sastra

Pustaka Rindu


Buku ku…
Di dalam bilik ku, kau berada di sela – sela tembok
Di dalam lemari ku, kau bertumpuk tumpuk tanpa kesesakan
Aku tak tau mengapa kau begitu mau saja
Ku perlakukan tak manusiawi
Kau pernah bercerita
“Tak usah pedulikan kondisiku, bacalah saja !“
Heran seribu mengherankan
Cuma itu maumu, tak lebih
Seberapa pentingkah kau ?
Seberapa manfaatnya bagi diriku?
Kau hanya membuang waktu luangku !
Menganggu waktu bermainku saja
Sekejap, usiaku mulai bertambah
Otakku mulai pikun menaun
Para penasehat mulai menyadarkan
Apa yang kau lakukan selama disekolahkan?
Merenung terus merenung
Mencari keselahan demi kesalahan
Siapakah yang membuatku terlena?
Siapakah yang terlenakan?
Lima belas tahun aku baru sadar
Melihat rak – rak buku di perpustakaan
Inikah yang membuatku terlena?
Inikah yang terlenakan?
Membayangi kebodohan selama ini
Waktu terbuang secara percuma
Penyesalan tetaplah penyesalan
Percuma untuk mengingat keangkuhan itu
Bergegas cepat kembali ke rumah
Merindukan dirimu yang telah lama ku tinggal
Kondisimu sudah rapu nan layu
Debu berserakan menjangkit tubuhmu
Seketika kau membisikan ditelingaku
“Bacalah saja, aku setia menunggumu“
Semenjak itu dialah sahabat sejati
Pangkat tertinggi hanya untuk dia
Kucelupkan otakku yang dungu
Dalam sumur – sumur ilmu pengetahuan
Memulai perjalanan literasi
Yang penuh misteri dan sensasi
Mengejar terus mengejar
Segala hal tertinggal bukanlah disesali
Awali dengan rokok dan kopi
Menikmati cerita para penulis agung
Tak bisa di pastikan berapa lama
Imam Syafi’i bernada
Jika dirimu tak bersusah payah mencari ilmu
Maka siaplah, bersusah payahlah dalam kebodohan

~Yoko Yuliant~

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.