Opini

Ramai dibicarakan, apakah Gerakan Pramuka masih relevan?

Oleh: Hadi Subhan

Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Peraturan Mendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 membuat jagat media sosial heboh. Gerakan Pramuka yang dari dahulu diwajibkan tiba-tiba diubah menjadi sesuatu yang hanya bersifat opsional. Terlebih, Gerakan Pramuka merupakan organisasi kepanduan di bawah naungan World Organization of the Scout Movement (WOSM).

Memang, Kemendikbud Ristek tidak menghilangkan Gerakan Pramuka dari ekstrakurikuler wajib yang ada di sekolah. Akan tetapi, siswa tidak wajib untuk mengikuti ekstrakulikuler Pramuka. Sedangkan, yang diwajibkan saja masih banyak yang enggan untuk mengikuti. Bagaimana jika tidak diwajibkan? Gerakan Pramuka merupakan organisasi kepanduan yang sangat kompleks untuk siswa dapat menghadapi dunia luar. Hal ini dapat dilihat pada Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK), terdapat materi dari mulai keagamaan sampai materi bagaimana caranya bertahan hidup di alam bebas.

Pada era digital seperti saat ini, sikap individualisme sering kali dominan di usia anak-anak. Mereka cenderung memilih gadget daripada bermain secara langsung dengan teman sebayanya. Gerakan Pramuka menjadi wadah bagi mereka untuk saling mengenal dan berinteraksi langsung dengan teman sebaya yang belum mereka kenal sebelumnya. Terbukti dengan meriahnya kegiatan-kegiatan kepramukaan seperti Jambore maupun Lomba Tingkat (LT) yang sifatnya regu atau berkelompok.

Banyak kompetensi yang dapat dikembangkan melalui Gerakan Pramuka, terlihat dari banyaknya Satuan Karya Pramuka (Saka) seperti Saka Bahari yang fokus pada kebaharian/kelautan. Saka Dirgantara yang mengutamakan bidang kedirgantaraan/penerbangan, Saka Bhayangkara memfokuskan diri pada keamanan dan ketertiban, Saka Taruna Bumi berperan dalam pembinaan di bidang pertanian, Saka Wanabakti fokus pada kegiatan kepanduan di bidang kehutanan, Saka Bakti Husada memfokuskan diri pada bidang kesehatan, Saka Kencana bergerak dalam bidang kependudukan dan keluarga berencana, Saka Wira Kartika memiliki fokus pada matra darat, Saka Kalpataru berperan dalam pelestarian lingkungan, Saka Widya Budaya Bakti mengkhususkan diri dalam kebudayaan dan pendidikan usia dini, sementara Saka Pariwisata fokus pada pengembangan pariwisata.

Dengan kompleksnya Satuan Karya yang ada di Gerakan Pramuka sebagai wadah tumbuh kembang siswa, tepatkah jika Pramuka hanya ekstrakurikuler opsional bagi anak-anak sekolah?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.