Berita Daerah

Pengukuran Tingkat Kebugaran Pada Santri Kota Pekalongan Dengan Metode Rockpout

PekalonganJurnalphona.com Dinas Kesehatan Kota Pekalongan melaksanakan tes kebugaran bagi santri Pondok Pesantren Kota Pekalongan, bertempat di halaman Masjid Walisongo, Panjang Wetan, Pekalongan Utara. Jum’at, (03/09).

Pengukuran tingkat kebugaran ini merupakan program kerja rutin Dinas Kesehatan Kota Pekalongan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebugaran jantung dan paru setiap individu berdasarkan jenis kelamin dan usia. Selain itu, pengukuran kebugaran juga bertujuan untuk memberikan pembinaan kepada khalayak bahwa seiring bertambahnya usia makan tingkat kebugaran juga makin menurun. Orang yang sehat belum tentu bugar namun orang yang bugar sudah pasti sehat.

“Ini proker rutin, pada dasarnya secara teori kebugaran jasmani tiap orang jika tidak dilakukan pembinaan teorinya akan menurun seiring dengan bertambahnya usia, maka perlunya dilakukan pembinaan,” ucap Maesaroh (41), selaku pemegang program kesehatan kerja dan olahraga Dinas Kesehatan Kota Pekalongan.

Normalnya Dinas Kesehatan melaksanakan pengecekan kebugaran setahun dua kali, namun hampir dua tahun terakhir disebabkan pandemi hanya terlaksana sebanyak sekali dalam kurun waktu setahun.

Tes kebugaran dilakukan menggunakan metode Rockpout yakni lari, panjang lintasan diukur berdasarkan usia. Usia dibawah 12 tahun sepanjang 1000 meter atau 1 Kilo Meter sedangkan usia diatas 13 tahun sepanjang 1600 meter atau 1,6 Kilo Meter. Sebelum pengukuran kebugaran, peserta mengisi formulis berisi data diri dan kondisi kesehatan paling akhir. Selain itu, peserta juga diukur tinggi badan serta berat badannya dan yang paling penting adalah stretching (pemanasan) guna merileksasi otot agar terhidar dari cidera.

Waktu yang dicapai peserta dalam menyelesaikan lari kemudian dikonversikan untuk mengetahui kebugaran jantung paru sesuai dengan jenis kelamin dan usia. Secara umum terdapat lima kategori kebugaran yakni, bagus sekali, bagus, cukup, kurang, dan kurang sekali.

Secara kasat mata dimasa pandemi ini kondisi kebugaran setiap orang cenderung menurun secara drastis. Hal ini disebabkan penurunan aktivitas, dari yang biasanya serba interaksi langsung menjadi interaksi virtual salah satunya adalah pelaksanaan sekolah online. Pentingnya kebugaran mencakup semua organ terutama jantung dan paru, salah satu ciri-ciri orang yang bugar yaitu tidak mudah lelah. Dalam artian orang tersebut masih memiliki tenaga untuk menjalankan aktivitas selanjutnya.

Rias (19), selaku peserta kegiatan mengaku senang dengan adanya acara ini. Ia pun membenarkan jika setelah pandemi tidak banyak melakukan aktivitas fisik apalagi olahraga rutin. Dari sini ia dapat mengukur kebugaran dirinya serta mengetahui langkah apa saja untuk menjaga tubuh tetap bugar.

Di momen ini, Dinas Kesehatan Kota Pekalongan juga memperkanalkan aplikasi pengukur kesehatan yang dibuat oleh dinas kesehatan pusat yaitu aplikasi Sibgar. Aplikasi dapat di download di playstore dengan mengetik di laman pencarian Sibgar.id. Dengan adanya aplikasi ini memudahkan setiap orang untuk mengukur kebugarannya sendiri dimanapun dan kapanpun serta dapat mengetahui grafik perkembangan kebugaran. Kemudahan tersebut harapannya, semua masyarakat semakin banyak melakukan aktivitad fisik yang memicu kebugaran, menjaga jantung dan paru tetap sehat. (CB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.