Cerpen,  sastra

Pohon Geb dan Demodog

Karya : Faris Abdillah

“Respati adalah namaku, lahir di perkotaan yang pada Januari pukul 3 sore. Ayahku bekerja di sebuah bank dan ibuku seorang perawat, mereka berusaha dengan keras agar bisa membiayai hidup keluarga. Aku besar dan tumbuh terpisah dengan orang tua dan kedua saudaraku, aku merasa seperti tidak memiliki orang lain dalam hidup. Namun saat bertemu dengan…”

GUBRAK !

“Ayoo tak usah kau lanjutkan menulis cerita bodohmu itu, mari kita bertugas dan selesaikan misi,” perintah LC.

LC adalah satu-satunya hunter wanita dalam tim kita, saat kami menjalankan misi di Upper Town ia sedang dikepung oleh DemoDog dan kami menyelamatkan dirinya. 

“Hey LC, ini jam istirahat dan kita masih punya 5 menit dalam menjalankan misi hari ini. sudah menjadi kesepakatan kita jika diluar misi kita tidak boleh saling mengganggu.” Dengan nada yang sedikit tinggi, raut wajah yang tajam seakan elang sedang mengincar target yang sudah dilihatnya ia pergi ke ruang senjata.

400 tahun yang lalu ada sekelompok ilmuan yang kami sebut “Hopper”. Mereka selalu berharap dengan teknologi dan sains untuk menemukan bumi yang baru karena bumi sekarang sangat krisis oksigen. Kami harus menggunakan masker agar bisa melindungi pernafasan saat di luar ruagan karena kadar karbon dioksida yang sangat tinggi. Saat kelompok ilmuan Hopper mengaktifkan gerbang dimensi agar bisa mencari bumi yang baru, gerbang mengalami kerusakan yang menyebabkan portal dimensi saling terhubung. Awalnya portal yang berukuran 5 cm tersebut sangat diharapkan bisa membantu menyelamatkan umat manusia, namun seiring berjalannya waktu portal semakin membesar dan ternyata portal tersebut terhubung dengan under world atau dunia bawah yang dihuni oleh monster yang saling membunuh dalam jangka waktu 5 tahun untuk bertahan hidup.

Awalnya monster tersebut hanya saling membunuh dalam periode tertentu, namun saat portal dimensi under world dan bumi terhubung, umat manusia menjadi makanan mereka. Diperkirakan hanya ada 15% yang bisa bertahan sampai saat ini.

“Zhunk zhunk zhunk” Alarm tanda misi berbunyi. Aku dan Tim11 siap untuk berburu DemoDog dan menyelamatkan bumi.

D11 untuk Santos D Rachel sebagai pemimpin tim kami, R11 untuk Respati sebagai navigator tim, LC11 sebagai sniper, B11 untuk Breeze sebagai petarung jarak dekat, dan A11 untuk Green sebagai medis di tim kita.

“Kematian adalah kado terindah dalam hidup yang sengsara di bumi sekarang ini,  atas dasar dendam yang membuat kami ingin menghancurkan musuh manusia agar hidup normal kembali.” Kalimat tersebut adalah nyanyian wajib bagi D saat terjun ke daerah portal, bait tersebut diturunkan dari generasi ke generasi agar semangat tekad D tetap tersampaikan.

“D, Apa perintahmu?” Ucap B

“LC, jaga daerah atas dan awasi kami! R, selalu informasikan keadaan dan selalu perhitungkan langkah, B dan A ikuti aku kita harus mengalihkan perhatian agar LC bisa menembak induk DemoDog dan menghancurkan portal!” Ucap D dengan penuh kepercayaan yang kudengar dari alat komunikasi kami.

Dengan penuh kepercayaan terhadap D kami semua menjawab “SIAP KAPTEN !”

Semua perintah yang diberikan D adalah mutlak, saling melindungi satu sama lain untuk memenangkan pertarungan adalah kewajiban. Kami yang berjuang yang bertaruh nyawa untuk menyelamatkan umat manusia.

“D, aku melihat sel induk, arah tenggara sudut 80 di bawah pohon-pohon besar itu!.” Ungkap R

“Target terkunci dengan peluru nuklir, jarak 750 meter, dampak serangan mencapai 500 meter, bagaimana menurutmu?” Tambah LC.

“Siapkan dalam 60 detik, kami akan kesana untuk mengalihkan perhatian induk DemoDog,” balas D.

Dengan perkiraan yang sudah dihitung oleh R dan LC membuat adrenalin D, A, dan B sangat terpacu. Mereka tidak memikirkan kemungkinan terburuk dalam pertarungan, hanya kemenangan yang ada dalam kamus mereka.

10 detik dari penembakan, R tidak sengaja mengingat ucap kakek Rooswood tentang pohon Geb, pohon yang bisa menyelamatkan bumi dari kehancuran. Pohonnya tampak besar dengan daun yang bisa menyembuhkan luka, ranting yang mengeluarkan air dan segala tanaman yang berada di area pohon bisa hidup sekalipun api membakar.

“Mundur, jangan tembak sel induk. Itu pohon Geb, lihat batang pohon yang terdapat ukiran itu.” Ungkap R dengan tergesa-gesa.

“Apa maksudmu? ini adalah saat yang tepat untuk menembak !” Balas B.

“Kata siapa itu pohon Geb?” Tanya D.

Dengan serentak R dan LC menjawab “Rooswood.”

Nama itu membuat kaget semua tim dan D segera memberi perintah untuk mundur dan kembali ke markas. Dengan perasaan yang sangat bingung kita kembali ke pesawat untuk pulang ke markas.

Dalam perjalanan tidak ada sepatah kata yang keluar dari semua anggota tim, R dan LC merasa sangat bersalah karena menggagalkan misi yang sangat penting, dengan dendam yang memuncak B memukulkan tangannya ke dinding pesawat karena kesal dan marah kepada D, R, dan LC.

D sebagai pemimpin segera mengambil sikap agar tidak terjadi perpecahan di dalam tim, D mengatakan suatu hal

“Rooswood telah mati, tidak ada yang pernah bertemu dengannya setelah 100 tahun, tapi jika kamu berkata seperti itu, aku percaya padamu. B jika kau dendam dengan timmu bunuh aku !”. D sangat memahami perasaan B karena mereka sudah bertahun-tahun bersama, A yang saat ini sedang mengobati luka B sangat berhati-hati agar tidak memperburuk keadaan.

Setelah sampai di markas, D langsung menyuruh semua anggota tim pergi ke kamar masing-masing untuk istirahat dan harus berkumpul saat makan malam.

“Dengan kakek nenek, aku merasa sangat senang dan seakan seluruh dunia adalah milikku. Peran orang tua yang tergantikan membuat kehangatan keluarga sangat aku impikan, muak dengan dunia yang seperti ini. Keluarga adalah…” Belum selesai aku menulis di buku harianku.

“Ting ting” Bunyi lonceng pintu kamar yang membuat kaget dan kesal.

Code?” Tanyaku sebelum membukakan pintu.

“LC, please !” Balasnya.

Kubuka pintu dan LC menangis dipelukanku. “Duduk dan tenangkan dirimu, semua baik-baik saja.”

LC menangis sejadi-jadinya di pelukan R dan bercerita bahwa ia tidak ingin anggota kelompok saling bermusuhan, walaupun perempuan ia adalah orang yang sangat tegar dan pintar, hanya 3 kali ia menangis dalam hidupnya. Pertama kali ia menangis saat ia lahir, yang kedua saat kehilangan kedua orang tuanya di umur 10 tahun karena terkepung DemoDog dan ini adalah tangisan ketiganya. R yang sangat merasa bersalah atas apa yang dilakukan saat misi tadi memeluk erat tubuh LC yang sudah ia anggap adiknya sendiri.

2 tahun lalu saat R dan LC berpatroli, mereka berdua menyelamatkan seorang kakek- kakek dari sekumpulan DemoDog. Saat berhasil lolos dan berada di tempat aman, kakek itu bercerita tentang pohon yang bisa menyelamatkan bumi dan manusia.

“Pohon itu terletak di tempat merah, gelap, darah. Dewa Geb ada disana, menanti anak yang bisa membaca dan melihat tanda,” ucap kakek.

Mereka berdua tidak memahami ucapan kakek tua itu, mereka menganggap hal itu adalah halusinasi kakek yang terjadi akibat kekurangan oksigen.

DemoDog, aku akan menahan mereka, bertemu di distrik 15,” ucap R memotong perkataan kakek tua itu.

Dengan sigap LC dan kakek pergi meninggalkan R untuk menyelamatkan diri, di dalam perjalanan menjauh dari DemoDog kakek tersebut mengatakan

“Selamatkan temanmu, aku sanggup berjalan sendiri.” LC menolak tindakan tersebut, namun kakek meyakinkan LC dan akhirnya LC pergi meninggalkan kakek tua itu.

“Hey nak, simpan ini dan pakai sepanjang hidupmu, berikan kepada penerusmu!” Ucap kakek sebelum berpisah.

“Baik kek, akan kujaga, terima kasih. Code?” Pertanyaan LC ke kakek untuk mengetahui identitasnya.

“Rooswood,” jawab kakek.

LC segera pergi dan menemui R untuk mundur, dalam perjalanan ia merasa bingung dengan kakek itu karena tidak ada orang yang memiliki code sepanjang itu saat ini, hanya ada maksimal 4 kombinasi huruf dan angka yang digunakan agar mudah dalam pengidentifikasian.

Dalam perjalanan pulang LC hanya terdiam menutupi perasaan bingungnya sampai tidak menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh R.

Saat malam hari dan semua orang sedang beristirahat LC mendatangi kamar R dan menjelaskan kejadian saat bersama dengan kakek tua itu, LC menjelaskan semuanya hingga memakai gelang pemberian kakek tersebut. R segera mencoba mengakses dokumen rahasia mengenai sejarah tersembunyi dan berhasil mendapatkannya.

Saat membaca dokumen tersebut, sontak LC dan R tidak bisa berkata-kata dan hanya diam di dalam kamar. Diumur 75 tahun Rooswood menemukan pohon Geb. Rooswood muda selalu mencari cara agar pohon tersebut bisa ditemukan dan meminta bantuan pemerintah dunia, namun ia hanya dianggap remeh dan menjadi buronan internasional, karena dianggap meresahkan dan menganggap pemerintah dunia tidak bisa dipercaya. Rooswood mengetahui bahwa pohon itu adalah sumber makanan bagi sel induk DemoDog untuk berkembang biak, maka dari itu ia dan kedua temannya membuat sebuah gelang agar bisa melindungi diri dari serangan DemoDog. Saat uji coba gelang tersebut berhasil dan ingin membuat lebih banyak gelang, kedua temannya dibunuh oleh agen pemerintah dunia. Ambisi petinggi dunia adalah menjadikan dunia sebagai satu kekuasaan.

Melihat niat buruk pemerintah dunia dan juga agar gelang tersebut aman, ia memutuskan untuk membuat tiga gelang yang menggunakan DNA Rooswood serta kedua temannya untuk pengaktifan agar tidak bisa diambil oleh pemerintah dunia. Dua DNA sudah ditemukan dan ada 1 gelang tersisa yang dipakai kakek Rooswood, saat LC dan R sudah menggunakan gelang tersebut muncul hologram kakek Rooswood.

“Halo, saat kalian melihat ini berarti dunia akan semakin dekat dengan kehidupan normal. Perkenalkan aku Roos D Wood.”

Sontak R tidak bisa berkata apa-apa dan akan memberikan gelang ini agar bumi bisa kembali normal dan manusia bisa hidup dengan damai, namun dihentikan oleh LC agar pemerintah dunia tidak curiga terlebih dahulu.

“Tunggu saat yang tepat, R,” ucap LC.

Saat LC sedang menangis dipelukan R, R mengingat bahwa ini adalah saat yang tepat untuk memberitahu D mengenai sejarah dunia dan tentang Rooswood.

Saat makan malam tiba, semua orang berkumpul di aula dan di meja makan tim 11 sudah ada B, A, D mereka hanya terdiam. LC dan R. Agar semua bisa segera makan, maka D segera menuju kamar R dan LC supaya segera ke aula.

Saat D masuk kamar R, lengan D segera dipegang oleh R dan LC, mereka segera memasangkan gelang milik Rooswood di pergelangan tangan D, lalu R memberitahu cara agar gelang terlihat transparan sehingga pemerintah dunia tidak mengetahui hal tersebut. D yang saat itu sedang kesal segera membentak LC dan R.

“Kau tahu! misi gagal dan kalian masih ingin bermain-main?! Ingat, semakin lama kita membunuh sel induk semakin banyak manusia yang meninggal.”

“Aku tahu! Ingat, saat ini percaya padaku dan akan aku beritahu semua tentang kebenaran. Untuk saat ini bersikap biasa saja dan jangan sampai orang lain tahu mengenai gelang kita,” ucap R sembari memperlihatkan gelangnya dan gelang LC.

Segera Tim11 bisa berkumpul dan makan hidangan bersama, namun sikap tidak biasa dari B membuat suasana canggung. B yang telah selesai menyantap makan malam akan segera meninggalkan meja makan dan kembali ke kamarnya namun D sebagai ketua tim berkata,

“Aku tidak suka punggung manusia.”

Sontak B segera kembali duduk dan mendengarkakn penyelesaian dari masalah dalam misi tadi.

“Aku meminta maaf atas kejadian tadi, tapi aku berkata benar dan kalian harus percaya,” ucap R dengan menundukan kepala.

“Angkat kepalamu, jangan bertindak bodoh!” Balas D

“Akan aku ceritakan semuanya mengenai hal tadi. Semua, tanpa sedikitpun yang hilang dalam cerita ini,” tambah R.

“Lebih baik kita berkumpul di kamar D agar bisa lebih saling memahami, karena ini adalah kesalahan tim. Orang lain tak perlu tahu mengenai hal ini,” alas A.

“B, maafkan R dan LC. Mereka berbuat dengan penuh pertimbangan dan perhitungan. Percaya padaku. Rapat selesai ikuti aku,” ucap D.

Anggota Tim11 segera mengikuti dan menuju ke kamar D untuk membicarakan kejadian sebenarnya.

Setelah 15 menit menjelaskan kejadian sebenarnya LC dan R meminta tim untuk seluruhnya mempercayai rencana tentang penghancuran sel tanpa merusak pohon Geb.

“Baik aku menyutujui rencana tersebut, jika rencana ini gagal diantar LC dan R harus kubunuh dan…” ucap B.

“Kau bertindak seperti itu apa alasanmu?. Semua dalam perintahku dan keputusanku, tidak ada anggota tim yang saling membunuh. Jika…”

“Baik, B aku akan siap menuruti kemauanmu,” potong R.

“Tidak, jika…” Sanggah D

“Keputusanku bulat, seorang hunter tidak akan pernah menolak keputusan bulat yang diambil,” potong R.

Dengan suasana yang mulai tegang LC menangis dan memarahi semua anggota tim, dengan ungkapan sumpah serapah dikeluarkan dan tangisan kali ke 4 bagi LC adalah pukulan bagi R.

“Tenang, percaya semuanya kepada D. Kamu paham maksudku kan?, kita tidak akan mati dan kalah. Justru ini adalah cara untuk menutup portal dan menyelamatkan pohon Geb,” ucap R dengan memeluk LC agar ia merasa tenang.

“Baik, besok pagi pukul 6 tepat kita berangkat, siapkan diri kalian, ikuti rencana yang telah dibuat,” ucap D dan membubarkan rapat kali ini.

Saat semua telah kembali untuk beristirahat. Pukul 12 malam R mendatangi kamar LC dan ingin bersenda gurau bersama adiknya.

“Hai, maafkan aku. Mungkin besok adalah terakhir kali kita bisa bertarung bersama. Tak terasa sudah 3 tahun kita bertarung bersama. Kamu ingat saat kita terjebak di dalam perangkap yang kita pasang sendiri? itu sangat menyenangkan melihat wajah panik dirimu,” dengan mencoba memperagakan wajah panik LC, R membuat LC sedikit melupakan rasa sedihnya.

“Tapi kenapa kamu bersedia mati jika rencana gagal?” Tanya LC yang membuat suara tawa menghilang.

“Kau ingat bekas luka ini? Hal inilah yang membuat aku bersedia mati untuk pertarungan terakhir dan aku sangat bersyukur bahwa kita menemukan pohon Geb lebih cepat”.

“Ha? Jadi… kamu selama ini menyembunyikan hal ini? Kenapa! Jawab!”

“Tenang, aku baik-baik saja, A selalu ada dan D siap mengorbankan dirinya untuk anggota kelompok…”

“Stop! Tidak perlu kamu mengalihkan pembicaraan ini, pertanyaanku hanya satu. Kenapa kamu menyembunyikan hal itu dariku? Ingat janji sudut 50? kau yang membuat janji itu,” LC ungkapkan kesedihannya dan kemarahannya.

“Iya, aku sangat ingat. Tidak mengganggu di waktu istirahat, selau berkata jujur, dan saling menolong.”

“Lantas kenapa kamu berbohong?”

“Lan Cana, kali ini dengarkan aku. Aku tidak bisa membuat kamu merasa sedih dan aku tidak ingin kamu mengkhawatirkanku. Saat kita…”

“BOHONG! PERGI! CEPAT PERGI!” Potong LC dengan suara penuh kekecewaan.

“Baik, jaga dirimu. Aku mencintaimu, ambil dan simpan gelangku jika hal itu terjadi. Semua aku lakukan agar seluruh umat manusia bisa hidup dengan normal.” Dengan penuh rasa bersalah R pergi dari kamar LC dan kurang dari 4 jam rencana akan dilaksanakan.

Malam telah pergi berganti pagi, Semua tim telah bersiap dan menunggu perintah dari D untuk eksekusi rencana semalam.

Endingnya semua selamat tapi R mati karena kehabisan darah saat menyelamatkan LC dan B dari tusukan ekor induk DemoDog.

Setelah berperang selama 3 jam 15 menit 42 detik mereka bisa mengaktifkan pohonnya dan mengembalikan keadaan alam seperti semula. Portal bisa ditutup setelah induk DemoDog meninggal. Namun saat akan meninggalkan area portal, R terlalu banyak kehabisan darah akibat tusukan dari ekor DemoDog, A segera mencoba menghentikan pendarahan namun sangat mustahil untuk diselamatkan. Disaat-saat terakhir di dalam pesawat, R menyampaikan pesan dari Rooswood kepada D dengan hologram yang sudah direkam saat pembuatan gelang. R menyampaikan kegembiraannya kepada semua tim karena telah berhasil membuat bumi lebih baik, LC yang sedang memangku R yang sekarat meminta agar berhenti membicarakan hal kosong mengenai dunia, namun R masih saja membahasnya dan satu kata terakhir dari R ke LC.

Ting tong ting tong, bunyi bel sekolah tanda waktu istirahat. “GUBRAK”

“Res, ayo ke kantin. Ada yang spesial dari kedai bu Arno,” ucap david yang membuat imajinasi Respati menghilang.

“Heyy David, kumohon jangan pernah ganggu aku saat lagi nulis!” Balas Respati

“Udahlah santai saja, masih ada 5 menit di hari esok buat menulis lagi,” sambung Elsa.

“Ayohh anak bodoh sepertimu tidak pantas menulis apapun dengan imajinasimu, lebih baik kau fikirkan bagaimana caranya agar DemoDog khayalanmu bisa melukaiku,” potong Bayu dengan menarik baju Respati.

THE END

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.