Kenali Lebih Jauh Vaksinasi Covid-19
Pekalongan–Jurnalphona.com Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Karangdadap menggelar vaksinasi bagi masyarakat umum di Halaman SD Negeri Kalilembu, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan. Jumlah ketersedian vaksin sebanyak 300 dosis. Jum’at, (17/09).
Hampir dua tahun pandemi covid-19 melanda Indonesia, tidak terhitung berapa banyak kerugian bahkan kematian yang dialami oleh masyarakat maupun negara. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi klaster penyebaran coronavirus (Sars-Cov-19). Salah satu program guna mengurangi penyebaran virus tersebut adalah dengan vaksinasi. Di Indonesia sendiri program vaksinasi covid-19 mulai dilakukan oleh pemerintah, pada Rabu 13 Januari 2021 bertempat di Istana Negara. Presiden Joko Widodo sebagai orang pertama yang mendapat suntikan vaksin.
Tujuan dari vaksinasi yaitu mendorong pembentukan kekebalan pribadi hingga terciptalah herd imunity yang kuat. Vaksin bukanlah obat covid, namun dengan pengujian yang sudah dilakukan sementara ini vaksin dapat melindungi dalam jangka tiga sampai enam bulan. Hal tersebut juga bergantung pada jenis vaksin serta perkembangan virus yang ada.
Beberapa jenis vaksin yang telah ada dan digunakan di Indonesia yaitu, sinovac, astrazeneca, sinopharm dan moderna. Sinovac memiliki tingkat keefektifan sekitar 60%, sinopharm sekitar 70%, astrazeneca sekitar 60-70%, sedangkan moderna 93%. Setiap jenis vaksin memiliki karakternya masing-masing tergantung jumlah dosis dan kandungan dari vaksin tersebut.
“Misalnya sinovac, itu memakai virus yang mati sedangkan moderna menggunakan protein virusnya,” terang Sri Sulistyawati, selaku Dokter Puskesmas Karangdadap.
Sesuai anjuran pemerintah, masyarakat yang dapat disuntik vaksin memiliki beberapa kriteria, yaitu berdasarkan golongan usia (lebih dari 12 tahun hingga lansia), catatan riwayat penyakit, dan kondisi kesehatan terbaru. Sedangkan orang dengan penderita gangguan pernapasan (sesak akut), sedang menjalani proses kemoterapi, dan memiliki riwayat penyakit auto imun yang belum terkontrol, serta baru terinveksi corona bukan termasuk kriteria penerima vaksin.
Sri Sulistyawati, juga menjelaskan tentang pemberian vaksin kepada ibu hamil. Berdasarkan kebijakan dari Persatuan Dokter Kandungan, mulai Agustus 2021 ini terdapat jenis vaksin yang boleh dipakai ibu hamil, yakni sinovac dan moderna. Dengan kriteria telah memasuki usia kandungan 13 minggu.
Seperti imunisasi pada umumnya, vaksinasi covid-19 menimbulkan sejumlah efek samping. Yang paling umum dialami adalah meriang. Hal ini disebabkan aliran darah yang tidak lancar. Bekas suntikan juga menimbulkan pegal, bengkak dan kemerahan.
Efek vaksinasi covid-19 masih menjadi pertanyaan yang kerap muncul di tengah masyarakat. Banyak informasi beredar terkait hal tersebut yang belum terverifikasi kebenarannya. Seperti efek vaksinasi menimbulkan kematian. Hal tersebut disanggah langsung oleh Dokter Sri, menurutnya kematian bukan ditimbulkan oleh efek vaksin melainkan paparan covid yang sedang tinggi serta munculnya varian baru.
Untuk mengurangi efek samping vaksinasi, dapat dilakukan dengan minum air putih yang cukup guna melancarkan aliran darah serta makan dan istirahat teratur.
Dengan digelarnya vaksinasi oleh Puskesmas Karangdadap, diharapkan semua masyarakat dapat terbuka dan mau melaksanakan vaksinasi. Disamping kepentingan pribadi, vaksinasi juga membentuk imunitas kelompok yang besar. Apabila 70% masyarakat telah divaksin, kemungkinan penyebaran klaster corona juga akan menurun.
“Jadi mohon disebarluaskan vaksinasi ini, karena relatif aman tidak ada efek samping serius, dan sangat diperlukan untuk membentuk herd imunity bersama,” tukas Sri Sulistyawati selaku Dokter Puskesmas Karangdadap. (CB)