Kajen – Pemerintah Kabupaten Pekalongan kembali gelar Festival Durian setelah 2 tahun fakum pada Minggu (25/02). Event tersebut dilaksanakan di lapangan Desa Lolong, Kec Karanganyar, Kab. Pekalongan.
Acara tersebut diawali dengan mengarak gunungan durian, kurang lebih sejauh 200 meter dari lokasi. Diiringi dengan drumband dan iringan musik kesenian daerah. Gunungan durian tersebut diambil dari 9 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pekalongan, diantaranya Kedungwuni, Talun, Lemah Abang, Karangayar dan Kecamatan lainnya. Gunungan ini berisi buah durian, buah rambutan, buah duku, manggis, jeruk dan lainnya.
Setelah gunungan durian tersebut diarak, kemudian gunungan dibagikan kepada warga dan pengunjung di Festival Durian tersebut. Acara dilanjutkan dengan pentas kesenian daerah, seperti tarian yang dilakukan oleh remaja Desa Lolong. Tarian tersebut bercerita tentang lemah lembut seorang wanita, dan tarian penutup bercerita tentang angkara murka.
Sebenarnya Desa Lolong sendiri, memiliki banyak sekali potensi wisata, terutama wisata alam dan komoditas unggulannya, yaitu buah durian. Tak hanya satu, Desa lolong menyajikan beberapa varian rasa buah durian, diantaranya ada yang rasa ketan.
Untuk itu Bupati Kabupaten Pekalongan, Asip Kholbihi mengatakan “saya telah menyediakan 3 ahli bahasa, diantaranya ahli bahasa Inggris, Jepang, dan Korea, untuk melatih para pemuda di Desa Lolong, guna berkomunikasi dengan wisatawan luar negeri”
Dilaksanakannya acara Festival Durian ini sebagai wujud rasa syukur petani durian, atas panen tahun ini, selain itu untuk mendongkrak perekonomian warga sekitar, juga untuk menarik para wisatawan baik dari Pekalongan sendiri maupun dari luar kota. Sangat disayangkan, pada Festival Durian tahun ini, jumlah durian yang disediakan oleh panitia jumlahnya lebih sedikit. Namun pengunjung masih bisa membeli durian yang dijual oleh warga sekitar. (RD/FN)
Jumlah Pengunjung:
650