Cerpen

Apa yang Tidak Kau Ketahui Tentang Gelap?

Oleh: Fridayana Sri Rejeki

Apa yang kamu ketahui tentang gelap? Gelap bukanlah sesuatu yang dapat menyembunyikan keberadaanmu, tapi juga tentang kebohongan yang telah lama disembunyikan. Perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan ini belum juga menemukan ujungnya. Namun, bukankah kita hidup agar bisa mencari suatu pengalaman yang baru? Sesuatu yang selalu membuat kita ingin mencoba lagi.

Aku meregangkan otot-otot lenganku, hanya dia di sebelahku yang tak tampak menunjukkan kelelahan yang saat ini kurasakan. Dia seseorang di balik kemudi yang hanya menatap jalan gelap di seberang sana. Apa yang tidak kamu ketahui tentang gelap? Sesuatu tentang wajah yang kamu kagumi, yang membuatmu rela menghabiskan waktu lama hanya karna ingin terus di sebelahnya.

Suasana di dalam mobil masih hening, tak ada yang memulai percakapan hanya suara klakson berbunyi sesekali. Di tengah perjalanan, ia menepikan mobilnya di sebuah rumah makan yang menghadap ke arah senja untuk beristirahat sejenak. Percakapan kami hanya dibatasi oleh meja dan lilin yang bercahaya remang. Entah mengapa, dua orang yang duduk bersama saat makan selalu memilih tempat yang berseberangan? Apakah benar seseorang membutuhkan saling pandang? Atau hanya sekedar mempermudah percakapan?

Dia menarik sebelah tanganku, menggenggam dan mengusapnya perlahan sembari mengatakan “Aku mencintaimu.” Aku mengukir senyum bahagia, sudah berapa kali ia mengatakannya? Entahlah, tak ada yang tahu pasti. Namun apa artinya aku harus menjawab juga? Untuk menandakan bahwa seseorang mencintainya tanpa batas dan pada akhirnya aku tak pernah menjawabnya, hanya seulas senyum yang kuberikan.

Lorong-lorong di sekitar kami terlalu gelap. Banyak kebohongan yang mungkin tersembunyi di tempat yang dingin ini. Apakah mereka menyadarinya bahwa banyak hal-hal yang disembunyikan, yang tidak mereka ketahui tentang orang yang mereka cintai?

Dia menatapku lagi dengan cara dan senyum yang masih sama. Diakah yang benar-benar selama ini aku cari-cari, seseorang yang akan menjadi milikku seutuhnya? Entahlah, aku tak yakin dengan isi hatiku sendiri. Hingga akhirnya kami pergi dari restoran, kembali duduk di sebelahnya sembari menatap jalan gelap dan wajahnya yang rupawan di balik kemudi.

“Kalau kamu capek, tidur saja. Nanti kalau sudah sampai, aku bangunkan,” ucapnya memecah keheningan. Aku pun langsung menurutinya.

Ini tentang mimpi atau hanya halusinasi? Ternyata gelap juga bisa menyembunyikan suatu kebohongan. Jika ini tentang kejujuran, apa yang akan dia katakan? Lalu apa yang nanti akan aku ungkapkan? Saat mencari kebenaran dari matanya serta cara ia tersenyum padaku. Ia tulus mencintaiku. Hal ini tidak perlu diragukan lagi.

Aku terbangun dan tak tahu berapa lama terlelap dari mimpi dan rasa lelah.

“Sudah sampai, bangunlah,” bisiknya. Dia berinisiatif mengambil tasku yang ada di jok belakang. Mengecup keningku dan mengatakan ‘aku mencintaimu’ lagi. Aku membalas dengan senyuman tulus.

Aku turun dari mobil, begitu pula ia juga membuka kaca samping kemudi, menunggu jawaban dariku. Kami tak pernah berbohong tentang perasaan. Akhirnya aku mengatakan ‘aku mencintaimu’. Ia pun segera berlalu.

Menatap langit-langit yang ternyata sudah gelap. Mengembuskan napas perlahan. Lelah dengan perjalanan panjang dan semua yang terjadi hari ini.

Saat hendak melangkahkan kaki menuju gerbang rumahku, ponsel yang ada di dalam tas tiba-tiba berdering. Tertulis jelas nama seorang perempuan, sahabatku sejak masa remaja. Seseorang yang telah aku khianati. Dialah istri dari orang yang mengantarku pulang tadi. Memilih untuk tidak mengangkatnya. Sampai deringan itu berhenti sendiri. Rasa bersalah kian menghantuiku, namun tak banyak yang dapat kulakukan.

Melanjutkan langkah kaki menuju rumah. Pintu terbuka dan tampaklah seorang pria yang tengah duduk di kursi roda. Ia menoleh sambil menggerakkan kursi roda menuju arahku lalu mengatakan, “Sayang, kamu sudah pulang?” tanyanya dengan senyum sumringah. Kemudian gelap tak hanya mampu menyembunyikan keberadaanmu tapi juga kebohongan yang telah lama kamu sembunyikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.