome, terapkan cara-cara diatas untuk menghentikan sikap ini. Membantu orang lain memang tindakan yang baik, tetapi ingatlah bahwa kamu hidup bukan untuk memenuhi harapan orang lain, melainkan untuk mewujudkan impianmu sendiri dan merasa bahagia.