Keajaiban Bunga Melati : Solusi Alami untuk Mengusir Hama Tanaman Padi
Oleh:
Wiji Indah Prasetya
Tanaman padi merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia karena hasil dari tanaman padi dijadikan sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia. Setiap tahunya terjadi kenaikan dan penurunan jumlah panen. Salah satu sebab penurunan jumlah panen tanaman padi yaitu adanya hama tanaman padi seperti walang, wereng batang cokelat (Nilaparvata lugens), penggerek batang (Scirpophaga incertulas), dan berbagai jenis ulat. Serangan hama ini tidak hanya mengurangi hasil panen, tetapi juga meningkatkan ketergantungan para petani pada pestisida kimia yang dapat merusak lingkungan lantaran para petani biasanya menggunakan pestisida kimia untuk mengusir hama padi tersebut (Sulistyaningsih, 2022).
Namun beberapa petani di Desa Karanggondang, Kec.Karanganyar, Kab.Pekalongan menggunakan bahan- bahan alami untuk mengusir hama tanaman padi. Salah satu tanaman yang digunkan yaitu tanaman melati. Tanaman yang biasa dijadikan sebagai tanaman hias ini memiliki kandungan senyawa kimia yaitu indol, benzyl, livalyacetat, yang dipercaya dapat mengobati penyakit seperti, sakit kepala, sesak nafas, demam, kelebihan ASI dan sakit mata . Selain itu bunga melati juga memiliki aroma yang kuat dan nextar yang dapat menarik serangga seperti kupu-kupu dan lebah, dengan datangnya serangga-serangga tersebut dapat membantu atau mengurangi populasi hama tanaman padi seperti wereng.
Salah satu petani padi di Desa Karangondang yang menggunakan bunga melati sebagai pestisida alami mengatakan dengan menggunakan bunga melati sangat membantu dalam mengurangi populasi hama wereng yang sering kali menjadi ancaman ketika musim panen hampir tiba. Biasanya para petani menggunakan bunga melati sebagai pestisida alami dengan cara menaburkan bunga melati di sawah yang hampir memasuki musim panen namun ada juga beberapa petani yang menanam tanaman melati di sekitar sawah secara langsung. Cara ini sangat efektif untuk mengusir hama wereng yang sangat mengganggu para petani padi. Selain itu cara ini juga ramah lingkungan dan lebih murah.
Bunga Melati tidak hanya dikenal karena keindahan dan wanginya saja namun juga memiliki banyak manfaat bagi pertanian. Ekstrak bunga melati mengandung senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai pestisida alami. Bunga melati berasal dari Asia Selatan. Negara India, Myanmar, dan Sri Lanka dipercaya sebagai tempat pertama kali tumbuhnya bunga melati. Bunga melati menyebar ke indonesia melalui jalur perdagangan dan migrasi manusia. Bunga melati diperkirakan masuk ke Indonesia bersamaan dengan adanya pengaruh budaya India, karna keharuman dari bunga melati banyak warga Nusantara yang menyukai dan mulai membudidayakan tanaman ini.Sejak saat itu bunga melati tidak pernah lepas dalam upacara-upacara adat dan ritual masyarakat Indonesia.
Bunga melati dalam bahasa latin disebut sebagai Jasminum Officinale.Di Nusantara, bunga ini memiliki banyak sebutan seperti masyarakat jawa yang menyebutnya dengan melati atau melur, kemudian masyarakat sunda biasa menyebutnya malati, dan masarakat bali menyebutnya dengan sebutan menuh.Di luar negeri sendiri mereka menyebutnya dengan jasmine atau yasmine yang terinspirasi dari nama latin bungamelati yaitu Jasminum. Dalam biologi bunga melati diklasifikasikan kedalam famili oleceae. Bunga melati memiliki banyak jenis seperti beberapa jenis yang umum dikenal yaitu Melati putih (Jasminum sambac ) Jenis melati yang paling umum ditemui dan sering digunakan dalam berbagai keperluan, mulai dari upacara adat hingga pembuatan minyak wangi. Melati arab (Jasminum arabicum) Jenis melati yang memiliki aroma lebih kuat dibandingkan melati putih. Melati hutan (Jasminum fruticans) Jenis melati yang tumbuh liar di hutan dan memiliki bunga berwarna kuning (Santoso, 2020).
Melati yaang sering digunakan di Indonesia yaitu jenis melati putih begitu juga yang digunakan untuk pestisida alami dalam mengusir hama tanaman padi. Tanaman melati digunakan karena mudah dalam penanaman dan perawatanya, selain itu tanaman melati juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi yaitu sekitar Rp 30.000. hingga Rp 50.000 per kilogramnya. Selain untuk mengusir hama para petani juga menanam bunga melati untuk menambah penghasilan. Namun masih sedikit petani yang memanfaatkan metode ini (Rizki, 2014).
Banyak manfaat yang didapatkan dengan menggunakan bunga melati sebagai pengusir hama. Penggunaan bunga melati tentunya tidak akan mencemari lingkungan karena bunga melati tidak mengandung bahan kimia sintesis yang berbahaya bagi tanah dan air. Menggunakan bunga melati sebagai pestisida alami juga dapat menjaga kesehatan manusia dan hewan karena mengurangi paparan zat kimia yang berbahaya. Penggunaan bunga melati juga meningkatkan kualitas panen yang dihasilkan tanaman, karena padi yang tidak menggunakan pestisida cenderung lebih sehat karena terhindar dari bahan kimia, tanaman yang bebas dari bahan kimia juga cenderung memiliki aroma dan rasa yang lebih alami.
Referensi
Rizki, N. d. (2014). INDUKSI PEMEKARAN BUNGA (ANTHESIS) TANAMAN MELATI PUTIH (Jasminum sambac L. W. Ait) DENGAN PEMBERIAN PACLOBUTRAZOLPADA BEBERAPA KONSENTRASI. Journal Pelangi , 3-4.
Santoso, H. B. (2020). Semerbak Harum Namanya Melati . Yogyakarta: Pohon Cahaya Semesta.
Sulistyaningsih, d. (2022). Pengendalian Hama Penyakit Pada Tanaman Padi Dengan Penggunaan Pestisida Alami Di Desa Mlandingan Wetan Kecamatan Mlandingan Kabupaten Situbondo. Jurnal Media Abdimas, 2.
Sumber Data
Ibu S, petani ,Wawancara tanggal 15 November 2024Observasi di Desa K Kecamatan K Kabupaten P tanggal 15 November 2024