Pentingnya Peran Keluarga dalam Menangani Kesehatan Mental Mahasiswa
Oleh:
Yuliana Sulistyaningtyas
Kesehatan mental merupakan hal yang sangat penting bagi seorang individu, karena sangat berkontribusi di dalam kesehatan tubuh dan kesejahteraan secara menyeluruh (Unicef, 2022). Pada penelitian yang dilakukan oleh Huang didapatkan data bahwa sebagian mahasiswa mengalami masalah kesehatan mental emosional, dimana masalah kesehatan mental ini terjadi karena adanya banyak tekanan di dalam kehidupan. Mahasiswa merupakan seorang kelompok yang baru saja memasuki usia dewasa, mereka sering menghadapi tekanan dan kecemasan dalam berbagai hal, seperti dalam hal studi, keluarga, dan aspek lainnya (Sari&Susmiatin: 2023, 11).
Salah satu contoh yang terjadi jika mahasiswa mengalami gangguan kesehatan mental yaitu meningkatnya kasus bunuh diri pada mahasiswa, dimana hal tersebut terjadi karena mahasiswa mengalami gangguan kesehatan mental baik itu dari faktor internal maupun eksternal. Menurut data dari databoks pada tanggal 18 Oktober 2023 terdapat sebanyak 971 kasus bunuh diri di Indonesia. Hal ini menjadikan penyebah kematian dengan cara bunuh diri menjadi urutan ke 4 tertinggi yang di lakukan oleh kalangan mahasiswa. Penelitian ini juga pernah dilakukan dalam jurnal psikologi pada 29 November 2019 dari 62 mahasiswa yang menjawab, terdapat 36 mahasiswa yang memikirkan untuk melakukan bunuh diri. Kesehatan mental pada mahasiswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu faktor genetika, pertemanan, keluarga, lingkungan sosial, dan gaya hidup (Rochimah, 2020).
Seseorang yang mengalami masalah dalam kehidupannya sangat beresiko terkena gangguan kesehatan mental. Mahasiswa yang sedang menghadapi ujian ataupun mahasiswa akhir yang mempunyai tanggungan untuk membuat skripsi, sebagai persyaratan kelulusan, sangat rentan terkena kesehatan mental, karena berbagai aspek.
Peran keluarga sangat penting dalam menangani kesehatan mental untuk memberikan dukungan, pemahaman, dan hal lain yang diperlukan. Pertama, keluarga sangat berperan penting sebagai pondasi emosial bagi mahasiswa, karena dapat memberikan hubungan yang kuat dan positif. Keluarga juga dapat memberikan rasa aman yang sangat di butuhkan di tengah permasalahan yang di hadapi oleh mahasiswa di dalam dunia perkuliahan. Ketika mahasiswa yang sedang menghadapi stress atau kecemasan, dukungan emosional dari keluarga ini sangat penting dalam membantu mahasiswa untuk dapat mengatasi tantangan mental yang sedang mereka hadapi. Kedua, keluarga dapat berperan sebagai sistem deteksi dini untuk mengetahui kesehatan mental, dimana orang tua dan saudara yang memiliki hubungan dekat dengan mahasiswa sangat paham dengan perubahan perilaku, serta suasana hati yang mungkin menandakan masalah pada kesehatan mental. Deteksi dini ini sangat penting karena dapat memungkinkan untuk mencari sebuah solusi yang lebih cepat dan efektif dalam mencegah masalah berkembang menjadi lebih serius.
Referensi:
Rochimah. 2020. Dampak Kuliah Daring Terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa Ditinjau Dari Aspek Psikologi. Lampung : Universitas Lampung Makurat.Sari Kartika
Melani, Susmiatin Arik Eko. 2023. Deteksi Dini Kesehatan Mental Emosional Pada Mahasiswa. Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram. XIII(1). Hlm. 11.
Unicef. 2022. Kesehatan Mental dan Kesejahteraan Hidup. (Diakses pada 25 Juni 2024). https://www.unicef.org/indonesia/id/kesehatan-mental?gclid=CjwKCAp7GcBh0EiwA90mtrhlgab0pTkRICUfhPsUPMynoKv3y4zEg0MefPkjzQPiHEv0JGWBoC19EQAvD_BwE