Ramaikan Peringatan Hari Santri Nasional, RMI Kota Pekalongan Adakan Pensi Santri
Pekalongan–jurnalphona.com Rofitoh Ma’had Islam (RMI) Kota Pekalongan mengadakan pentas seni santri dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, bertempat di Gedung Aswaja Jl. Sriwijaya No. 2 Kota Pekalongan. Diikuti oleh 30 Pondok Pesantren dari Kota Pekalongan. Rabu, (20/10).
Hari Santri Nasional diperingati pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Kali ini, tema yang diangkat adalah Santri Siaga Jiwa dan Raga. Tema tersebut dipilih sebagai pernyataan sikap santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia. Di tahun 2021 ini, Kota Pekalongan kembali mengadakan perayaan hari santri setelah hampir dua tahun ditiadakan akibat pandemi Covid-19. Pemerintah kota (Pemkot) juga memberikan tanggapan yang cukup bagus bahkan mendukung penuh kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah tahun ini bisa mengadakan perayaan hari santri. Dua tahun waktu yang sudah cukup untuk mengambil hikmah dari semua ini. Siswa dan para santri juga sudah banyak memendam rindu untuk segera bertatap muka,” ungkap Salahudin, selaku wakil Walikota Kota Pekalongan.
Selain memberi apresiasi dan dukungan, Pemkot juga memberikan dana sebagai bentuk realisasi agenda rutin DPRD. Biasanya acara digelar meriah dengan dana yang telah ditentukan. Namun, tahun ini dikarenakan pemfokusan dana sehingga terdapat perbedaan, tetapi acara tetap berjalan lancar tanpa mengurangi substansi atau nilai dari acara itu sendiri. Dan yang paling utama adalah tetap dengan prokes yang ketat dan disiplin.
Acara pentas seni ini merupakan salah satu dari tiga rangkaian acara perayaan hari santri. Acara dibuka dengan lomba bagi santri dari pukul 08.00-17.00 WIB pada Rabu 20 Oktober 2021. Dilanjut malamnya yaitu pentas seni santri. Dan ditutup dengan istighosah serta doa bersama pada Jumat 22 Oktober 2021 pukul 13.00 WIB di Halaman Pemkot Kota Pekalongan.
Acara diselenggarakan oleh RMI (Rofitoh Ma’had Islam) atau Persatuan Pondok Pesantren Kota Pekalongan. Beberapa pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan perayaan hari santri ini yaitu; Pemkot Pekalongan (Walikota dan Wakil Walikota beserta jajaranya), tiga puluh Pondok Pesantren di Kota Pekalongan, semua banom NU (terdiri dari Anshor, IPNU, IPPNU, Banser, Fatayat dan sebagainya).
Rangakaian acara dari pentas seni dibuka dengan bacaan basmallah, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Syubbanul Wathon, pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan sambutan-sambutan. Kemudian pengumuman pemenang serta pembagian hadiah dari lima cabang lomba yang telah dilombakan. Selanjutnya, penampilan tari sufi Dervishe Pekalongan feat Puisi Mas Tamakum serta acara inti dari pentas seni ini yaitu pembacaan maulid simtuduror oleh Asyiqol Musthofa dan Lantunan Mutiara.
Perayaan hari santri ini menjadi ajang kreasi para santri di seluruh Kota Pekalongan. Menanggapi hal tersebut, Ilman Nafiah, selaku panitia penyelenggara mengungkapkan pandangannya mengenai kondisi santri saat ini.
“Santri sekarang sebenarnya tidak banyak berubah. Karena santri belajar agama di Pesantren. Namun yang perlu digaris bawahi bahwa santri sekarang memiliki tantangan yang lebih besar terutama para santri harus melek tentang media informasi seiring dengan kemajuan teknologi. Para santri bisa tau paling tidak, paham. Supaya tidak ketinggalan zaman,”
Istianah, penyabet juara 1 cabang lomba Musabaqoh Qiraatul Kutub mengungkapkan alasan dirinya mengikuti lomba karena selain berkontribusi dalam memeriahkan hari santri, juga sebagai bentuk apresiasinya terhadap kemajuan santri di Indonesia. Ia juga berharap kepada semua santri di negeri ini untuk tetap istiqomah dalam bidang keagamaan dan selain bidang keagamaan.
Sebagai penutup, disampaikan pesan dari Wakil Walikota Pekalongan untuk seluruh santri di Indonesia; Santri hebat, Indonesia kuat, kedepan akan lebih manfaat. Harapannya para santri dapat melanjutkan kiprahnya untuk menciptakan negara yang damai tentram dibawah rasa cinta kasih keagamaan. (CB/RA)