Essay,  SoftNews

Mengenal Istilah Sunmori Yang Sedang Viral Akhir-Akhir Ini

Oleh: Satria Putra Mahardhika Muhammad

Sepeda motor merupakan alat transportasi roda dua yang dilengkapi dengan mesin dan menggunakan bahan bakar minyak. Awalnya sepeda motor merupakan sepeda biasa dengan dua roda yang diberi mesin penggerak. Ini kemudian dikembangkan dari tahun ke tahun hingga terbentuklah sepeda motor dengan berbagai tipe yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari scooter, cub, sport, hingga tipe tertinggi atau sering disebut big bike atau motor besar.

Di masa sekarang ini, motor tidak hanya digunakan sebagai kendaraan pengangkut orang ataupun barang. Tetapi juga digunakan sebagai pelarian atau hobi bagi sebagian kalangan terutama pecinta roda dua. Para pecinta roda dua menggunakan motor mereka untuk touring, adventure, atau yang sedang viral akhir-akhir ini adalah sunmori.

Sunmori adalah singkatan dari sunday morning ride. Artinya adalah berkendara di hari minggu pagi. Sunmori sebenarnya sudah ada sejak lama dan rutin dilakukan setiap hari minggu oleh komunitas ataupun club pecinta roda dua. Tujuannya adalah sekedar untuk melepas penat setelah enam hari bekerja dan menikmati segarnya udara pagi hari. Awalnya sunmori ini dilakukan oleh beberapa orang yang terlalu sibuk sehingga tidak ada waktu untuk melakukan touring dengan perjalanan jauh.

Pada awalnya sunmori dilakukan dengan tertib dan menjunjung tinggi aturan berlalulintas yang benar. Namun akhir-akhir ini sering terdengar adanya oknum yang membuat sunmori yang awalnya baik-baik saja, menjadi dipandang buruk oleh masyarakat. Dilansir dari www.motorplus-online.com beberapa hari yang lalu terjadi keributan antara kelompok pengendara motor yang sedang sunmori dengan masyarakat daerah Tawangmangu, Karanganyar. Hal ini disebabkan oleh beberapa oknum pengendara yang melakukan “geber-geber” motor saat melewati daerah tersebut.

Tentunya masyarakat sekitar merasa terganggu oleh suara knalpot motor yang sangat berisik karena sudah tidak standar lagi. Kemudian masyarakat yang sudah tidak tahan lagi langsung mengambil tindakan. Mereka mengusir para oknum tersebut dan tak jarang pengendara lain yang melintas juga terkena imbasnya. Tawangmangu memang sering didatangi oleh pecinta roda dua di hari minggu pagi. Namun karena ulah sebagian oknum, kegiatan sunmori yang biasanya memilih Tawangmangu sebagai destinasi menjadi tercoreng.

Sebenarnya hal serupa juga sering terjadi di beberapa daerah lainnya dan penyebabnya juga tidak jauh berbeda. Arogansi dan kurangnya etika berkendara masih menjadi masalah bagi sebagian pengendara yang melakukan sunmori. Pihak kepolisian tentu saja tak tinggal diam. Razia dan patroli rutin dilakukan setiap minggunya dan tak jarang menemukan kendaraan yang tidak layak jalan. Hal tersebut terjadi karena kurangnya komponen penunjang seperti spion, sein, dan plat nomor kendaraan atau penggunaan knalpot bising yang tidak sesuai dengan standar aturan lalulintas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.