Puisi,  sastra

Pulang untuk Kembali

Oleh: Lia Afiana

Bagaimana kuredam debar yang tak kunjung padam?
Saat ini padang pasir menyelimutiku
Gerah dan menantang disekujurku
Mampukah oase memberiku tenang?
Hingga padam seluruh debar, gerah yang menantang?

Dalam wujud apakah oase itu?
Petuah bijak yang tak kunjung usai, ataukah seulas senyum tenang seribu penawar

Aku ingin pulang
Namun, ada saja yang menahan
Setumpuk tugas belum usai atau sekadar barang yang tertinggal
Aku ingin pulang
Namun, ada saja yang menahan
Entah itu ragu atau takut membelenggu

Aku semakin ingin pulang
Saat hujan membumikan air matanya
Saat awan menghitam dan suara alam saling bersahutan
Aku ingin pulang, membuang segenap rindu yang penuh hingga tercecer dijalanan

Nanti aku pulang
Sebentar lagi
Hanya menunggu waktu
Ah, tidak sabar

Namun, adakah oase yang mampu padamkan debarku sementara waktu?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.