TPI Klidang Lor Adakan Tasyakuran Nelayan
Batang–Jurnalphona.com Para Nelayan mengadakan tasyakuran sedekah laut atau lebih dikenal dengan sebutan larung sesajen di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Klidang Lor, sebagai wujud rasa syukur nelayan atas kelimpahan rezeki. Senin, (25/08).
Kegiatan ini merupakan tradisi tahunan yang bertujuan untuk mencari keberkahan dari hasil laut dan keselamatan di laut maupun di darat. Tradisi tasyakuran ini dilakukan dengan melarungkan sesajen berupa potongan kepala kerbau dan beragam hasil bumi. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tasyakuran kali ini berlangsung sederhana tanpa diiringi acara-acara hiburan, dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Berhubung dalam masa pandemi, kita mengikuti protokol kesehatan. Intinya untuk kepentingan nelayan, kita tasyakuran dan melarung sesaji. Namun, dengan menghilangkan beberapa acara pendukung seperti hiburan-hiburan,” jelas Dapin Waluyo (44) selaku ketua TPI Klidang Lor.
Hermanto (53), selaku petugas Dinas Perikanan menerangkan, acara dimulai dengan istighosah pada malam hari. Keesokan harinya sebelum pelarungan, dilaksanakan doa bersama. Kemudian warga memperebutkan makanan (rayahan) yang dilanjut dengan acara inti yaitu melarungkan replika kapal sedekah laut.
Acara didukung oleh Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Himpunan Bakul Ikan Batang (HBIB), Koperasi Unit Desa (KUD), Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Batang, Pasukan Pengamanan Masyarakat (PAM) Swakarsa, Polisi Air, dan diikuti oleh warga sekitar. Menurut Dapin Waluyo, sumber dana yang digunakan berasal dari nelayan, pedagang dan pihak yang berkepentingan dalam acara ini.
Dengan dilaksanakannya tradisi ini diharapkan kerukunan dapat tercipta, kualitas spiritual terhadap Allah semakin baik, semakin giat bekerja, serta memperoleh keselamatan bagi semua, pungkas Dapin. (CB/SP)