Kolaborasi Bareng (KOBAR) Ajak Anak Muda Selamatkan Krisis Iklim dalam Festival Pangan Pekalongan
Pekalongan, jurnalphona.com Kolaborasi Bareng (KOBAR) ajak anak muda Pekalongan dan sekitarnya untuk berkontribusi dalam menangani masalah kerusakan iklim dengan berkolaborasi bersama Kemitraan Partnership. Minggu, (28/04).
Gerakan yang diketuai oleh Faisal Latif ini melibatkan anak-anak muda sekolah dan kuliah. Fei panggilan akrabnya, merupakan staf IT di kantor DPRD Kota Pekalongan. Dirinya membawahi KOBAR sejak satu tahun yang lalu. Gerakan ini tidak hanya mengatasi masalah kerusakan lingkungan, tetapi juga mencegah adanya kerusakan yang lebih parah dari efek perubahan iklim.
Pengambilan nama Kolaborasi Bareng ini bukan tanpa sebab, karena tujuan utama gerakan ini untuk mengatasi masalah kerusakan iklim, seringkali mereka turut serta berkolaborasi dalam kegiatan revitalisasi lingkungan yang diadakan oleh Kemitraan Partnership Kota Pekalongan. Tidak hanya itu, mereka juga berkolaborasi bareng duta wisata, dan Genre Pekalongan. Selaku anggota KOBAR, Anggri dan Rara mengaku bahwa gerakan ini memiliki program berupa penanaman mangrove, bintaro, dan pelatihan membuat batik dengan warna alami dari tumbuhan, dan membersihkan pesisir pantai.
“Program yang sudah kita lakukan saat ini adalah penanaman mangrove, bintaro, pelatihan membatik dengan warna alami, dan kita juga membersihkan pantai,” jelas Anggri dan Rara.
Berawal dari program Youth Camp yang diadakan oleh Kemitraan Partnership Kota Pekalongan, dibawah naungan Refund, lahirlah gerakan pemuda peduli lingkungan yang terdampak perubahan iklim. Youth Camp sendiri merupakan program camping yang bertujuan mengumpulkan anak muda Kota Pekalongan untuk hadir dan bertukar pikiran terkait kondisi Kota Pekalongan saat ini. Khususnya masalah rob, banjir, dan abrasi pantai.
“Katakanlah misal Pekalongan diprediksi tenggelam dua tahun lagi, paling tidak kita bisa mengulur waktu dengan melakukan mitigasi, ” ujar Anggri.
Saat ini, KOBAR tidak hanya beraksi pada masalah lingkungan, tapi juga menghasilkan produk dari aksi ramah lingkungan yaitu dengan menjual batik dari warna alami. KOBAR juga memiliki rencana program kerja “Jaga Bumi”. Berupa open donasi satu orang satu pohon yang dihargai setiap pohonnya sekian rupiah. Harapannya, dengan adanya program jaga bumi, mitigasi perubahan iklim mampu dilakukan oleh semua elemen masyarakat.
Reporter: Lia Afiana
Penulis: Lia Afiana