Berita Daerah

Banjir Membawa Berkah

PekalonganJurnalphona.com Musim hujan sering kali menjadi salah satu faktor penyebab dari banyaknya daerah di Indonesia yang terendam banjir, salah satunya Kota Pekalongan. Tidak asing lagi bagi masyarakat Kota Pekalongan dengan peristiwa banjir, bahkan sudah menjadi peristiwa tahunan. Salah satu daerah yang paling ramah disapa oleh banjir yaitu di Jalan Kusuma Bangsa dan sekitarnya. Sehingga membuat masyarakat sekitar Jalan Kusuma Bangsa sudah beradaptasi dengan kebiasaan banjir setiap tahunnya.


Banjir yang kerap kali terjadi terkadang disebabkan oleh air rob ataupun curah hujan yang cukup tinggi. Banyak kegiatan masyarakat yang terhambat, karena kebanyakan masyarakat di Jalan Kusuma Bangsa menggantungkan kehidupannya sebagai penjual dan beberapa sebagai buruh. Akan tetapi dengan adanya banjir yang cukup sering dan terbilang debit airnya lumayan besar, masyarakat daerah Jalan Kusuma Bangsa memiliki inisiatif yang cukup mendapat sambutan baik dari masyarakat. Penjaga parkir yang terdiri dari bapak-bapak dan pemuda menilai adanya banjir dengan hal yang lebih positif, yaitu dengan mencari nafkah dengan menyiapkan area parkir darurat bagi masyarakat yang hendak melewati Jalan Kusuma Bangsa menuju arah Kampus IAIN Pekalongan.


Masyarakat mulai berinisiatif untuk membuat parkir darurat bagi masyarakat umum yang hendak melintasi Jalan Kusuma Bangsa sejak 2 tahun terakhir. Para penjaga parkir darurat ini sudah bersiap sejak subuh. Akan tetapi jika banjirnya datang sore hari maka penjaga akan memulai pekerjaannya sesuai dengan datangnya banjir. Menurut pengakuan Baswanto (55), masyarakat berinisiatif untuk membuka parkir darurat ini dikarenakan untuk membantu masyarakat yang hendak beraktifitas menuju daerah Utara agar kendaraannya tetap aman. Sudah banyak masyarakat yang hendak beraktifitas akan tetapi kendaraannya mogok ditengah jalan karena motornya terendam air banjir.


Pihak kepolisian setempat tidak mempermasalahkan inisiatif masyarakat yang membuat parkir darurat, meskipun dengan memarkirkan motor masyarkat di bahu jalan. Menurut para penjaga parkir, pihak kepolisian mendukung dan hanya berpesan untuk tetap menjaga ketertiban di jalan, agar tidak menggangu perjalanan orang lain. Selain sambutan baik dari pihak kepolisian, masyarakat yang menikmati jasa para tukang parkir darurat ini juga menyambut dengan baik.
“Sangat membantu sekali, karena tidak semua masyarakat berani menerobos banjir. Meskipun tarifnya 3000 tidak apa-apa, karena memang kendaraan saya dijaga dengan baik.” ujar Fitri, seorang Mahasiswa IAIN Pekalongan (20)
Bagi para penjaga parkiran darurat, banjir tidak hanya membawa petaka bagi keluarganya. Karena sesekali dari adanya banjir mereka dapat mengambil hikmahnya, dan selalu berinisiatif untuk memanfaatkan peluang dimanapun berada. (LS/EM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.