Kirab Ritual Budaya Undang 49 Tamu Klenteng
Pekalongan -Jurnalphona.com Kirab ritual Budaya yang diselenggarakan 5 tahun sekali kembali diselenggarakan di halaman Klenteng Po An Thian Kota Pekalongan setelah 2 tahun sempat tertunda. Minggu (18/06).
Acara tersebut dilaksanakan di halaman Klenteng Po An Thian dengan dihadiri sejumlah tamu undangan dari luar kota dan mendapatkan antusias warga. Kapolres Pekalongan kota, Dandim 0710, kepala Kemenag, kepala FKUB, kepala cabang BI Tegal juga turut serta hadir dalam acara. Kirab ritual budaya diselenggarakan oleh pihak Klenteng Po An Thian dengan Heru Nugroho selaku ketua Yayasan tri darma.
Terdapat 49 tamu undangan klenteng, dengan 21 peserta kirab dari 6 provinsi. Sejumlah kota besar dan provinsi mengikuti acara tersebut. Diantaranya Jawa Barat, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Semarang, Purwokerto, Purwakarta, Bali dan masih banyak lagi.
Kirab dimulai pukul 10.00 wib pagi dengan titik awal di halaman Klenteng dan rute perjalanan sepanjang 4,9 km. Satu persatu peserta memberikan penghormatan sebelum meninggalkn halaman Klenteng dan memulai kirab ritual budaya. Sejumlah peserta menyalakan petasan sehingga antusias pengunjung lebih ramai.
Walikota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid pada saat pembukaan yang diwakili oleh Bapak Susilo. Berpesan agar acara kirab ritual budaya mampu menjadi pemersatu umat beragama yang berbeda. Beliau juga menyampaikan kepada peserta kirab dari komunitas Cing Hua agar tetap mensyukuri kemajuan yang telah diraih.
“Banyaknya keberagaman itu seharusnya mampu menjadi pemersatu bukan untuk bertengkar. Dan Kepada komunitas Cing Hua agar tetap bersyukur atas apa yang sudah diraih. Dan tetap melakukan koreksi serta perbaikan bagi segala hal yang belum diraih.” Jelasnya pada saat wawancara.
Heru Nugroho selaku ketua Yayasan tri darma menjelaskan harapannya mengenai kirab ritual budaya tersebut agar hasil pertanian di Indonesia khususnya wilayah Pekalongan subur dan sehat.
“Harapan dari acara kirab ritual ini ya agar hasil pertanian di Indonesia terutama di Pekalongan bisa subur dan sehat. Tema kirab ritual budaya sendiri sebenarnya agar bisa menanamkan rasa persatuan antar umat beragama karena perbedaan yang ada.” Jelas Heru pada saat wawancara.
Widiya Astuti yang datang dari Semarang merasa sangat senang bisa bergabung dan merayakan acara kirab ritual budaya ini. Harapannya untuk acara kirab kedepannya dapat lebih meriah lagi.***
Penulis: Lia Afiana
Reporter: Nailis Sa’adah, M. Yoga Firmansyah