Resensi Buku,  sastra

Muara Cinta sang Bidadari


Seorang gadis cantik jelita bak bidadari tinggal di sebuah pesantren yang terletak di Secang Magelang Jawa Tengah. Ibarat teman-temannya bidadari maka Ayna, begitu sang penulis menamakan aktor utamanya,adalah ratunya para bidadari. Ayna tidak hanya adem dan sedap dipandang seperti kata juniornya, tetapi juga sholehah, santun dan pintar. Ayna menjadi tersohor dan banyak mendapat sanjungan karena menjadi siswa terbaik UN nomer satu tingkat provinsi bidang IPS dan masuk kedalam sepuluh besar nasional.
Tak heran dengan semua brand yang melekat pada diri Ayna, banyak lelaki yang naksir dengan dirinya termasuk Gus Afif anak dari Bu Nyai.Anak bungsu dari Bu Nyainya itu tidak hanya menjadi siswa terbaik dalam bidang keagamaan, namun juga hafal Al Quran dan Alfiyah Ibn Malik serta memenangkan Musabaqoh Qiraatul Kutub antar pesantren se-Jawa Tengah di Brebes.Tak hanya Gus Afif yang diam-diam memendam rasa pada Ayna, di hati Ayna pun terbesit hal yang sama. Bentuk komunikasi nonverbal Ayna merefleksikan bahwa Ia juga jatuh hati kepada anak pemilik pesantren itu. Yaitu ketika tengah malam, pertengahan malam Akhirussanah Ayna mencuci pakaian Gus Avif yang esok harinya akan dikenakan untuk mengisi pengajian akbar.
Malangnya, gadis yang selalu memegang teguh nilai-nilai Islam itu selalu diterpa berbagai macam cobaan dan polemik hidup pasca lulus dari Madrasah Aliyah. Ayna hidup sebatang kara, hanya mempunyai keluarga dari saudara tiri almarhumah ibunya yakni Pak Dhe dan Bu dhe nya yang licik seperti Syaitonirrojim. Setelah menolak pinangan dari seorang Kyai terhormat Kyai Yusuf­, yang juga merupakan adik sepupu Bu Nyai, Pak Dhe nya menikahkan Ayna dengan seorang anggota DPRD yang kaya raya namun juga bejad akhlaknya.
“ Mas Afif, episode kita ini mirip seperti episode kisah cinta Sri Rama dan Dewi Sinta. Saat ini aku adalah Dewi Sinta yang ditawan Rahwana. Aku menunggu sikap kesatriamu, Mas.” Begitulah Ayna sambil terisak tersayat hatinya melihat Gus Afif terkapar di Rumah Sakit. Gus Avif sakit berminggu-minggu karena memikirkan Ayna yang sudah menikah dengan pria lain. Alangkah setianya Ayna terhadap cinta yang Ia miliki untuk Gus Avif hingga Ia tetap menjaga kesuciannya walau sudah diperistri. Hanya karena Ia percaya akan dijemput oleh Sri Rama kelak.
Lika-liku perjalanan hidup Ayna pun tidak sekedar itu. Sesaat setelah suaminya diisukan masuk kedalam daftar tersangka kasus korupsi, Ayna diceraikan. Sayang seribu sayang, setelah berhasil meloloskan diri dari sarang buaya, Ayna harus masuk kedalam sarang ular berbisa, yaitu hendak dinikahi oleh seorang penegak hukum brengsek bernama Brams Margojaduk,S.H. Sungguh amat beruntung kali ini, Ayna tidak jadi nikah dengan lelaki tua bandot itu dan akhirnya kabur menuju ke Cianjur untuk menemui teman almarhumah Ibunya dulu.
Nampaknya upaya Ayna untuk menyelamatkan diri tak selamaya mulus. Bekal Ayna yang semakin menipis mengharuskan Ia harus mencari tambahan pemasukan untuk survive. Ayna numpang di rumah kontrakan Mbak Ratih dan bekerja di sebuah caffe. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, begitulah kiranya adagium yang pas untuk Ayna. Kehilangan uang senilai empat juta lebih dengan justifikasi kehilangan yang menyakitkan. Yakni diperas secara halus oleh mbak Ratih. Ayna fikir mbak Ratih tulus membantu namun ternyata malah mencekiknya. Hingga jam tangan mahal miliknya pun diserobot olehnya.
Berlanjut hingga menjadi gelandangan yang lontang-lantung ditengah kota Bogor. Makan makanan sisa orang lain pun Ia lahap. Meskipun begitu, Ia tetap merasakan bahwa nikmat Allah itu ada dan justru Ia bersyukur. Setelah kucuran air mata, darah dan kesedihan dilalui, tiba saatnyausaha itu dibayar dengan mereguk sebuah kesuksesan. Ayna dipertemukan dengan seorang pebisnis wanita yang kaya dan dermawan. Dari situlah hidup Ayna menjadi lebih berwarna walau hati masih terpaut dengan Gus Afif yang entah dimana keberadaannya. Bisnis roti yang Ayna rintis atas bimbingan Bu Rosyidah, sang pebisnis wanita kaya nan dermawan itu,sukses dan berkembang cukup pesat.
Selang beberapa tahun, akhirnya Sang Rama menemukan Dewi Sinta. Sang Rama yang selama ini selalu berada disamping Dewi Sinta tanpa sepengetahuan Dewi Sinta. Iya, Ayna selama ini tidak mengetahui bahwa Gus Afif adalah salah satu karyawannya. Hingga tibalah cinta itu sampai di muaranya. Dua insan ini dipersatukan oleh Sang Maha Cinta dalam sebuah mahligai cinta. Muara cinta sang bidadari berlabuh pada janji suci.
Novel religi yang menggugah jiwa. Sebagaimana lumrahnya novel kang Abik, novel “Bidadari Bermata Bening” ini sangat menyentuh hingga mengaduk-aduk emosi pembaca. Jalinan ceritanya mengalir namun juga memikat. Alur cerita yang mempesona menceritakan tentang true love dan mengajarkan kepada pembaca bagaimana mendekap Islam yang Rahmatan lil Alamin ini. Kita dibawa untuk tenggelam dalam keelokan ajaran Islam. Tak hanya itu, novel inipun dibumbui dengan kritik sosial yang tajam mengenai dunia politik yang menambah lezat dan gurihnya cerita. 
   
 Namun, bukan manusia namanya jikalau tak luput dari salah. Novel ini banyak typo sana sini, walaupun masih tetap bisa dipahami oleh pembaca. Cover novelnya pun terkesan terlalu feminin dengan warna merah muda. Khawatir jikalau ada pembaca laki-laki yang urung membaca hanya karena warna cover novelnya. Namun sejauh ini, novel ini tetap relevan dan wajib dibaca oleh para santri dan generasi muda karena motivasi-motivasi didalamnya mendorong untuk menggapai kesuksesan dengan tekun, tanpa putus asa, bekerja keras, tawadhu’ dan juga menebar kebajikan.

        

Judul                           : Bidadari Bermata Bening
Penulis                         : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit                       : Republika
Tahun Terbit                : Cet.IV Mei 2017
Tebal                           : 337
Dimensi                       : 13.5×20.5
ISBN                           : 9786020822648
Resensor : Arini Sabrina

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.