Berita
Mengerjakan Tugas Kelompok Bare Minimum Setiap Mahasiswa
Oleh: Nafisa Zunilofa Mengerjakan tugas, baik individu maupun kelompok, merupakan sebuah bare minimum atau tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa. Namun, kenyataannya, masih banyak mahasiswa yang belum sepenuhnya menerapkan hal ini, terutama dalam pengerjaan tugas kelompok. Seperti yang kita ketahui bersama, dalam perkuliahan yang diisi oleh presentasi tiap pertemuannya, berarti mengharuskan setiap mahasiswa untuk membuat kelompok yang mengharuskan untuk berdiskusi serta mengerjakan sebuah makalah. Namun ternyata, sudah menjadi rahasia umum, bahwa dibalik metode pengerjaan secara berkelompok ini sering menyebabkan masalah-masalah yang terlihat sepele namun merugikan beberapa pihak. Masalah yang paling sering ditemukan adalah beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab ini gemar menghilang bagai ditelan bumi secara tiba-tiba atau hanya menjadi silent reader di grup Whatsapp, tanpa alasan/urgensi tertentu (jika ya, dapat dimaklumi). Berdasarkan pengakuan dari beberapa orang, hal ini sangat menjengkelkan. Karena kesan kasarnya kita akan berakhir pada kondisi dimana kita ‘ngemis’ untuk mendapatkan bantuan. Padahal sudah sepatutnya tugas kelompok ini dikerjakan bersama-sama, kan? Masalah yang kedua yang sering timbul adalah beberapa anggota kelompok yang mengerjakan tugas dengan asal-asalan tanpa memperhatikan kualitas dan substansi yang harus disampaikan karena sangat berpegang teguh dengan prinsip ‘yang penting selesai’. Sebenarnya prinsip itu tidak sepenuhnya salah, karena menyelesaikan tugas adalah hal yang penting. Namun, hal ini menjadi salah karena mengerjakannya asal-asalan. Tapi, mari kita apresiasi golongan ini karena selangkah lebih maju daripada yang pertama. Perlu diingat, hal ini juga menjadi masalah jika orang tersebut melakukannya tanpa alasan/urgensi tertentu (jika ya, dapat dimaklumi). Padahal sebenarnya tugas berkelompok ini bisa memberi banyak manfaat jika memang semua anggota kelompoknya sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugasnya. Karena, dengan bekerja secara kelompok, memungkinkan kita untuk berdiskusi dan mendapatkan pandangan baru yang tidak kita pikirkan. Namun, sayangnya manfaat tersebut sering terlewat begitu saja karena harus berkelompok dengan golongan-golongan seperti yang sudah disebutkan di atas. Pada akhirnya, kita, terutama bagi yang termasuk golongan di atas, harus menyadari bahwa tugas kelompok ini bukan hanya soal menyelesaikan tugas. Lebih dari itu, ini juga tentang menghargai rekan satu kelompok yang telah berkontribusi. Semoga kita semua bisa lebih sadar lagi, aamiin.
Menikmati Hidup dengan Menerapkan Konsep JOMO
Oleh: Nafisa Zunilofa Mungkin sudah banyak dari kita yang tidak asing lagi dengan istilah Fear of Missing Out, atau yang biasa disingkat menjadi FOMO. FOMO merupakan sebuah perasaan yang takut ketinggalan sesuatu yang biasanya sedang trending/viral di sekitar kita dan banyak orang yang melakukannya. Tapi, ternyata ada juga konsep yang berlawanan dari FOMO yang disebut JOMO atau Joy of Missing Out. Joy of Missing Out (JOMO) merupakan sebuah perasaan bahagia karena ketertinggalan akan sesuatu yang sedang trending. Perasaan yang merasa tidak harus mengikuti hal-hal yang sedang viral/trending yang terjadi di sekitar, terutama yang ada di media sosial. Dilansir dari CNN Indonesia, istilah JOMO sendiri sudah muncul sejak tahun 2012 silam pada sebuah unggahan blog. JOMO mengajarkan kita untuk fokus menikmati hidup dengan cara yang lebih santai serta tanpa tekanan sosial.Dalam dunia yang serba cepat seperti sekarang ini, JOMO bisa menjadi sebuah ‘rem’ yang membantu kita untuk tetap menghargai momen-momen kecil di hidup kita, tanpa harus selalu mengaitkannya dengan tren. JOMO juga dapat menyadarkan kita bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari validasi orang lain. Dengan memilih untuk ‘melepaskan ‘ diri dari tekanan sosial dan tidak selalu mengikuti trend, kita belajar untuk lebih menghargai diri sendiri dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana. Tanpa harus terus-meneurs mencari validasi atau persetujuan dari orang lain, kita mampu untuk menikmati hidup sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita. Referensi Tak Lagi Ngetren, FOMO Kini Berganti JOMO, Apa Itu? (2024). CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20241107094356-277-1163886/tak-lagi-ngetren-fomo-kini-berganti-jomo-apa-itu
Antologi Cerpen Sekeping Anomali Resmi Launching dengan Peragaan Drama yang Epik
Pekalongan-jurnalphona.com Divisi Jurnalistik Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gus Dur) sukses rilis Antologi Cerpen “Sekeping Anomali” pada sabtu malam, (07/12). Buku Antologi Cerpen “Sekeping Anomali” ini berisi kumpulan cerpen karya mahasiswa dan juga masyarakat umum yang sebelumnya telah dihimpun melalui tahap lomba sejak April 2024. Berbeda dengan nuansa sebelumnya, antologi kali ini mengangkat tema horor. Koordinator Divisi Jurnalistik Ika Amiliya Nurhidayah mengungkapkan, pemilihan tema tersebut bukan tanpa alasan, melainkan untuk membangkitkan kembali semangat menulis anak muda dan masyarakat. “Kami memang sengaja mengangkat tema horor, karena menurut kami horor memang menjadi sesuatu yang banyak diminati oleh publik saat ini. Di X misalnya, thread-thread horor itu selalu mendapatkan atensi, walaupun disajikan dalam bentuk narasi yang cukup panjang, kemudian juga sekarang marak podcast ataupun postingan media sosial lain yang mengangkat tema horor dalam konten mereka, kaya Nadia Omara dan sebagainya, dan konten mereka pun sukses mendapatkan view yang cukup banyak. Jadi, kami mengangkat tema ini untuk membuat orang-orang jatuh cinta lagi dengan membaca, dengan menyajikan cerita-cerita horor yang menarik dan juga nggak terlalu berat untuk dibaca. Tema horor juga menurut kami bisa membangkitkan semangat menulis anak muda ataupun masyarakat karena temanya yang nggak biasa, dan mungkin beberapa orang punya pengalaman nyata,” jelas Ika. Antologi Cerpen Sekeping Anomali ini pun berhasil di-launching pada malam Intimate Party KPI’s Day 11 dengan pertunjukan drama kolosal yang epik oleh Sanggar Teater Omah Budaya Pekalongan, dan kemudian dilakukan penyerahan buku sebagai simbolis oleh Koor Divisi Jurnalistik Ika kepada Sekretaris Program Studi KPI Mukoyimah, M.Sos. Koor Ika berharap, ke depan karya kali ini dapat memberikan manfaat untuk banyak orang. “Semoga, karya ini bisa bermanfaat untuk orang-orang, sekaligus menjadi bukti kalo HMPS KPI UIN Gus Dur juga punya karya cetak,” pungkasnya. *** Reporter: Ika Amiliya Nurhidayah Penulis: Ika Amiliya Nurhidayah
Pernah Ditolak 10 Kali di PTN Impian, Begini Perjuangan Dysna Jadi Wisudawan Terbaik FUAD
Setiap manusia pasti memiliki fase tersulit dalam hidup, begitupun Dysna Riefmadanty. Mahasiswi yang akrab disapa Dysna ini mengalami perjalanan yang cukup terjal sebelum dirinya berada di posisi ini, sebagai wisudawan terbaik Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD), UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Era pandemi Covid-19, lebih tepatnya pada tahun 2019 dan 2020, masa-masa itu ia doktrin sebagai masa tersulit dalam hidup. Pasalnya, ia ditolak oleh 10 Perguruan Tinggi Negeri incarannya. Namun semangat melanjutkan pendidikan tinggi tidak serta merta surut detik itu juga, Dysna memberanikan diri bangkit dengan mendaftar di UIN Gus Dur Pekalongan lewat jalur mandiri, dan berhasil diterima di program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Berlatar belakang pendidikan non Islam (SD hingga SMA), awal perkuliahan menjadi masa tersulit selanjutnya bagi Dysna. Ia menjalani kehidupan awal sebagai mahasiswa dengan hati yang berat. Karakter idealis yang melekat dalam dirinya membuat Dysna sulit menjalin pertemanan. Tidak berhenti di situ, Dysna juga merasa sukar beradaptasi dengan mata kuliah keagamaan yang menjadi tabu di matanya, perasaan minder dalam dirinya muncul ketika bersanding dengan teman-temannya yang berlatar belakang pendidikan di madrasah dan pondok pesantren yang notabene lebih mahir mengenai ilmu agama. Pantang menyerah, Dysna akhirnya mencoba beradaptasi dengan segala hal baru di hadapannya. Rasa malas menjadi tantangan besar dalam perjalanan kuliah Dysna. Untuk mengatasinya, Dysna memakai jurus jitu yaitu dengan mengingat kembali mimpi-mimpinya, tujuan besar itu seolah menjadi cambuk di kala rasa malas melanda. Pada akhirnya Dysna mampu berdamai dengan pendidikan kuliahnya. Semangatnya dalam menjalani studi perkuliahan telah membawanya mewujudkan mimpi-mimpi kecil dan berkontribusi pada kampus. Tahun 2022 menjadi tahun emas bagi Dysna, ia berhasil lolos Beasiswa Bank Indonesia, menjadi Generasi Bank Indonesia (GenBI) terbaik di kampus. Pada tahun yang sama, ia menyumbangkan kontribusi pada kampus dengan menyabet 2 juara dalam kompetisi tingkat nasional dan provinsi, yaitu juara 1 lomba bussiness plan tingkat nasional, dan juara 3 lomba esai tingkat Jawa Tengah. Dengan prestasi-prestasi itulah, Dysna dinobatkan menjadi mahasiswa berprestasi non akademik oleh Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah. Tidak berhenti di situ, Dysna juga aktif dalam kegiatan sosial. Pada 2021, ia mendirikan sebuah komunitas pengembangan diri dan kesehatan mental bernama Karsa Cita yang hingga saat ini sudah memiliki 600 anggota dan 15.000 pengikut di media sosial. Tidak hanya non akademik, prestasi akademik pun Dysna torehkan dengan indeks prestasi di atas 3,79 yang konsisten ia pertahanan. Pada semester 8 tepat 24 Maret 2024, Dysna memulai masa skripsi. Dua belas bulan lamanya ia menjalani masa skripsi dengan segenap lika likunya. Dan kini, ia berhasil lulus dengan predikat wisudawan terbaik FUAD dengan perolehan IPK 3,93. Kehidupan setelah kelulusan menjadi awal bagi Dysna untuk meniti karir. Ia berencana mengikuti sertifikasi keahlian public speaking yang memang sudah menjadi passion-nya sejak SD. Ia juga akan aktif berpartisipasi bersama komunitas kesayangannya, Karsa Cita. Ke depan, Dysna juga berkeinginan untuk melanjutkan studi S2. Perjalanan ini menjadi bukti bagi Dysna untuk dirinya sendiri, bahwa sinar seseorang tidak akan redup hanya karena satu kegagalan. “Sinarmu nggak akan redup karena 1 kegagalan. Selagi ada kesempatan, cobalah dan usahakan dengan gigih karena semua yang baik butuh waktu yang baik untuk datang. Semua ini hanya fase, jadi percayalah bahwa semua orang pasti ada kesempatan, dan kesempatan itu pasti datang,” pungkas Dysna.*** Reporter: Ika Amiliya Nurhidayah Penulis: Ika Amiliya Nurhidayah
Keajaiban Bunga Melati : Solusi Alami untuk Mengusir Hama Tanaman Padi
Oleh: Wiji Indah Prasetya Tanaman padi merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia karena hasil dari tanaman padi dijadikan sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia. Setiap tahunya terjadi kenaikan dan penurunan jumlah panen. Salah satu sebab penurunan jumlah panen tanaman padi yaitu adanya hama tanaman padi seperti walang, wereng batang cokelat (Nilaparvata lugens), penggerek batang (Scirpophaga incertulas), dan berbagai jenis ulat. Serangan hama ini tidak hanya mengurangi hasil panen, tetapi juga meningkatkan ketergantungan para petani pada pestisida kimia yang dapat merusak lingkungan lantaran para petani biasanya menggunakan pestisida kimia untuk mengusir hama padi tersebut (Sulistyaningsih, 2022). Namun beberapa petani di Desa Karanggondang, Kec.Karanganyar, Kab.Pekalongan menggunakan bahan- bahan alami untuk mengusir hama tanaman padi. Salah satu tanaman yang digunkan yaitu tanaman melati. Tanaman yang biasa dijadikan sebagai tanaman hias ini memiliki kandungan senyawa kimia yaitu indol, benzyl, livalyacetat, yang dipercaya dapat mengobati penyakit seperti, sakit kepala, sesak nafas, demam, kelebihan ASI dan sakit mata . Selain itu bunga melati juga memiliki aroma yang kuat dan nextar yang dapat menarik serangga seperti kupu-kupu dan lebah, dengan datangnya serangga-serangga tersebut dapat membantu atau mengurangi populasi hama tanaman padi seperti wereng. Salah satu petani padi di Desa Karangondang yang menggunakan bunga melati sebagai pestisida alami mengatakan dengan menggunakan bunga melati sangat membantu dalam mengurangi populasi hama wereng yang sering kali menjadi ancaman ketika musim panen hampir tiba. Biasanya para petani menggunakan bunga melati sebagai pestisida alami dengan cara menaburkan bunga melati di sawah yang hampir memasuki musim panen namun ada juga beberapa petani yang menanam tanaman melati di sekitar sawah secara langsung. Cara ini sangat efektif untuk mengusir hama wereng yang sangat mengganggu para petani padi. Selain itu cara ini juga ramah lingkungan dan lebih murah. Bunga Melati tidak hanya dikenal karena keindahan dan wanginya saja namun juga memiliki banyak manfaat bagi pertanian. Ekstrak bunga melati mengandung senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai pestisida alami. Bunga melati berasal dari Asia Selatan. Negara India, Myanmar, dan Sri Lanka dipercaya sebagai tempat pertama kali tumbuhnya bunga melati. Bunga melati menyebar ke indonesia melalui jalur perdagangan dan migrasi manusia. Bunga melati diperkirakan masuk ke Indonesia bersamaan dengan adanya pengaruh budaya India, karna keharuman dari bunga melati banyak warga Nusantara yang menyukai dan mulai membudidayakan tanaman ini.Sejak saat itu bunga melati tidak pernah lepas dalam upacara-upacara adat dan ritual masyarakat Indonesia. Bunga melati dalam bahasa latin disebut sebagai Jasminum Officinale.Di Nusantara, bunga ini memiliki banyak sebutan seperti masyarakat jawa yang menyebutnya dengan melati atau melur, kemudian masyarakat sunda biasa menyebutnya malati, dan masarakat bali menyebutnya dengan sebutan menuh.Di luar negeri sendiri mereka menyebutnya dengan jasmine atau yasmine yang terinspirasi dari nama latin bungamelati yaitu Jasminum. Dalam biologi bunga melati diklasifikasikan kedalam famili oleceae. Bunga melati memiliki banyak jenis seperti beberapa jenis yang umum dikenal yaitu Melati putih (Jasminum sambac ) Jenis melati yang paling umum ditemui dan sering digunakan dalam berbagai keperluan, mulai dari upacara adat hingga pembuatan minyak wangi. Melati arab (Jasminum arabicum) Jenis melati yang memiliki aroma lebih kuat dibandingkan melati putih. Melati hutan (Jasminum fruticans) Jenis melati yang tumbuh liar di hutan dan memiliki bunga berwarna kuning (Santoso, 2020). Melati yaang sering digunakan di Indonesia yaitu jenis melati putih begitu juga yang digunakan untuk pestisida alami dalam mengusir hama tanaman padi. Tanaman melati digunakan karena mudah dalam penanaman dan perawatanya, selain itu tanaman melati juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi yaitu sekitar Rp 30.000. hingga Rp 50.000 per kilogramnya. Selain untuk mengusir hama para petani juga menanam bunga melati untuk menambah penghasilan. Namun masih sedikit petani yang memanfaatkan metode ini (Rizki, 2014). Banyak manfaat yang didapatkan dengan menggunakan bunga melati sebagai pengusir hama. Penggunaan bunga melati tentunya tidak akan mencemari lingkungan karena bunga melati tidak mengandung bahan kimia sintesis yang berbahaya bagi tanah dan air. Menggunakan bunga melati sebagai pestisida alami juga dapat menjaga kesehatan manusia dan hewan karena mengurangi paparan zat kimia yang berbahaya. Penggunaan bunga melati juga meningkatkan kualitas panen yang dihasilkan tanaman, karena padi yang tidak menggunakan pestisida cenderung lebih sehat karena terhindar dari bahan kimia, tanaman yang bebas dari bahan kimia juga cenderung memiliki aroma dan rasa yang lebih alami. Referensi Rizki, N. d. (2014). INDUKSI PEMEKARAN BUNGA (ANTHESIS) TANAMAN MELATI PUTIH (Jasminum sambac L. W. Ait) DENGAN PEMBERIAN PACLOBUTRAZOLPADA BEBERAPA KONSENTRASI. Journal Pelangi , 3-4. Santoso, H. B. (2020). Semerbak Harum Namanya Melati . Yogyakarta: Pohon Cahaya Semesta. Sulistyaningsih, d. (2022). Pengendalian Hama Penyakit Pada Tanaman Padi Dengan Penggunaan Pestisida Alami Di Desa Mlandingan Wetan Kecamatan Mlandingan Kabupaten Situbondo. Jurnal Media Abdimas, 2. Sumber Data Ibu S, petani ,Wawancara tanggal 15 November 2024Observasi di Desa K Kecamatan K Kabupaten P tanggal 15 November 2024
Pejuangan Mahasiswa Menyelesaikan Skripsi Hanya dengan Smartphone, Bukti Semangat Tak Terbatas
Bagus Budi Laksono, mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, berhasil menyelesaikan skripsinya yang berjudul “Etika Bermedia Sosial dalam Perspektif Tafsir Al-Azhar.” Hebatnya ia menyelesaikan karya ilmiah ini hanya dengan menggunakan smartphone android. Bagus memilih tema ini karena prihatin dengan perilaku netizen yang sering tidak beretika di media sosial, ditambah dengan munculnya tren atau video viral yang tidak senonoh membuat media sosial menjadi rusak dan tidak sesuai dengan tujuan pembuatannya sebagai sarana informasi, berita dan ilmu pengetahuan. Kondisi finansial keluarga dan ketertinggalan dari teman-temannya seolah menjadi cambuk bagi Bagus untuk konsisten menyelesaikan skripsi dengan segala keterbatasan yang ada. Meski tidak memiliki laptop karena keterbatasan biaya, ia tetap semangat menyelesaikan skripsinnya. “Tantangan besar, mulai dari layar kecil, multitasking lambat, hingga aplikasi yang membutuhkan jaringan stabil. Tapi saya sudah terbiasa mengetik panjang di smartphone,” ungkapnya. Dukungan dari keluarga, teman, dan dosen pembimbingnya, Syamsul Bakhri, M.Sos., menjadi penyemangat bagi Bagus. Ia berharap kisahnya bisa menginspirasi banyak orang untuk terus berjuang meski menghadapi berbagai rintangan. “Jangan pernah menyerah, hadapi semua masalah dengan segenap kemampuan yang kita punya,” pesan Bagus. Ke depan, ia mempunyai rencana untuk melanjutkan studi S2 atau bekerja untuk membuka usaha.*** Reporter: Ika Amiliya Nurhidayah Penulis: Yuliana Sulistyaningtyas
489 Wisudawan Resmi Diwisuda, Rektor: Wisudawan Jangan Lembek!
Pekalongan-jurnalphona.com Wisuda Magister ke-22 dan Sarjana ke-50 UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan sukses terlaksana di Gedung Student Center Kampus I Rowolaku, Kajen, pada Sabtu, (30/11). Turut hadir dalam acara ini Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Prof. Dr. Abu Rahmat, Rektor UIN Gus Dur Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag beserta jajaran wakilnya, Ketua Senat UIN Gus Dur Dr. Amat Zuhri, M.Ag, perwakilan Kemenag Kota dan Kabupaten Pekalongan, Mitra Perbankan meliputi Bank BNI, BRI, Muamalat, Mayapada, dan BTN, perwakilan Paguyuban Orang Tua Mahasiswa (Pagoma), dan tamu undangan lainnya. Wakil Rektor I Prof. Dr. H. Maghfur, M.Ag dalam laporannya menyampaikan jumlah wisudawan kali ini 489 yang meliputi 95 wisudawan Fakultas Syariah, 167 wisudawan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, 91 wisudawan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, 88 wisudawan Fakultas Ekomomi dan Bisnis Isam, dan 58 wisudawan Pascasarjana. Rektor Zaenal dalam sambutannya mendorong para wisudawan untuk dapat mengikuti sertifikasi profesi yang akan diprogramkan melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) pada Januari mendatang. “Januari nanti UIN akan mendirikan LSP, Lembaga Sertifikasi Profesi yang nanti kalau saudara sudah sarjana mau ikut nggak papa. Ke depan yang dibutuhkan adalah sertifikasi keahlian yang namanya sertifikasi profesi,” ujarnya. Lebih lanjut, Rektor Zaenal berpesan kepada para wisudawan untuk menjadi pribadi yang kuat dalam menghadapi kehidupan yang sebenarnya. “Saya ingin alumni para wisudawan ini jangan lembek, jangan insecure, jangan tidak percaya diri, saudara harus bisa menjadi alumni yang kuat, alumni yang punya optimisme tinggi,” pesannya.*** Reporter: Chusma Fitriana Penulis: Chusma Fitriana
Bukti Apresiasi Dunia, Kemenparekraf-Pemkot Pekalongan Resmikan Plakat Prasasti UCCN
Pekalongan-jurnalphona.com Genap 1 dekade masuk jejaring UNESCO Creative Cities Network (UCCN), Pemerintah Kota Pekalongan bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) resmikan Plakat Prasasti UCCN 2024 di halaman Museum Batik Pekalongan pada Kamis malam, (28/11). Peresmian plakat prasasti UCCN dilakukan oleh Deputi Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Martini melalui Ketua Tim Kerja TU dan Bimtek Direktorat Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf, Alfarida Herlina bersama Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Nur Priyantomo. Peresmian ini turut dihadiri Kepala Dinparbudpora Kota Pekalongan, Sabaryo Pramono, Wiwik Puspawati, kasubag program perwakilan dari Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah, perwakilan kepala OPD, jajaran Forkopimda, komunitas Pekalongan Creative Forum, komunitas pegiat batik Pekalongan, dan tamu undangan lainnya. Nur Priyantomo dalam sambutannya menyampaikan, Pemkot Pekalongan akan terus berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur kreatif. “Ke depan, Pemerintah Kota Pekalongan akan terus berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur kreatif yang ada dengan melibatkan semua komunitas, seniman, pelaku industri, dengan memberdayakan ekonomi kreatif,” jelasnya. Selain itu, Alfarida menjelaskan plakat prasasti merupakan sebuah penanda bahwa di kota tersebut mempunyai prestasi di mancanegara. Lebih lanjut, Nur Priyantomo berharap masyarakat Kota Pekalongan semakin bangga dengan identitas budayanya. “Kami berharap semoga masyarakat Kota Pekalongan akan semakin bangga dengan identitas budayanya sekaligus termotivasi untuk melahirkan inovasi di bidang ekonomi kreatif,” pungkasnya.*** Reporter: Ika Amiliya Nurhidayah Penulis: Ika Amiliya Nurhidayah
Oriental Silhuet Kembali Eksis di Tangan Generasi ke Lima
Setelah sempat mengalami stagnan produksi selama dua tahun, pabrik limun oriental Nyonya Silhuet kembali dengan pamornya lewat generasi ke lima. Tahun 2017 silam, limun oriental Nyonya Silhuet sempat mengalami penurunan jumlah produksi, yang semula dalam seminggu bisa memproduksi setiap hari, saat itu hanya bisa memproduksi dua hari dalam seminggu karena penurunan permintaan konsumen. Melihat kenyataan pahit di depannya, Bernard yang merupakan generasi ke lima memutuskan untuk menjemput konsumen melalui promosi langsung ke agen, toko, dan cafe sekitar Pekalongan. Hasilnya masih banyak di antara masyarakat modern saat ini yang masih menyukai limun oriental tersebut. Dengan usahanya tersebut, saat ini sudah ada sebanyak 350 agen, toko, dan cafe yang menjadi langganan. “Iya saat ini sudah ada 350 toko, cafe, warmindo yang berlangganan. Ada yang pesan lima crack ada yang dua ada yang lima belas karton seminggu sekali order,” ujarnya. Hingga saat ini, dalam satu bulan limun Oriental Nyonya Silhuet bisa menjual sebanyak dua puluh ribu botol. Saat ini dalam seminggu mampu memproduksi limun setiap hari. Cita rasa otentik dan klasik menjadi salah satu alasan limun oriental masih di gemari masyarakat. Penggunaan gula jagung menjadi ciri khas tersendiri pada limun Nyonya Silhuet ini. “Kita menggunakan gula cair dengan adonan utamanya itu tepung jagung, sehingga masa tahan lebih lama bisa sampai enam bulan dengan kualitas yang masih tetap baik,” imbuhnya. Bernard mengambil banyak siasat untuk kembali mengangkat eksistensi bisnis keluarganya yang sudah ada sejak tahun 1920. Melalui cafe limun yang bergaya klasik, cita rasa otentik dengan penggunaan gas karbondioksida (Co²) sebagai pengganti soda, serta segmentasi konsumen yang tepat. Dirinya mengaku bahwa tantangan paling nyata adalah banyaknya jenis minuman kemasan yang lebih murah dan praktis saat ini. Sementara limun sendiri memiliki kemasan botol kaca dengan harga sepuluh ribu rupiah. Untuk tetap mempertahankan konsumen, Bernard melakukan distribusi dengan cara keliling menggunakan mobil box dan memanfaatkan marketplace digital seperti Shopee dan Tokopedia. Hasilnya, penjualan limun Oriental Nyonya Silhuet bisa sampai ke luar pulau yaitu Batam, Padang, dan Balikpapan. Meski begitu, Bernard mengaku pernah mengalami kegagalan saat mencoba mengolah sendiri gula tebu sebagai pemanis limun. Hasilnya justru mudah basi dan rusak. Hingga saat ini limun Oriental Nyonya Silhuet sudah memiliki pelanggan tetap dan ramai dikunjungi beberapa konten kreator media sosial Reporter: Nanda A’bidatur Rosyidah Penulis: Lia Afiana
Cuaca Tak Menentu : Tantangan dan Dampak Ekonomi bagi Tukang Batu dan Pasir di Dusun Sengkarang
Oleh: Wiji Indah Prasetya Saat ini cuaca tak menentu menjadi tantangan yang tidak dapat dihindari bagi semua orang. Cuaca tak menentu sangatlah berdampak bagi masyarakat di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Salah satu desa yang terkena dampak dari cuaca tak menentu ini yaitu di Desa Karanggondang desa yang terletak di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Cuaca tak menentu memengaruhi faktor perekonoian warga Dukuh Sengkarang yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai tukang batu dan pasir. Cuaca yang tak menentu menjadi tantangan bagi para pekerja batu dan pasir. Selain itu akibat cuaca tak menentu juga berdampak pada perekonomian masyarakat di Dusun Sengkarang. Perubahan iklim global membuat sulitnya memprediksi cuaca. Fenomena hujan yang terjadi secara tiba-tiba pada musim panas di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Perubahan cuaca ini dapat memengaruhi kegiatan para pekerja, khususnya tukang batu dan pasir yang bergantung pada kondisi cuaca dalam melakukan pekerjaan. Karena cuaca yang tak menentu mereka mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaan lantaran cuaca yang tiba-tiba hujan saat sedang musim kemarau ataupun sebaliknya. Perubahan iklim merupakan perubahan kondisi fisik yang ada di atmosfer bumi, misalnya suhu udara dan curah hujan, yang berdampak besar pada berbagai aktivitas kehidupan manusia (Nani Sunarmi, 2022). Perubahan iklim biasannya disebabkan oleh curah hujan tinggi, musim kemarau yang berkepanjangan, Peningkatan volume air akibat mencairnya es di kutub, Terjadinya bencana alam angin puting beliung, berkurangnya sumber air. perubahan iklim bukan hanya sekadar mengubah pola cuaca namun juga mengubah kondisi ekonomi dan kesejahteraan para tukang batu dan pasir. Penyebab dari munculnya curah hujan ekstrem dipicu pada pertumbuhan awan cumulonimbus yang masif dan mencapai atsmofer yang tinggi. Kondisi ini menyebabkan curah hujan yang meningkat disertai dengan angin yang kencang dan menyebabkan angin puting beliung(Muhammad Natsir abduh, 2023). Akibat cuaca yang tidak menentu para pekerja terpaksa harus menghentikan pekerjaan mereka, seperti pada saat hujan deras atau saat musim kemarau yang mengakibatkan aliran air surut. Cuaca yang tidak menentu menjadikan turunya pendapatan dan tingginya risiko kesehatan, dan kecelakaan kerja pada pekerja tukang batu dan pasir di Dusun Sengkarang. Kesulitan yang dialami para tukang batu dan pasir ketika datangnya musim hujan adalah aliran arus sungai yang terlalu deras sehingga mengakibatkan sulit untuk bekerja. Warga Dusun Sengkarang biasanya mencari batu dan pasir dengan menggunakan ban sebagai alat menghanyutkan batu dan pasir sebelum diangkut ke dalam mobil bak terbuka. Karena aliran arus sungai yang terlalu deras saat musim penghujan mengakibatkan ban yang digunakan hanyut terbawa arus, sedangkan tantangan yang dialami ketika datang musim kemarau yaitu aliran arus sungai yang terlalu kecil sehingga ban yang digunakan sulit bergerak. Selain itu karena musim panas sehingga tidak ada hujan stok pasir di sungai juga mulai menurun karena tidak ada banjir. Akibat dari faktor tersebut pada perekonomian para tukang batu dan pasir yaitumenurunya pendapatan. Dari pendapatan yang biasanya Rp.100.000 per hari akibat cuaca yang tidak menentu bisa menurun menjadi Rp.50.000 per harinya. Selain itu ketika musim penghujan biasanya lebih sedikit proyek pembangunan, yang juga berakibat pada penurunan kondisi ekonomi tukang batu dan pasir lantaran menurunnya jumlah pesanan batu maupun pasir. Untuk mensiasati perubahan cuaca ekstrem, tukang batu dan pasir di Dukuh Sengkarang beradaptasi dengan cara mencari pekerjaan sampingan, menjadi buruh tani, tukang bangunan dan bekerja serabutan. Dari sini dapat dilihat bahwa perbahan cuaca membawa dampak yang sangat besar pada berbagai sektor perekonomian pekerja tukang batu dan pasir di Dukuh Sengkarang. Risiko yang dihadapi ketika datangnya musim penghujan menyulitkan mereka dalam bekerja lantaran derasnya aliran air, kemudian sulitnya ketika musim kemarau berkepanjangan karena pasir dan batu semakin sedikit bahkan bisa mengakibatkan kecelakaan kerja. Referensi: Muhammad Natsirabduh,D.(2023). Makasar: Tohar Media. NaniSunarmi,E.N.(2022). Analisis Faktor Unsur Cuaca terhadap Perubahan Iklim di Kabupaten Pasuruan pada Tahun 2021 dengan Metode Principal Component Analysis. ,62.
Dera di Ujung Kuasa
Oleh: Lia Afiana Dera mengakari semesta Yang salah tak jadi benar Yang benar bisa disalahkan Begitu porosnya berputar Anomali datang melawan Dera mengakari semesta Tak sepadan tlah jadi pemakluman Keadilan dibuat-buat Panggung meja hijau jadilayar sandiwara, mengakari kebenaran yang semakin samar Dera mengakari semesta Satu tambah satu tak lagi dua Baik tak mesti berbalas serupa Salah tak mesti berujung nestapa Selagi duit dan kuasa ada semua diputar begitu cepatnya Dera tak lagi mengakari semesta Kacau semakin jadi hal biasa Nurani lupa tempatnya Keadilan kehilangan rumahnya Benar salah semakin hilang bedanya Samar hampir hirap Dera mengakari semesta Tak sepadan tlah jadi pemakluman Keadilan dibuat-buat Panggung meja hijau jadilayar sandiwara, mengakari kebenaran yang semakin samar Dera mengakari semesta Satu tambah satu tak lagi dua Baik tak mesti berbalas serupa Salah tak mesti berujung nestapa Selagi duit dan kuasa ada semua diputar begitu cepatnya Dera tak lagi mengakari semesta Kacau semakin jadi hal biasa Nurani lupa tempatnya Keadilan kehilangan rumahnya Benar salah semakin hilang bedanya Samar hampir hirap
Pentingnya Tablet Tambah Darah bagi Perempuan
Oleh: Marchella Dika Aristawidya Salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah anemia. Gejala ini dapat dialami oleh bayi hingga orang dewasa. Perempuan sangat rentan menderita anemia karena mereka kehilangan banyak darah selama menstruasi. Dilansir dari situs web Dinas Kesehatan Bandung, perempuan yang menderita anemia berisiko mengalami anemia saat hamil. Hal ini dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan serta berpotensi menyebabkan komplikasi selama kehamilan dan persalinan. Lebih fatal lagi, anemia dapat menyebabkan kematian ibu dan anak. Oleh karena itu, perempuan dapat mencegah anemia dengan meningkatkan asupan makanan yang mengandung zat besi, seperti hati, ikan, daging, unggas, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Mereka juga dapat menambahkan suplemen zat besi atau tablet penambah darah yang diminum setiap minggu. Salah satu fungsi tablet penambah darah utamanya adalah untuk mencegah anemia atau kekurangan sel darah merah. Namun, ada banyak manfaat lain yang didapatkan dari mengonsumsi tablet tambah darah. Sebagaimana dilansir dari situs web Dinas Kesehatan Bandung sebagai berikut: 1. Mencegah Anemia. Perempuan rentan terhadap anemia karena mereka mengalami menstruasi dan kehilangan banyak darah setiap bulan. Perlu diketahui bahwa gejala anemia seperti lemas, tidak bugar, dan mudah pingsan dapat disebabkan oleh kekurangan sel darah merah atau kadar hemoglobin yang di bawah ambang batas normal. 2. Meningkatkan Kebutuhan Zat Besi. Sebagian perempuan kadang-kadang mengonsumsi makanan atau memiliki asupan zat besi dan protein yang kurang. 3. Menjaga Kemampuan Berpikir. Salah satu manfaat minum tablet tambah darah untuk perempuan adalah mempertahankan kemampuan berpikir. Perlu diketahui bahwa anemia juga dapat menyebabkan kemampuan berpikir menurun, kesulitan konsentrasi, dan masalah lupa. 4. Menjaga Daya Tahan Tubuh. Zat besi sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh agar virus dan penyakit tidak mudah menyerang kekebalan tubuh kita. 5. Investasi Kesehatan Jangka Panjang. Tujuan dari tablet tambah darah adalah untuk investasi kesehatan dalam jangka panjang.Perempuan yang sering mengonsumsi tablet tambah darah dan tidak mengalami anemia saat dewasa dan hamil dapat memiliki kehamilan yang sehat dan mengurangi risiko komplikasi. Bayi yang dilahirkan kelak juga dapat tumbuh dengan sehat dan berat badan ideal, mencegah masalah gizi stunting. Referensi: https://diskes.badungkab.go.id/artikel/52764-seberapa-pentingkah-tablet-tambah-darah-bagi-remaja-putri-
Sawang Sinawang dalam Kehidupan
Oleh: Nanda ‘Abidatur Rosyidah Kata sawang sinawang berasal dari bahasa jawa yang berarti saling memandang. Bagi masyarakat Jawa, sawang sinawang memiliki makna filosofi yang cukup penting untuk dijadikan renungan dalam menjalani hidup. Sebagai manusia yang tak bisa lepas dari penyakit hati, pasti memiliki rasa iri dengan kehidupan yang dimiliki oleh orang lain. Mereka menganggap kehidupan yang dijalani oleh orang lain sangat beruntung, berbanding terbalik dengan kehidupannya. Nasehat sawang sinawang mengajarkan kita untuk tidak sibuk dengan kehidupan yang dimiliki orang lain. Menjadikan lebih bersyukur atas anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan dalam hidup. Sawang sinawang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Tak jarang orang menganggap kehidupan yang dijalaninya serasa tidak adil, melihat dengan apa yang dimiliki oleh orang lain entah dari segi kekayaan, keluarga, pertemanan, pekerjaan dan hubungan percintaannya. Namun, apanyang terlihat tidak sejalan dengan apa yang sebenarnya terjadi. Hidup itu harus sawang sinawang, contohnya pada media sosial yang menjadi ajang sawang sinawang. Apa yang diposting dengan apa yang terjadi didunia nyata seringkali berbanding terbalik. Contohnya yang terjadi pada beberapa publik figur, hidupnya hedon dan berlimpahkan harta kekayaan. Namun ternyata seringkali terjerat kasus kasus pelanggaran hukum dan norma, seperti narkoba, kekerasan rumah tangga, dan lainnya. Pada intinya, perbanyak syukur itu perlu dalam kehidupan ini. Fokus pada perkembangan diri sendiri untuk kualitas diri yang lebih baik. Semakin bersyukur semakin dipermudah persoalan hidup kita.
Divisi Broadcasting Radio HMPS KPI Adakan Kunjungan ke Stasiun Radio Gaul FM
Semarang-jurnalphona.com Divisi Broadcasting Radio Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan melakukan kunjungan ke Stasiun Radio Gaul FM Semarang pada Kamis, (29/10). Kunjungan ini merupakan bagian dari program tahunan Safari Radio yang diselenggarakan oleh HMPS KPI Divisi Broadcasting Radio. Dalam kunjungan tersebut dijelaskan bagaimana sejarah Stasiun Radio Gaul FM yang berawal sebagai radio kampus, kemudian bertransformasi menjadi radio komersil yang dapat dikenal secara lebih luas. Diceritakan pula bahwa Gaul FM memulai siaran sejak tahun 2010-an sebagai radio kampus. Hingga pada 2-3 tahun ke belakang pihak yayasan Wahid Hasyim memberikan anggaran serta memfasilitasi Gaul FM dengan gedung 3 lantai sehingga berubah menjadi stasiun radio komersil dengan tagline “Citra, Muda, Bertaqwa.” Selain sejarah, pihak Gaul FM juga menjelaskan kepada para Mahasiswa bagaimana tips and trick supaya radio bisa tetap didengar serta relevan di era sekarang. Sebagai radio komersial, Gaul FM terus berupaya mempertahankan eksistensinya di tengah era digital yang penuh tantangan. Mereka mengadopsi berbagai inovasi, seperti menambah platform di media sosial, menambah ruang dengar di streaming, memberikan visual pada media lain, serta membuat podcast. Iyeng Veda selaku gatekeeper Gaul FM turut menambahkan, “Selama kota kita masih macet, daerah kita masih macet, untuk orang yang mobilitasnya tinggi di jalan raya radio itu masih banyak didengerin,” ujarnya. Kemudian Syifaul Fuaddah selaku ketua pelaksana juga menyampaikan harapan untuk kedepanya setelah kunjungan tersebut. “Harapannya semoga dengan adanya program ini radio kampus dapat membuktikan bahwa ia tetap eksis sebagai media yang adaptif, inovatif, dan mampu mengikuti perkembangan teknologi tanpa kehilangan identitasnya dan radio kampus bisa menjadi wadah komunikasi dan informasi di kalangan mahasiswa di tengah perkembangan media digital yang semakin pesat,” pungkasnya.*** Reporter: Nur Hidayat Penulis: Nur Hidayat
Temukan Kebahagiaan dari Hal-Hal yang Kecil
Identitas Buku Judul buku : Bahagia Itu Sederhana Penulis : Sir John Lubbock Penerjemah : Dewi Wulansari Penerbit : Gemilang Tahun terbit : 2022 Tebal : 352 halaman ISBN : 978-623-7162-91-9 Peresensi : Yuliana Sulistyaningtyas Buku Bahagia Itu Sederhana karya Sir John Lubbock yang diterjemahkan oleh Dewi Wulansari. Buku ini mengajak pembaca untuk dapat menghargai hal-hal kecil dan sederhana dalam hidup. Sesungguhnya, kebahagiaan itu sederhana, banyak hal-hal sederhana yang kapan saja dan di mana saja ada di sekeliling kita. Namun, karena kita sendiri, kebahagiaan itu menjadi rumit dan seakan menjadi barang mahal yang susah didapatkan. “Bila seseorang manusia tidak bahagia, ingat bahwa ketidakbahagiaannya adalah akibat kesalahannya sendiri, karena Tuhan menciptakan seluruh manusia untuk hidup bahagia.” Dengan apa pun yang terjadi karena saya berpendapat bahwa apa yang Tuhan pilih, lebih baik dari apa yang saya pilih. Dan lagi “Mintalah bukan agar segala sesuatu terjadi seperti yang anda harapkan, melainkan berharaplah agar segala sesuatu terjadi sebagaimana yang seharusnya terjadi, maka Anda akan mengalami aliran kehidupan yang tenang. Jika Anda menginginkan sesuatu yang menjadi milik orang lain, Anda akan kehilangan apa yang menjadi milik Anda.” Melalui perenungan penulis tentang kehidupan dan kebahagiaan, buku ini sangat cocok untuk memotivasi seseorang agar dapat menghargai hal-hal yang sederhana, namun sangat berharga. Sehingga kita dapat menghargai hal kecil yang telah kita lewati dan dapat mengajak pembaca untuk bahagia. Kelebihan Buku 1. Cover buku yang sederhana, dengan warna putih polos dapat menggambarkan isi di dalamnya. 2. Gaya bahasa yang digunakan oleh penulis cukup mudah dipahami. 3. Mengajak para pembaca agar dapat menghargai hal-hal sederhana dalam kehidupan. 4. Di setiap pembahasan terdapat kata-kata motivasi dari para tokoh bijak di masa lalu. Kekurangan Buku 1. Halaman yang terlalu banyak membuat pembaca merasa bosan. 2. Terdapat beberapa kalimat asing yang membuat pembaca kurang mengerti.
Apa Itu Self Talk?
Oleh: Nafisa Zunilofa Pernahkah kalian berbicara sendiri? Apa yang biasanya kalian bicarakan dengan diri sendiri? Berbicara sendiri atau self-talk merupakan salah satu perwujudan dari jenis komunikasi intrapersonal di mana seorang individu menjadi pihak yang menyampaikan pesan (komunikator) serta pihak yang menerima pesan (komunikan). Teknik self-talk merupakan tindakan dalam berbicara sendiri, baik menggunakan suara yang keras sampai terdengar oleh orang lain maupun dengan suara yang pelan sehingga hanya didengar oleh diri sendiri. Teknik self-talk ini juga kerap digunakan oleh para konselor. Jenis dari self-talk ini dibagi menjadi dua, yaitu positive self-talk dan negative self-talk. Positive self-talk biasanya kerap menggunakan kalimat-kalimat yang mampu menciptakan kepercayaan diri atau perasaan optimis pada individu tersebut. Positive self-talk ini biasanya dilakukan oleh sebagian atlit sebelum memulai sebuah kompetisi, kalimat seperti “Aku pasti bisa,” atau “Aku bisa melalui ini,” mampu meningkatkan rasa percaya diri seorang atlit tersebut. Selain itu, positive self-talk ini juga bisa berupa afirmasi positif untuk diri sendiri, misal seseorang yang sedang merasa insecure bisa mencoba positive self-talk seperti “aku cantik!” kepada diri sendiri untuk menghapus rasa ketidakpercayaannya itu. Dampak dari positive self-talk ini adalah mampu meningkatkan kepercayaan diri dan juga dinilai mampu mengurangi stress. Sedangkan negative self-talk adalah dialog yang dilakukan dengan diri sendiri yang biasanya kerap menggunakan kalimat-kalimat yang terdengar pesimis, yang meragukan diri sendiri. Kalimat-kalimat seperti “Aku tidak bisa mengerjakan ini” atau “Aku selalu salah dalam mengerjakan ini” atau bahkan “Aku tidak cukup pintar” adalah contoh dari penggunaan negative self-talk. Jika seseorang secara konsisten melakukan ini, maka bisa berdampak kepada mental individu tersebut, seperti rasa tidak percaya diri, cenderung merasakan stress, dan selalu diselimuti oleh rasa murung/tidak bahagia. Untuk itu, penting bagi kita untuk selalu memilah kalimat-kalimat yang sebaiknya diucapkan untuk diri sendiri atau self-talk sehingga kita tidak melakukan negative self-talk secara tidak sadar. REFERENSI Isnaini, Afifah Iftah Nurul (2022) Kenali Manfaat Positive Self Talk untuk Meningkatkan Percaya Diri, https://satupersen.net/blog/manfaat-positive-self-talk.https://satupersen.net/blog/manfaat-positive-self-talk.
Perahu Layar
Oleh Marchella Dika Aristawidya Deburan ombak dan semilir angin di tepi pantai berhasil membuat suasana tenang. Terlihat seorang gadis berjilbab biru muda sedang berdiri sambil memejamkan matanya. Di sekitar, banyak anak-anak berlarian sembari mengumpulkan kerang. Tak lupa, mereka juga membentuk istana pasir dan boneka pasir. Orang tua mereka mengawasi mereka dari jauh, ada juga yang ikut bermain, beberapa orang tua juga meminta anaknya agar tidak berlarian. Langit turut berwarna biru cerah, burung-burung pun ikut bernyanyi. Seolah-olah siap menemani anak-anak bermain. Gadis itu terlalu fokus menikmati pemandangan di sekitarnya. Hingga tak sadar ada seseorang yang datang. “Sendirian aja, Nes?”“Ehh, kamu kok di sini?” Nesya bertanya dengan dahi berkerut.“Iya, aku kesini sama keluargaku, terus liat kamu sendirian di sini, ya udah aku samperin,” Aksa berterus terang. Nesya menanggapi dengan senyuman.“Cantik ya.”“Ehh, apanya?”“Langitnya, cantik banget warna biru.”“Aku juga pake jilbab biru muda, berarti aku cantik dong?” Nesya menggenggam kedua pipinya dan membuat wajah imut.Kemudian mereka tertawa bersama. Meskipun tak menjawab, dalam hatinya Aksa menyetujui pernyataan Nesya. Aksa dan Nesya pun duduk di atas pasir, menikmati kembali ciptaan Tuhan yang luar biasa indahnya. Terlihat dari kejauhan ada sebuah perahu yang sedang berlayar. Terombang-ambing di tengah lautan yang luar biasa luasnya. “Sa, kamu liat kapal itu?” Aksa memperhatikan. “Kok mereka ga takut tenggelam ya berlayar di lautan seperti itu?” Aksa tersenyum. “Karena mereka yang tinggal di lautan percaya dengan nahkoda mereka. Karena percaya, mereka bisa sampai tujuan dengan tenang.” Aksa menghela napas sejenak, “Begitu pula dengan kehidupan, Nes. Kita tak perlu takut tujuan dan mimpi kita tak tercapai, karena ada Allah yang akan menahkodai kehidupan kita kemanapun kita berlayar. Dengan kita terlahir di dunia, dengan kita melepas jangkar kapal, kita harus sudah siap dengan apa-apa yang terjadi.” “Lalu, bagaimana jika badai datang dan kapal kita terombang-ambing?”Lagi-lagi, Aksa tersenyum. “Seperti yang tadi aku bilang di awal, Nes. Percaya dan tenang, berdoa, sambil berusaha memikirkan bagaimana solusinya. Karena setiap ada masalah, pasti ada solusi. Badai pasti berlalu. Karena Allah sudah berjanji sesudah kesulitan akan ada kemudahan, dan Allah tidak akan membebani hambanya di luar kesanggupannya.” “Wow, ngga nyangka ya kamu bijak gini. Perasaan kalau di kampus tidur mulu. Makasih banget atas penjelasanmu.” “Gini-gini aku juga teman kampusmu yang paling puitis kan, Nes?” Mereka pun tertawa bersama. Di sela-sela tawa, adik Aksa datang dan mengajaknya bermain bola di air. Aksa pun pamit dan Nesya menyetujuinya. Dalam kepalanya yang berisik, Nesya merenungi kata-kata Aksa tadi. Dia masih memikirkan ayahnya yang dua tahun ini berlayar dan belum ada tanda-tanda berlabuh. Dalam hidup, kita pasti pernah khawatir. Mengkhawatirkan masa depan, mengkhawatirkan orang-orang yang kita sayang, mengkhawatirkan hal-hal buruk yang akan terjadi. Namun, kita tidak ingin kekhawatiran tersebut terjadi bukan? Maka, kita harus mengisi pikiran kita dengan hal yang positif. Berharap, hal itu sekaligus menjadi doa dan kemudian dikabulkan oleh yang Maha Kuasa.
Kilas Balik: Kontroversi Wasit pada Pertandingan Sepak Bola Antara Bahrain dan Indonesia
Pertandingan sepak bola antara Bahrain dan Indonesia yang digelar beberapa waktu lalu masih menyisakan kontroversi di benak para penggemar dan pelaku sepak bola. Kilas balik pada momen tersebut mengungkap beberapa keputusan wasit yang menjadi sorotan dan perdebatan hangat. Laga yang berlangsung di Stadion Nasional Bahrain ini awalnya berjalan dengan tensi tinggi dan semangat kompetitif dari kedua tim. Namun, beberapa keputusan wasit yang dinilai kontroversial mulai mengubah dinamika pertandingan. dan menjadikan Tim Nasional Indonesia mendapatkan seri 2-2 melawan Tim Nasional Bahrain dalam Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia. Salah satu insiden utama terjadi tatkala wasit Ahmed Al Kaf mengesahkan gol penyama kedudukan Bahrain pada menit ke-90+9 meski waktu tambahan sudah melebihi batas yang ditetapkan. Keputusan ini dipandang berlebihan oleh banyak pihak, termasuk pelatih dan ofisial tim Indonesia, yang menganggap bahwa pelanggaran tersebut seharusnya tidak terjadi di tingkat kualifikasi Piala Dunia Zona Asia. Insiden ini memicu protes dari kubu Indonesia yang merasa diperlakukan tidak adil. Wasit yang memimpin pertandingan pun menjadi sorotan tajam dan menuai banyak kritik. Pelatih tim nasional Indonesia mengungkapkan rasa kecewanya dalam konferensi pers pasca pertandingan. Alih-alih demikian Shin Tae-yong pelatih Indonesia enggan bersalaman tatkala official dari Tim Nasional Bahrain mengajak berjabat tangan. Kontroversi ini tidak hanya berhenti di lapangan. Media sosial dipenuhi oleh komentar-komentar dari para penggemar sepak bola yang menyuarakan ketidakpuasan mereka. Tagar #AFCmafia bahkan menjadi trending topic di Indonesia, menunjukkan besarnya perhatian publik terhadap masalah ini. Menanggapi situasi tersebut, Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) yang diwakili oleh Erik Tohir sebagai ketua umum PSSI ia mengatakan “Itulah sepakbola. Banyak faktor yang menentukan hasil akhir. Kans menang pertama harus lepas di injury time. Next, saya minta, semua yang ada di Timnas, pemain, tim pelatih, ofisial harus fokus tatap laga berikut lawan China. Buktikan kita bisa curi poin lebih di kandang lawan. Saya juga minta para suporter untuk terus dan jangan berhenti beri dukungan mental ke para pemain Timnas,” ujar Erick Thohir dilansir dari Viva.co.id. Meskipun pertandingan ini diwarnai oleh kontroversi, semangat juang para pemain Indonesia patut diacungi jempol. Mereka tetap menunjukkan performa terbaik mereka meski harus bermain dengan satu pemain kurang. Dukungan dari para pendukung setia tim Garuda juga menjadi bukti bahwa semangat kebersamaan dan cinta terhadap sepak bola Indonesia tetap tinggi. Kilas balik ini menjadi pengingat bahwa dalam setiap pertandingan, keadilan dan profesionalisme harus selalu dijunjung tinggi. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi dunia sepak bola untuk terus memperbaiki diri demi terciptanya permainan yang lebih adil dan sportif. Reporter: M. Robba Massula Penulis: M. Robba Massula
Pawai Pajang Jimat Ramaikan Perayaan Maulid Nabi di Kota Pekalongan
Dalam rangka memperingati maulid Nabi, kanzus salawat Kota Pekalongan menggelar acara Pawai Pajang Jimat. Pawai ini dimulai dari Stadion Hoegeng Kota Pekalongan sampai Jl. Dr. Wahidin Kota Pekalongan pada Sabtu, (12/10). Acara tersebut mengusung tema “Dalam rangka maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H/ 2024 M untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam mensukseskan pelantikan presiden RI dan pemilihan kepala daerah.” Muhdorun selaku ketua pelaksana dari Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Anshor Kota Pekalongan mengungkapkan bahwa alasan diadakan acara ini yaitu untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa Kota Pekalongan memiliki jimat. “Pawai Pajang Jimat ini digelar dengan tujuan memperkenalkan kepada masyarakat bahwa Kota Pekalongan memiliki jimat, yang dimaksud dari jimat ialah ulama, umarah, dan pemerintahan Kota Pekalongan,” tuturnya. Peserta pawai berjumlah 40 kontingen, masyarakat dari Papua dan Jawa Timur juga turut memeriahkan pawai ini, diikuti TNI, Polri, ulama, organisasi masyarakat, pemerintahan Kota Pekalongan, dan warga sekitar. Adapun keamanan juga telah dijaga ketat oleh TNI, Polri, Dinas Perhubungan Kota Pekalongan, Satpol PP, dan instansi lain. Lebih lanjut, Muhdorun berharap Pajang Jimat dapat terus terlaksana hingga tahun-tahun berikutnya. “Saya berharap kegiatan pawai pajang jimat ini akan terus berlanjut sampai tahun-tahun berikutnya dan masyarakat selalu antusias dengan kegiatan ini.” Salah satu pengunjung, Tis’atun mengungkapkan suka citanya dalam acara Pawai Pajang Jimat. “Kesan saya mengikuti pawai ini senang, terutama untuk anak-anak jadi terhibur,” ujarnya. Reporter: Marchella Dwika Aristawidya Penulis: Marchella Dwika Aristawidya
Batik Night Carnival 2024 Padukan Keindahan Batik dengan Budaya 4 Benua
Pekalongan-jurnalphona.com Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Dinparbudpora) Kota Pekalongan gelar Batik Night Carnival Kota Pekalongan 2024 dengan bertajuk “Gempita Cahya Bhumi” di Kawasan Budaya Jetayu Kota Pekalongan, pada Jumat, (11/10). Batik Night Carnival berlangsung selama 2 hari, Kamis-Jumat (10-11) Oktober dan malam puncaknya adalah jumat malam (11/10). Pembukaan Batik Night Carnival diawali dengan launching maskot acara tersebut, yaitu Putri Cahyaning Bhumi. Pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum turut berpartisipasi dalam Batik Night Carnival ini, mulai dari kategori SD berjumlah 8 peserta SMP 11 peserta, SMA 5 peserta dan 14 peserta Umum. Masing-masing dari mereka mengusung tema berbeda-beda, SD mengusung tema Asia, SMP bertema Eropa, Serta SMA mengusung tema Amerika, dan Kategori Umum mengusung tema Afrika. Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Pekalongan, H. Salahudin, STP, menegaskan bahwa diadakannya acara ini bertujuan untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa Kota Pekalongan memiliki produk batik yang cocok dan dapat dikenakan dalam berbagai tema budaya. “Kita ingin menegaskan kepada dunia bahwa Kota Pekalongan memiliki produk batik yang cocok dan dapat dikenakan dalam berbagai tema budaya, baik Asia, Afrika, Amerika, Eropa, maupun Australia,” tuturnya. Pada acara ini, peserta melakukan parade fashion show di depan panggung kehormatan, serta diadakannya penilaian untuk merebutkan juara 1, 2, 3 dan favorit berdasarkan keselarasan tema dan keunikan kostum. Salah seorang penonton, Rizki April, juga menyatakan kegembiraannya terhadap Batik Night Carnival yang diadakan setahun sekali di Kota Pekalongan. “Saya senang dengan acara tahunan ini, terutama karena konsep batiknya unik dan jarang ditemui di kota lain. Pekalongan sebagai Kota Batik memiliki keistimewaan, dan saya bangga menjadi warganya. Harapan saya semoga batik bisa terus lebih maju, berkembang, dan dikenal hingga ke luar kota bahkan ke mancanegara,” ujarnya. Selain itu, Plt. Wali Kota Pekalongan, juga menyampaikan pesan kepada stakeholder dan para pengusaha batik untuk tetap melestarikan budaya batik dan menjamin kesejahteraan para pekerja batik. “Kita juga berpesan kepada seluruh stakeholder untuk terus melestarikan budaya luhur ini dan juga berpesan kepada para pengusaha batik, jika produk mereka laris, pastikan kesejahteraan para pekerja terjamin, sehingga masa depan di industri batik menjadi cerah. Dengan begitu, generasi muda akan terus bersemangat melestarikan budaya batik di Kota Pekalongan,” pesannya.*** Penulis: Nabilla Rahayuningtyas Citra A. Reporter: Nafisa Zunilova