Resensi Buku

Tetaplah Hidup, Dengan Kuat dan Dengan Caramu Sendiri

Oleh: Choerul Bariyah

Identitas Buku
Judul : Adakah Orang Sepertiku?
Penulis : Lucia Song
Penerjemah : Stefani Arinta Wijayanti
Penerbit : Shira Media
Cetakan Pertama : 2020
Jumlah Halaman : xvi+248 halaman


“Ketika aku mulai teguh terhadap luka-luka yang pernah kuterima, perlahan-lahan aku menjadi dewasa. Dari melewati masa kanak-kanak yang apabila jatuh tersandung berlutut, biasanya akan menangis dalam waktu yang lama, sampai menjadi orang yang bersiap meninggalkan tempat dan harus tetap berjalan bahkan jika memiliki bekas luka yang lebih besar. sudah berapa banyak yang harus kita tanggung?” (Halaman 13).

Adakah Orang Sepertiku? Merupakan buku terjemahan yang laris dan best seller di Korea Selatan. Buku ini ditulis oleh Lucia Song dengan genre self improvement, berisi kumpulan essay yang dekat dengan kehidupan banyak orang. Ditulis berdasarkan pengalaman hidup penulis membuat buku ini sangat diminati dan dicari oleh para pembaca. Terdiri dari lima bab yang masing-masing membawa makna tersendiri.
  1. Aku ingin hidup dengan kuat dan dengan caraku sendiri
  2. keadaan ketika tidak menyukai sekaligus tidak menyukai seseorang secara bersamaan
  3. ketika perasaan depresi sering datang sekaligus
  4. ketika cinta membuat lelah seseorang
  5. Ingatan tentang seseorang yang telah berpisah

Lima bagian besar dari buku ini berisi tulisan ringan yang sederhana namun membawa makna seperti pengingat diri, syukur, dan waktu yang tepat untuk beristirahat dari penatnya hidup di dunia. Hidup memang terkadang melelahkan, istirahatlah, tapi jangan berhenti.


Membaca buku ini, membawa saya pada kesadaran diri bahwa self love jauh lebih penting dari sekedar mengemis cinta pada orang lain. Buku ini seperti cerminan atau perasaan yang selama 19 tahun saya pendam sendirian. Menjadi manusia, hidup, tertawa, dan seakan tidak pernah terluka adalah luka yang tertutup rapat dalam penjara jiwa. Sebagai manusia, saya sering merasa sendiri meski ramai di kanan kiri. Bahkan sosok orang tua yang harusnya sangat dekat dengan anaknya, tidak mampu merobek sepi yang tiap malam saya tangisi sendiri. Lewat buku ini, saya melihat orang lain yang sama seperti saya. Sering menangis, hampir putus asa tapi tetap hidup, dengan berjalan apa adanya.


“Dulu, hal ini tidak begitu sulit, tapi belakang ini ada beberapa hal yang terasa sangat sulit.” (Halaman 81)


Buku ini memuat cerita yang melankolis dan cenderung melodrama, tetapi memberi power atau semacam dorongan kekuatan kepada para pembacanya. Jika kita memiliki kisah yang sama dengan apa yang ditulis dalam buku, kita akan merasakan memiliki seseorang yang berada di samping kita seolah memberikan semangat.


Kelebihan : Buku ini memiliki banyak quote yang dapat pembaca jadikan dorongan positif untuk menjalani hidup yang terkadang terasa sulit.


Kekurangan : Ada beberapa bagian yang kurang bisa dipahami, karena susunan kata yang sedikit membingungkan. Sehingga sedikit sulit dipahami dan menemukan makna tersiratnya. Selain itu karena buku ini merupakan kumpulan essay dan lebih condong seperti jurnal harian, maka seringkali satu bagian dengan bagian yang lainnya tidak saling berhubungan atau dalam artian acak.


Jika kamu sedang mencari buku dengan genre self improvement atau buku untuk menemani kesendirianmu dengan pembahasan yang ringan namun penuh makna, buku “Adakah orang Sepertiku?” sangat cocok kamu jadikan bahan bacaan baik di waktu senggang maupun menjelang tidur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.