Berita Kampus

Ade Dedi Rohayana Resmi Dikukuhkan Jadi Guru Besar Pertama IAIN Pekalongan

Pekalonganjurnalphona.com Ade Dedi Rohayana resmi dikukuhkan menjadi guru besar pertama bidang Ilmu Fiqih dalam sidang senat yang diselenggarakan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan. Pengukuhan dilakukan oleh Rektor IAIN Pekalongan, Zaenal Mustakim secara resmi di Gedung Fakultas Syariah Kampus II IAIN Pekalongan. Rabu, (22/12).

IAIN Pekalongan menggelar sidang senat terbuka dalam rangka pengukuhan Ade Dedi Rohayana sebagai Guru Besar Pertama, acara berlangsung di Gedung Fakultas Syariah Kampus II IAIN Pekalongan dan disiarkan secara langsung di chanel youtube IAIN Pekalongan. Acara tersebut juga dihadiri dihadiri tamu undangan dari berbagai Perguruan Tinggi (PT) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) diantaranya; Wakil Rektor I Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Dekan Fakultas Syariah UIN Saifudin Zuhri Purwokerto, Perwakilan PTKI se-Jawa Tengah dan perwakilan dari berbagai Perguruan Tinggi di Pekalongan. Ade meraih gelar guru besar dalam bidang ilmu fiqih sekaligus menjadi guru besar pertama bagi IAIN Pekalongan. Acara dibuka oleh Akhmad Zaeni, sebagai Ketua Senat IAIN Pekalongan. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan riwayat hidup dan pidato oleh Ade Dedi Rohayana.

Dalam pidato ilmiahnya, Ade membawakan materi dengan judul ‘Koneksitas Trilogi Fiqih’. Disini ia menjelaskan ada tiga bidang keilmuan yang tidak dapat dipisahkan yaitu fiqih, ushul fiqih dan kaidah fiqih. Kerapuhan pada salah satu bidang menyebahkan kerapuhan pada bidang yang lain. Fiqih merupakan ilmu yang sangat mapan dan kuat karena eksistensi dan implementasinya ditopang oleh dua keilmuan lainnya. Ia juga menyampaikan, bahwa fiqih dan syariah berbeda namun saling terkait antara satu sama lain.

Pada akhir pidatonya, Ade, menyampaikan rasa hormat, terima kasih, syukur dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada siapa saja yang telah berjasa dalam hidupnya.

“Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pemerintah, melalui kementrian agama dan kementrian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi, dikti melalui tim TPAK guru besarnya dan tentunya bapak mentri pendidikan Nadiem Makarim yang telah menerbitkan SK guru besar saya di bidang ilmu fiqih. Gelar profesor ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya, karena beliau orang hebat, orang desa dan orang yang terbatas dalam segala hal, tetapi mampu menjadikan anaknya sebagai Profesor pertama di IAIN Pekalongan,” tutur Ade, mantan Rektor IAIN Pekalongan pertama tersebut.

Tak lupa ia sampaikan juga banyak terima kasih kepada semua kolega serta pihak yang telah mendukung dan membantu dalam proses studi maupun peraihan gelar sebagai guru besar bidang Ilmu Fiqih.

Pada kesempatan itu, Rektor IAIN Pekalongan, Zaenal Mustakim, secara khusus memberikan ucapan selamat kepada Ade. Zaenal Mustakim mempercayakan kontribusi intelektual Ade akan berdampak positif dan memotivasi dosen-dosen lainnya.

“Beliau ini luar biasa karena serba pertama. Doktor pertama tahun 2008, Rektor pertama dan Guru Besar Pertama di IAIN Pekalongan. Ini harus jadi pemicu dan pembuka jalan bagi yang lain untuk bisa seperti beliau,” ungkap Zaenal Mustakim, dengan wajah sumringahnya.

Ia juga berharap kontribusi Ade sebagai guru besar tidak hanya sampai di acara pengukuhan ini. Kontribusi pemikiran yang brilian sangat dinantikan guna membantu memecahkan persoalan yang ada di masyarakat, bangsa dan negara. Seperti salah satu kata mutiara dari Pramoedya Ananta Toer, ‘manusia boleh punya ilmu sembilan, tapi ketika tidak menulis ia tidak mempunyai karya maka ia akan hilang di masyarakat dan sejarah’.

Disampaikan juga kepada seluruh civitas akademika IAIN Pekalongan, bahwa untuk menjadi orang yang besae harus memiliki mimpi yang besar, tekad yang besar, jiwa yang besar dan perjuangan yang besar pula. Seluruh elemen IAIN Pekalongan diharapkan dapat turut berkontribusi dalam kemajuan instutut guna menyongsong peralihan dari IAIN ke UIN semester genap mendatang. Tahun 2022, diperkirakan akan di kukuhkan kembali guru besar-guru besar IAIN Pekalongan. Doa terbaik serta kerja sama semua pihak sangat beliau harapkan, demi terwujudnya Universitas yang mampu bersaing dengan PTKIN lain. (CB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.