Anda Tidak Akan Hidup Jika Terus Mencari Arti Kehidupan
Judul Buku : The Subtle Art Of Not Giving A F*ck “Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat”
Penulis : Mark Manson
Penerbit : PT. Gramedia Jakarta
ISBN : 978-602-452-698-6
Cetakan pertama : Februari, 2018
Jumlah Halaman : 246 Halaman
Editor : Adinto F. Susanto
Alih Bahasa : F. Wicakso
Di Resensi oleh : Nailis Sa’adah
The Subtle Art Of Not Giving A F*ck “Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat” adalah buku pertama yang ditulis oleh Mark Manson. Buku ini terlaris versi New York Times dan Globe and Mail. Buku ini merupakan kisah nyata Bukowski yang menceritakan bagaimana ia menyikapi kegagalan dan kesulitan yang dihadapi dalam kehidupanya dengan cara bersikap “Bodo Amat” sehingga dia mampu bertahan, merasa lebih baik dan mampu menerima setiap keadaan buruk yang dihadapinya. Dengan bersikap bodo amat akan hal-hal atau masalah yang dihadapi, maka kita sudah berhasil memutus rantai lingkaran setan.
Buku ini bercerita tentang tiga seni yang menggambarkan bagaimana seseorang dituntut untuk bersikap bodo amat akan sesuatu hal. Seni pertama yang harus dipahami adalah bodo amat bukan berarti acuh tak acuh, bodo amat berarti nyaman saat menjadi berbeda. Seni kedua tidak kalah penting dimana untuk mengatakan “bodo amat” pada kesulitan, pertama-tama kita harus peduli terhadap sesuatu yang jauh lebih penting dari pada kesulitan. Dan yang terakhir buku ini banyak menyediakan kisah dan pengalaman hidup mulai dari kisah tentang orang yang terobsesi akan hidup yang “benar” sehingga mereka tidak benar-benar menjalani hidup itu sendiri.
“Kunci untuk kehidupan yang baik bukan tentang memedulikan lebih banyak hal, tapi tentang memedulikan hal yang sederhana saja, hanya peduli tentang apa yang benar benar mendesak dan penting.”
Buku ini membahas tentang bagaimana kita harus memilih hal-hal yang benar-benar penting untuk kita pedulikan dan mengabaikan hal-hal yang tidak penting. Mark Manson, penulis buku ini, menantang pemikiran kita tentang kebahagiaan dan kesuksesan dengan mengatakan bahwa kita tidak bisa mendapakan semuanya. Kita harus memilih apa yang benar-benar kita inginkan dan fokus pada hal itu.
Kelebihan :
Buku ini menyuguhkan prespektif baru mengenai seni menjadi manusia yang lebih menghargai kualitas diri tanpa terkesan cuek dan anti sosial, dalam buku ini kita diajak untuk berhenti menjadi orang tidak enakan. Perilaku-perilaku sepele seperti inilah yang seringkali kita lupakan dalam kehidupan sehari-hari. Isinya yang padat dan mudah dipahami membuat pembaca lebih cepet menangkap maksud dan tujuan dari penulis . Buku ini memiliki alur yang unik sehingga tidak mudah ditebak. Maka kelebihan buku yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.Covernya menarik, dengan warna khas orange sehingga memanjakan mata terlihat sangat segar, bahasa yang lugas dan mudah dimengerti
2.Memberikaan perspektif baru tentang kebahagiaan dan kesukesan.
3. Mengajak pembaca untuk lebih fokus pada hal-hal yang penting.
4. Memberikan motivasi untuk berhenti peduli dengan hal-hal yang tidak penting.
5. Merupakan kisah nyata salah satu tokoh nya dari seorang penyortir surat menjadi penulis terkenal.
Kekurangan :
1.Beberapa orang mungkin merasa terganggu dengan gaya bahasa yang blak-blakan
2. Dari 9 bab itu tidak terkait satu sama lain, sehingga ceritanya absurd tidak mudah dipahami
3. Beberapa ide dalam buku ini mungkin tidak sesuai dengan semua orang “Jangan melihat buku dari segi covernya”
4. Terlalu fokus pada individualisme dan kurang membahas tentang tanggung jawab sosial
Rekomendasi:
1. Buku ini cocok dibaca oleh orang-orang yang merasa stres dan kewalahan dengan banyaknya tuntutan baik itu pekerjaan ataupun tugas kuliah mahasiswa
2. Buku ini cocok dibaca oleh orang-orang yag ingin hidupnya lebih bahagia dan lebih fokus
3. Buku ini cocok dibaca oleh orang-orang yang ingin berhenti peduli dengan hal-hal yang tidak penting.