Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pekalongan Adakan Perayaan Haflah Akhirussunah dengan Tema Gusdur dan Pemikiran Kepesantrenan
Pekalongan– jurnalphona.com Kegiatan Haflah Akhirusunnah, Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pekalongan dirayakan dengan sharing ilmu di Lantai 4 Aula Fakultas Syariah Kampus 2 IAIN Pekalongan melalui zoom dan youtube live. Kamis, (26/8).
Kegiatan sharing ilmu yang dilakukan oleh pihak Ma’had Al- Jami’ah IAIN Pekalongan, yang bertepatan dengan Haflahnya Akhirusunnah mengusung tema Gus Dur dan Pemikiran Kepesantrenan. Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 140 peserta zoom. Kegiatan ini dibuka oleh Rektor IAIN Pekalongan, Zaenal Mustaqim serta menghadirkan 4 narasumber yaitu Ust Abdul Aziz, Ust Autad An-Nasher, M. Mujib Hidayat, dan Abdul Adim yang menarik dalam menjelaskan mengenai tema yang diambil.
Sesuai dengan tema yang diambil, Gus Dur merupakan sosok yang mengedepankan agamanya tetapi tidak mengesampingkan dunia pendidikan. Dengan itu, diharapkan mahasiswa IAIN Pekalongan selalu mengutamakan urusan agama, maka dunia akan mengikuti dengan baik. Gus Dur dikenal sebagai Kyai, Politisi, Budayawan, Aktivis, dan Presiden RI ke-4 yang banyak melalukan perubahan Indonesia menjadi negara yang lebih baik. Mahasiswa IAIN Pekalongan patut mencontoh sosok seperti Gus Dur untuk dijadikan pandangan saat menyusun masa depan yang lebih baik.
Saat narasumber menyampaikan materi mengenai Gus Dur dan Pemikiran Kepesantrenan, terdapat cara pembentukan intelektualisme Gus Dur yang dapat dicontoh oleh mahasisw IAIN Pekalongan. Gus Dur dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu orang, buku, dan tempat atau situasi. Pembentukan intelektual dalam diri sangat dipengaruhi oleh hubungan komunikasi dengan orang disekitar kita. Untuk meningkatkan intelektual dalam diri, kita harus terus mengasah dengan cara membaca buku, berita, artikel yang memuat informasi untuk diri kita. Di era serba digital ini, kita sebagai mahasiswa semakin dipermudah dengan adanya kemajuan teknologi dan internet. Oleh sebab itu, sebagai mahasiswa harus dapat memanfaatkan nya dengan baik supaya membuka wawasan diri.
Tidak kalah penting adalah tempat atau situasi, dalam mengasah intelektual diri seseorang membutuhkan tempat dan situasi yang mendukung untuk menimba ilmu dari berbagai kalangan, hal tersebut akan berpengaruh dalam pergaulan. Ketiga hal tersebut apabila diterapkan oleh mahasiswa IAIN Pekalongan, akan menjadikan mahasiswa IAIN Pekalongan yang berwawasan luas dan bernilai moral tinggi dengan mengedepankan agama Islam. Selama hidup Gus Dur menerapkan sembilan nilai utama yaitu, Spirituality, Solidarity, Humility, Spirit of Ksatrya, Liberation, Humanity, Justice, Equality, dan Traditional Wisdom. Sembilan nilai utama tersebut mampu menghantarkan pada kebahagian dalam hidup.
Dengan adanya kegiatan sharing ilmu ini memiliki harapan yang besar kepada peserta yang bergabung dalam kegiatan. “Tentunya dengan diambilnya suatu tema materi dalam kegiatan pasti memiliki makna yang baik untuk mahasiswa IAIN Pekalongan, agar mahasiswa IAIN Pekalongan mampu mengutamakan spiritualnya dalam kondisi apapun, dan tetap menjadi mahasiswa yang memiliki intelektual tinggi di era digital ini, karena majunya suatu bangsa dan negara diawali oleh pemuda nya yang cerdas dan selalu mengedepankan agamanya,” ujar Muhlisin, Wakil Rektor III IAIN Pekalongan. (SA/DR)