Berita Daerah,  SoftNews

Antusias Masyarakat Krapyak Ikuti Festival Bubur Suro 2022

PekalonganJurnalphona.com Festival bubur suro yang digelar dalam rangka memperingati 10 Muharram atau Asyuro berlangsung di Jalan Jlamprang, dekat Masjid Aulia Krapyak Kota Pekalongan. Minggu, (28/08).

Kegiatan Bubur Suro tidak hanya ada di Krapyak, tetapi juga ada di Aceh dan Pulau Jawa. Namun yang membedakan dari bubur suro di Krapyak yakni dalam bentuk penyajian dan bahan pembuatan.

Sebanyak 3.000 porsi bubur suro dibagikan secara gratis kepada masyarakat Kota Pekalongan dan sekitarnya pada malam puncak acara Festival Bubur Suro yang diadakan oleh Komunitas Jalan Jlamprang (Kujajal).

warga padati area malam puncak peringatan bubur suro

Sebelum bubur suro dibagikan, acara ini diawali dengan adanya kirap gunung bubur suro yang dilakukan oleh warga sekitar. Dengan diiringi rebana, obor khas pekalongan serta maskot duta wisata Kota Pekalongan. Seluruh warga Krapyak berantusias menghadiri festival tersebut dari awal pembukaan hingga malam puncak festival.

Wali Kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid (Aaf) membuka kegiatan Festival Bubur Suro Krapyak yang dua tahun terakhir kemarin ditiadakan akibat adanya pandemi Covid. Aaf juga menyampaikan, apresiasi dan rasa syukurnya, bahwa pada tahun 2022 ini, Festival Bubur Suro bisa kembali digelar. Menurutnya, kegiatan ini sekaligus menjadi momentum untuk membangun tali silaturahmi dan mengembangkan potensi, kreativitas, dan budaya di daerah Krapyak.

Walikota Pekalongan memberikan sambutan

“Alhamdulillah seiring pandemi Covid mulai menurun, Festival Bubur Suro pada tahun ini bisa kembali digelar. Acara serupa dulu pernah diadakan terakhir tahun 2019, tetapi tidak seramai tahun ini. Mudah-mudahan bisa membawa keberkahan, semangat, serta energi baru bagi kita semua,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Festival Bubur Suro, menjelaskan bahwa, acara ini telah dibuka sejak pagi hari, dalam acara ini juga terdapat stand makanan, lomba menggambar, dan lomba peragaan busana tingkat SD. Pada acara malam puncaknya diisi dengan acara kirab gunungan bubur suro, tari sarung batik motif Jlamprang dan pertunjukan gamelan dari Komunitas Gamelan Lestari Laras.

Salah satu pengunjung asal Krapyak, Ainun mengungkapkan tanggapannya terkait adanya festival bubur suro.
“Saya dateng kesini untuk melihat, menyaksikan, serta memeriahkan acara ini. Suasana acara tahun ini juga lebih meriah dari acara tahun sebelumnya,” tuturnya.***

Penulis: Risqi Nurrohmah

Reporter: Evy Sri Rahayu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.