Berita Daerah,  Berita Kampus

Lift Hanya Untuk Dosen, Diskriminasikah?

IAIN Pekalongan mempunyai gedung baru yang telah diresmikan oleh Menag RI, Lukman Hakim Saiffudin pada Senin, (15/01/18). Gedung yang telah ditempati oleh Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) ini memiliki fasilitas yang lebih lengkap dibanding kampus sebelumnya.


Salah satu dari fasilitas yang ada di gedung tersebut adalah lift. Namun, lift tersebut tidak digunakan oleh seluruh warga FEBI. Dekan FEBI, Shinta Dewi Rismawati(43) mengakui hal tersebut dikarenakan biaya listrik yang cukup besar.


“Anggaran yang digunakan untuk listriksudah luar biasa. Kemarin perkuliahan baru aktif saja, tagihannya itu sudah mencapai 12 juta sekian. Oleh karena itu,hanya dosen-dosen tertentu saja yang saya beri kebijakan untuk naik lift tersebut, semisal selama dia hamil atau lagi masa nifas.”, ujar Shinta saat ditemui di gedung rektorat pada Kamis (15/02/18).

Alumunus Universitas Sebelas Maret tersebut meminta kepada para dosen untuk naik ke lantai atas dengan menggunakan tangga. “Kalau yang sehat-sehat seperti kita, kita harus memberi contoh lewat tangga saja” sebut Shinta (43). Shinta juga menambahkan bahwa jika lift digunakan secara maksimal maka anggaran hanya habis untuk pembayaran lift saja bukan kebutuhan-kebutuhan pembelajaran.

Kepada jurnalis kpipekalongan.com, Agus Arwani, Dosen FEBI lainnya menambahkan“Lift itu memang hanya untuk pegawai dan dosen dan mahasiswa yang berkebutuhan khusus dengan alasan ruang lift yang kecil hanya bisa untuk beberapa orang saja, untuk efisiensi dan efektifitas anggaran operasional serta pemeliharaan, kapasitas lift berbanding terbalik dengan mahasiswa FEBI yang begitu banyak” ujarnya dalam percakapan melalui WhatsApp pada Kamis (15/02/18).

Walaupun mereka menyatakan demikian, ternyata masih ada para mahasiswa yang menggunakan fasilitas tersebut. Harapan kedepannya fasilitas yang ada di kampus II ini bisa dimanfaatkan   secara efektif sebagaimana mestinya.(AZ/MW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.