Tumbuh Selamatkan Alam, GenBI Tegal Adakan Aksi Tanam Mangrove
Pekalongan–jurnalphona.com Generasi Baru Indonesia (GenBi) Tegal melaksanakan kegiatan penanaman mangrove di Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, Kota Pekalongan. Selasa, (19/10).
Komunitas mahasiswa yang tergabung dalam GenBi Tegal melakukan penanaman mangrove di Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, Kota Pekalongan. Kegiatan ini diikuti oleh GenBi Komisariat IAIN Pekalongan, Genbi Universitas Pekalongan, serta kelompok tani Banawa Sekar. Mereka mulai melakukan penanaman bibit pada selasa pagi hingga menjelang siang. Sejumlah 1000 bibit tanaman mangrove disediakan dalam kegiatan ini.
Penanaman mangrove bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi ancaman abrasi atau rob. Dimana Kota Pekalongan sendiri mengalami penurunan tanah yang cukup signifikan setiap tahunnya yakni sekitar 4-11 sentimeter, yang menyebabkan intensitas banjir rob terus-menerus terjadi. Dan Desa Mulyorejo menjadi salah satu dari wilayah di Kota Pekalongan yang sering terdampak banjir. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, khususnya generasi muda dari kalangan mahasiswa.
“Tujuan atau motivasi kita adalah yang pertama sebagai program kerja Divisi Kesling GenBI Komisariat IAIN Pekalongan, dimana ada proker mengenai lingkungan. Kedua, kita melihat bahwa kondisi Pekalongan Utara ini rawan dengan bencana rob atau abrasi. Oleh karena itu sebagai bentuk penanggulangan, maka kita lakukan penanaman mangrove,” jelas Rozali selaku Ketua Pelaksana.
Menyikapi isu lingkungan, Indonesia saat ini menempati posisi dimana krisis lingkungan hidup sangat memprihatinkan, mulai dari penebangan hutan, hilangnya ekosistem laut akibat keserakahan, serta yang marak terjadi di Kota Pekalongan adalah rendahnya perhatian terhadap sampah. Dari sini, Rozali selaku ketua pelaksana berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menarik perhatian masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Penanaman mangrove ini mendapat respon positif serta apresiasi dari pengelola hutan mangrove sekaligus masyarakat Desa Mulyorejo.
“Acara ini sangat positif terutama untuk teman-teman dari mahasiswa. Kepedulian mereka terhadap lingkungan dengan ikut serta dalam penanaman mangrove ini saya acungi jempol,” ujar Tayo selaku Koordinator Lapangan Penanaman Mangrove.
Ia berharap semoga hutan mini ini bisa menanggulangi dampak dari pemanasan global, dan budidaya mangrove ini selain bisa dimanfaatkan sebagai tanaman juga bisa disajikan dalam bentuk sirup dan makanan tradisional. (CB/SP)